Bagaimana cara bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit?

Bercocok tanam merupakan hal yang biasa bagi banyak orang. Namun apakah kalian pernah bercocok tanam di lahan yang sempit? Apa aja sih metode atau cara-cara yang digunakan untuk untuk bercocok tanam terkhususnya di lahan yang sempit? Yuk kita bahas!

3 Likes

Vertikultur merupakan salah satu teknik bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Vertikultur biasanya dilakukan secara bertingkat. Tidak ada perbedaan yang mendasar terhadap cara antara bercocok tanam dengan vertikultur dan bercocok tanam di kebun. Perbedaannya terletak pada luasan lahan yang digunakan. Teknik vertikultur memungkinkan dilakukan dalam luasan lahan satu meter persegi untuk dapat ditanami dengan jumlah yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan penanaman di lahan datar.

Referensi

Desiliyarni, Temmy., Yuni A., Farida F., dan Joesi E. 2005. Vertikultur Teknik Bertanam di Lahan Sempit. Jakarta: Agromedia Pustaka

3 Likes

Budidaya pada lahan sempit dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya dapat dengan menggunakan polybag, menanam secara vertikultur, menanam secara hidroponik dan tabulanpot. Semoga dapat membantu ya.

1 Like

Bisa pakai hidroponik yang wick system kak,karena harganya cukup murah dan memang cocok untuk lahan sempit,untuk sumbunya bisa pakai kain flannel bekas kak

1 Like

Pernah kak… sekarang pun aku pake lahan sempit buat budidaya sayur dirumah. Bisa nanam di polybag atau langsung ditanah pun bisa. Lahan yg didepan rumah ku kira kira cuma 1 m x 2 m an… nah itu udah lumayan bgt buat nanem sawi. Atau bisa juga dibuat bertingkat gitu, aku pernah liat postingan di fb, dan itu unik si menurutku :see_no_evil:. Ini aku cantumin foto lahan ku sama foto postingan di fb.

FB_IMG_1594458590449

1 Like

Halo kak ijin menjawab ya. Kalo dari saya sendiri sudah pernah mencoba vertikultu teknik konvensional kak memanfaatkan botol bekas sama hidroponik sistem wick pakai botol bekas juga :smiley:

Bercocok tanam dilahan sempit bisa menggunakan beberapa cara misalkan dengan menggunakan vertikultur ataupun hidroponik. Teknik vertikultur merupakan cara bercocok tanam dengan susunan vertikal. Untuk media vertikultur juga biasanya disusun secara vertikal juga. Dalam melakukan penanaman teknik vertikultur yang paling mudah dan biasa dilakukan dirumah diperlukan media seperti pipa paralon, botol bekas, Untuk tenik yang digunakan dalam vertikultur bisa menggunakan teknik hidroponik (media tanam bukan tanah) ataupun teknik vertikultur konvensional (media tanam dengan tanah)


Vertikultur dengan media botol bekas

vertikultur
Vertikultur dengan media pipa paralon.

Selain itu, bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan sempit bisa dilakukan dengan budidaya dengan hidroponik. sistem hidroponik yang mudah dan mungkin diterapkan dirumah dengan biaya yang tidak terlalu banyak adalah sistem wick karena bahan-bahan yang diperlukan mudah didapat dan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak seperti sistem-sistem hidroponik lainnya.

Wick system adalah metode hidroponik yang menggunakan perantara sumbu antara nutrisi dan media tanam. Cara ini mirip dengan mekanisme kompor, dimana sumbu berfungsi untuk menyerap air. Sumbu yang dipilih adalah yang mempunyai daya kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk. Sumbu yang dianggap baik digunakan dalam wick system adalah flannel. Boleh dibilang, sistem ini adalah yang paling sederhana karena dapat memanfaatkan botol plastik bekas, kaleng cat bekas, atau styrofoam box bekas.
images

2 Likes

Bisa dengan menggunakan polybag dan hidroponik. Bisa juga menggunakan barang bekas seperti bekal botol plastik, bekas stayrofoam untuk akuaponik, dll.

3 Likes

Mohon maaf sebelumnya kak. Informasi yang diberikan kurang jelas, bisa dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan wick system?

2 Likes

Bercocok tanam di lahan sempit dapat menggunakan metode tabulampot, polybag, vertikultur, aeroponik dan hidroponik.

1 Like

Wah untuk saat ini lahan sempit bukan menjadi hambatan lagi untuk kita bisa mulai bercocok tanam :grin: Ada banyak cara dan metodenya juga loh, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu ada metode vertikultur, hidroponik, menanam dipolybag ataupun pot gantung dan masih banyak lagi :grin:

Mungkin salah satu rekomenasi bercocok tanam yang dapat saya sarankan adalah hidroponik. Kalo ditanya kenapa sih, harus hidroponik banyak sekali alasannya seperti

  • Hidroponik tentunya tidak memerlukan lahan yang luas dalam kegiatan budidayanya
  • Tanaman yang dibudidayakan dapat lebih cepat tumbuh karena selalu teraliri nutrisi
  • Kualitas tanaman jauh lebih baik karena terkontrol setiap harinya
  • Higienis pastinya
  • Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah
  • Dan sudah bisa dipastikan bakalan seneng banget kalo liat tanaman udah pada mau panen gitu, bawaannya mau diupdate ke sosmed terus :rofl:

Mungkin bagi sebagian orang, menganggap bahwa melakukan kegiatan budidaya dengan metode hidroponik sangatlah mahal. Padahal ada banyak sistem hidroponik yang tersedia dan dapat disesuaikan dengan kantong masing-masing :grin:

  1. Drip System


    Sesuai dengan namanya drip yang berarti tetes. Dimana metode ini mengalirkan nutrisi ke tanaman melalui selang irigasi dan diatur waktunya menggunakan timmer. Sehingga, tanaman tidak selalu teraliri nutrisi, karena nantinya nutrisi yang tidak terserap oleh tanaman akan dialirkan kembali ke wadah penampungan nutrisi.

  2. Metode Ebb and Flow


    Metode ini sering disebut juga dengan metode pasang surut. Dimana nantinya nutrisi akan menggenangi perakaran tanaman pada waktu yang telah ditentukan dan kemudian nutrisi akan kembali lagi ke wadah penampungan nutrisi.

  3. Metode Nutrient Film Technique


    Sistem ini digunakan dengan mengaliri akar tanaman namun tidak sampai terendam. Biasanya sistem ini dibuat agak miring sehingga air tidak menggenang

  4. *Sistem Wick
    WhatsApp-Image-2020-02-24-at-14.09.47-1-300x225
    Ini merupakan sistem hidroponik yang paling mudah dan murah. Selain itu, saat ini juga sudah banyak sekali online shop yang menjual stater kit hidroponik seperti ini. Sistem ini dapat dibuat dengan menggunakan barang-barang bekas dan daur ulang juga loh :grin: Yang terpenting dari sistem ini adalah adanya sumbu untuk mengalirkan nutrisi ke akar tanamannya

  5. Sistem Deep Flow Technique


    Nah kalo ini merupakan sistem yang lagi saya pakai juga untuk saat ini :grin: Jadi sistem DFT ini konsepnya hampir sama dengan sistem NFT hanya saja akar dari tanaman akan terendam oleh nutrisi terus menerus dan sistemnya dibuat tidak miring. Keunggulan dari sistem ini dibandingkan dengan sistem NFT adalah apabila terjadi pemadaman listrik ataupun pompa rusak maka tanaman akan tetap teraliri nutrisi dan tetap segar :grin:

    Ini sistem DFT yang saya gunakan, semoga dapat menginspirasi :grin:

Selamat mencoba!

Refrensi
Tallei, Trina E., Inneke F.M. Rumengan, Ahmad A. Adam, (2017). Hidroponik untuk Pemula. Manado: Universitas Syam Ratulangi

1 Like

saya juga pakai kak, baik dengan botol plastik bekas, ember bekas, maupun polybag/pot dan pipa paralon dan bambu

1 Like