Bagaimana Ayam Broiler Dan Cara Budidayanya?


Ayam Broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Ayam Broiler ini mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. Dan ayam ras jenis ini merupakan ras unggulan hasil persilangan dari Bangsa-bangsa ayam yang memiliki saya Produktifitas yang tinggi.

Ayam Broiler ini telah populer di indonesia sejak tahun 1980 an. Pada saat ini Ayam broiler telah sangat di kenal oleh masyarakat indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya sampai 5-7 minggu lamanya sudah bisa di panen, Dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan. Maka dari itu banyak peternak baru serta peternak musiman yang telah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.

  1. Kandang Ayam Broiler
    Perhatikan beberapa syarat tersebut, Kandang Tidak bocor, ventilasi cukup dan sinar matahari tidak dapat masuk langsung ke dalam kandang. Jarak antar kandang tidak terlalu rapat, minimal antar kandang selebar satu kandang. Saluran air atau pembuangan di sekitar kandang harus lancar. Lantai kandang harus miring ke satu atau dua arah untuk mempercepat proses pembersihan dan mencegah genangan air dalam kandang. Kandang harus kuat dan tahan lama sehingga tidak cepat rusak.

  2. Peralatan kandang
    Peralatan kandang keberadaannya sangat vital seperti tempat pakan, tempat minuman (drinker), pemanas, seng pelindung anak ayam, layar atau tirai penutup kandang dan alat semprot desinfektan (sprayer) harus tersedia dalam jumlah cukup. Jika peralatan kurang dari kebutuhan berdasarkan jumlah ayam, maka dapat menimbulkan masalah seperti, berat standar ayam sulit dicapai, jumlah ayam kerdil akan banyak, mudah datang penyakit, gampang mati dan kualitas ayam secara keseluruhan tidak baik.

  3. Anak ayam DOC
    Anak ayam umur sehari yang baik mempunyai ciri-ciri : bulu kering dan bersih, berat tidak dibawah standar (minimal ± 39 gr/ekor), lincah, tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak menunjukkan adanya penyakit tertentu seperti ompalitis, ngorok ataupun pullorum, hal ini dapat dilihat dari kotoran berwarna putih melekat pada dubur.

  4. Pakan Broiler
    Pakan yang baik adalah mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam (protein, lemak, abu, serat kasar, energi, vitamin dan asam-asam amino).

Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing periode pemeliharaan, yang sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak dalam kandang meningkat, akhirnya menimbulkan penyakit dan problem berat badan.

  1. Obat Ayam Broiler
    Meliputi antibiotika, vaksin dan vitamin dibutuhkan untuk membantu mempertahankan kesehatan ayam, atau mengobati ayam bila terserang penyakit.
    Pemilihan dan pemakaian obat-obatan harus tepat sesuai kasus yang dihadapi. Oleh sebab itu, diagnosa penyakit tidak boleh salah untuk efektif terapi pengobatan. Obat-obatan ini hanya sebagai pendukung, bukan faktor utama ayam menjadi sehat. Karena, faktor utama untuk menghasilkan ayam sehat adalah sanitasi dan tata laksana pemeliharaan yang benar.

  2. Manajemen pemeliharaan
    Faktor-faktor diatas dapat berfungsi dengan baik bila manajemen atau tatalaksana pemeliharaan dijalankan dengan benar. Manajemen yang baik akan meningkatkan efisiensi produksi, sehingga memperkecil beban pengeluaran.

  3. Pemasaran Hasil Usaha Ayam Broiler
    Pemasaran tidak dapat dipisah dari keberhasilan suatu usaha. Akan sia-sia kerja baik apabila pemasaran broiler dilakukan kurang rapi dan terencana. Pemasaran yang baik adalah tepat waktu, memakan waktu singkat dan harga jual tinggi, tentu saja mengikuti harga pasar.

Faktor ketepatan waktu dan lama proses pengangkatan ayam dari kandang sangat penting. Pemasaran terlambat walau hanya satu-dua hari, akan memperbesar biaya produksi terutama untuk pakan. Sedangkan proses transportasi ayam dari kandang berlarut-larut akan menimbulkan stres pada ayam sehingga beresiko kematian ayam.