Bagaimana cara budidaya ikan manfish ?

image

Saat ini ikan manfish banyak dijadikan sebagai ikan hias akuarium karena memang keindahan tubuh yang dimilikinya. Ada beberapa jens ikan Manfish yang berkembang di Indonesia sejauh ini antara lain Diamond, Imperial, Marble, dan Black-White.

Bagaimana cara budidaya ikan manfish ?

Asal, Morfologi dan Kebiasaan Ikan Manfis

Manfish atau yang dikenal juga dengan istilah ‘Angel fish’ berasal dari perairan Amazon, Amerika Selatan. Manfish (Pterophyllum scalare) tergolong ke dalam famili Cichlidae,

Ikan manfish mempunyai ciri-ciri morfologis dan kebiasaan sebagai berikut:

  • Memiliki warna dan jenis yang bervariasi;
  • Bentuk tubuh pipih, dengan tubuh seperti anak panah;
  • Sirip perut dan sirip punggungnya membentang lebar ke arah ekor, sehingga tampak sebagai busur yang berwarna gelap transparan;
  • Pada bagian dadanya terdapat dua buah sirip yang panjangnya menjuntai sampai ke bagian ekor;
  • Menjaga dan melindungi keturunannya;
  • Bersifat omnivorus; dan
  • Tergolong mudah menerima berbagai jenis makanan dalam berbagai bentuk dan sumber.

Beberapa jenis ikan Manfish yang dikenal dan telah berkembang di Indonesia antara lain adalah: Diamond (Berlian), Imperial, Marble dan Black-White.

jenis-jenis ikan manfish

Pengelolaan Induk

Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7 bulan dengan ukuran panjang 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk, cacing Tubifex, atau Chironomous.

Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal (jantan dan betina) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100x60x60 cm3). Setelah matang telur, induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pada tempat pemijahan.

Selain juga dapat memasangkan induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan induk betina. Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta bentuk badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

Teknik Pemijahan

Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm3 dengan tinggi air 30 cm. Ke dalam akuarium tersebut diberikan aerasi untuk menyuplai oksigen.

Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan. Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastik yang berwarna gelap.

Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500- 1000 butir. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia.

Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva

Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium penetasan telur (berukuran 60 x 50 x 40 cm3) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknya ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water heater) yang dipasang pada suhu 27 - 28 derajat C.

Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70- 90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur 2 minggu.

Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut berupa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. Pakan tersebut diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore) hingga larva berumur 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.

Pendederan dan Pembesaran

Setelah berumur 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakukan pendederan sampai ikan berumur satu bulan.

Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran. Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia. Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit.

Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m2. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex atau pellet sampai benih berumur 2 bulan. Ukuran yang dicapai biasanya berkisar 3 - 5 cm. Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada masa pembesaran dapat mencapai 70-90%. Selanjutnya benih manfish dapat dibesarka lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk dengan padat penebaran yang lebih kecil.

Penyakit dan Penanggulangannya

Ikan Manfish cukup rentan terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan

pengelolaan secara baik dengan menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah: Trichodina sp., Chillodonella sp. dan Epystilys sp. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang adalah Aeromonas hydrophilla.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain: Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5 - 10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.

Sumber : BBAT Sukabumi

1. Proses Persiapan Tempat Pemijahan Ikan Manfish

Tahap yang pertama adalah mempersiapkan wadah atau tempat sebagai memijah ikan manfish anda. Wadah yang anda gunakan, ukurannya harus ideal. Tapi berapa ukuran yang ideal untuk tempat memijah ikan manfish ini?

Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda perhaikan dalam memijah ikan manfish anda.

  • Kolam Semen atau Tanah Liat

    Untuk anda yang menggunakan kolam semen / tanah liat sebagai tempat memijah ikan manfish, anda dapat menggunakan kolam yang berukuran 100 x 100 x 80 cm.
    Kolam yang baru selesai dibuat tidak dapat langsung digunakan untuk tempat memijah ikan manfish. Anda harus menghilangkan bau semen dari akuarium ini sendiri. Untuk menghilangkannya anda dapat merendam kolam dengan air selama 4 minggu.
    Setelah 4 minggu kosongkan kolam dari air, kemudian keringkan. Setelah kolam kering, isilah kolam dengan air setinggi 50 – 70 cm. Endapkan air selama satu hari atau 24 jam. Jika sudah selesai, ikan manfish siap dimasukkan.

  • Akuarium

    Setelah anda membaca persiapan kolam semen atau tanah liat di atas, berikut adalah persiapan tempat memijah yang menggunakan akuarium sebagai medianya.
    Untuk ukurannya, anda dapat menggunakan akuarium yang berukuran 100 x 75 x 50 cm. Untuk tebal kacanya, anda dapat menggunakan kaca yang memiliki ketebalan minimal 5 – 6 mm.

    Akuarium yang anda gunakan haruslah bersih. Untuk memastikan kebersihan akuarium ini, anda dapat menggunakan busa dan selang air. Dimana busa ini berfungsi untuk menyikat dinding – dinding akuarium dan selang air berfungsi untuk mengalirkan air ke dalam akuarium.

    Setelah akuarium bersih kemudian isilah akuarium dengan air dari selang hingga setinggi 30 cm. Kemudian biarkan air mengendap selama minimal 1 hari atau 24 jam. Proses ini berfungsi untuk menjernihkan air dan menetralkan air dari zat – zat yang berbahaya yang nantinya dapat berakibat buruk pada ikan manfish.

  • Tempat Bertelur

    Ikan manfish merupakan jenis ikan yang menempelkan telurnya ketika bertelur. Ikan manfish dalam habitat aslinya, dalam bertelur mereka akan menempelkan telurnya di daun atau tempat lainnya yang aman. Karena kita dalam proses budidaya ikan manfish buatan, makan kita harus menyiapkan tempat bertelur ikan manfish ini sendiri.

    Dalam tahap ini anda dapat menggunakan benda yang licin atau memiliki pori – pori yang sangat kecil. Contohnya seperti pipa paralon dan pecahan botol.
    Jika anda ingin menggunakan tanaman, anda dapat menggunakan jenis tanaman seperti sagitaria. Dimana tanaman ini memiliki daun yang panjang dan kuat.

  • Suhu

    Jangan lupa juga untuk selalu mengecek suhu dan pH air akuarium anda. Untuk suhu akuarium, idealny adalah diantara 24 – 26 derajar Celcius. Untuk meningkatkan suhu air anda dapat menggunakan alat pemanas atau heater. Dan untuk mengukur suhu akuarium anda dapat menggunakan alat thermometer.

  • Keseimbangan pH Air

    Sedangkan untuk pH air, idealnya adalah 6,8 – 7. Anda dapat mengukur kadar asam basa kolam anda menggunakan alat pH – meter. Dengan begitu anda akan lebih mudah dalam mengontrol air kolam.

2. Proses Pemilihan Indukan Ikan Manfish

Tahap yang kedua adalah proses pemilihan indukan ikan manfish yang berkualitas. Sebelum anda memilih indukan ikan manfish yang berkualitas, sebaiknya anda harus tahu ciri – ciri ikan manfish betina dan ikan manfish jantan.

3. Proses Pemijahan Ikan Manfish

Tahap yang berikutnya adalah tahap yang ke tiga, yaitu proses pemijahan ikan manfish. Untuk membuat ikan manfish merasa seperti di habitat asalnya, anda dapat memberikan tanaman eceng gondok atau tanaman lain yang mengapung di atas air.

Ikan manfish merupakan jenis ikan hias yang sering bertelur di malam hari. Karena di malam hari memiliki suasana yang sepi, tenang, dan gelap. Untuk memberikan efek gelap tambahan, anda dapat menempelkan kertas gelap di bagian luar akuarium.

Jika sudah waktunya memijah, ikan manfish betina akan menempelkan telur – telur mereka di tempat yang sudah disediakan. Kemudian ikan manfish jantan akan membuahi telur – telur ikan manfish betina. Dan mereka akan selalu menjaga telur – telur tersebut.

Dalam sekali bertelur, ikan manfish betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300 – 400 butir. Usahakan anda meningkatkan suhu air menjadi sekitar 27 – 31 derajat Celcius.

Setelah telur ini berumur 1 – 3 hari, mereka akan menetas dan menjadi larva atau burayak. Biasanya, setelah telur – telur mereka menetas, indukan ikan manfish akan mengumpulkan anakan ikan manfish di persembunyian. Seperti di paralon atau di permukaan daun.

4. Proses Pembesaran Anakan Ikan Manfish

Tahap yang terakhir yaitu proses pembesaran anakan ikan manfish. Banyak yang bilang proses ini merupakan proses yang banyak ditunggu – tunggu oleh para budidaya ikan hias seperti anda.

Setelah burayak (anakan ikan) manfish ini berumur 5 hari, mereka biasanya sudah dapat berenang dan induk mereka akan melepaskan anakan mereka secara bebas. Dalam waktu inilah anda dapat mengambil anakan ikan manfish dengan alat seser halus.

Kemudian anakan ikan manfish dideder atau dipindahkan ke akuarium yang lebih luas. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan dari anakan ikan manfish dan membuat indukan ikan manfish agar siap dikawinkan kembali.

Bagi anakan ikan manfish yang berumur 1 minggu, ukuran kolam yang ideal adalah 200 x 100 x 40 cm atau 300 x 100 x 30 cm. Sedangkan untuk makanan yang baik untuk anakan ikan manfish adalah cacing merah, cacing sutera, dan kutu air yang tidak disaring.

Setelah anakan ikan manfish semakin besar dan akuarium anda terasa penuh, langkah selanjutnya adalah memindahkan ikan ke dalam akuarium baru. Kolam yang berukuran 200 x 100 x 30 cm, jumlah ikan manfish yang ideal adalah 100 – 150 ekor.

Sumber