Bagaimana arsitektur dapat berpengaruhi sanatorium dalam penyembuhan?

Bangunan Sanatorium merupakan sebuah tempat petirahan bagi penderita penyakit dalam jangka waktu yang lama terutama tuberkolusis.

Bangunan Sanatorium merupakan sebuah tempat petirahan bagi penderita penyakit dalam jangka waktu yang lama terutama tuberkolusis. Namun kini di Indonesia berganti menjadi Rumah Sakit Paru, dimana peruntukannya lebih luas ke penyakit dalam yang berkaitan dengan paru – paru, serta dimanfaatkan pula untuk rawat inap dan rawat jalan penyakit umum lainnya. Bangunan Sanatorium di Indonesia merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda yang sudah ada sejak akhir abad 19, salah satu diantaranya yaitu Rumah Sakit Paru Dr. Goenawan Partowidigdo di Cisarua yang saat ini fungsinya sudah lebih meluas sebagai rumah sakit umum.

Berdasarkan pengertian Sanatorium merupakan tempat petirahan bagi pasien penderita TB, sehingga fasilitas yang akan direncanakan meliputi :

  1. Tempat untuk istirahat yang dapat berbentuk seperti villa, hotel, atau resort yang berkonsep hunian kesehatan

  2. Tempat berolah raga atau terapi outdoor yang berfungsi untuk proses penyembuhan pasien

  3. Tempat untuk makan dan minum bagi pengunjung serta pasien

  4. Tempat untuk berekreasi, seperti : kegiatan seni musik, seni lukis, dan kegiatan hiburan lainnya supaya pada saat proses penyembuhan di dalam petirahan ini pasien tidak merasa jenuh dan bosan.

  5. Ruangan – ruangan untuk pengelola petirahan, seperti : kantor pengelola, ruang penyuluhan dan rapat, ruangan medis, dapur, laundry, perpustakaan, ruang – ruang penunjang baik medis maupun non medis dan lain sebagainya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep arsitektur kesehatan yang diterapkan selain adanya sarana dan prasarana rumah sakit khusus paru – paru tipe C, Sanatorium juga mengusung ketiga unsur healing environment yaitu unsur alam, panca indra, dan unsur psikologis dalam keseluruhan konsep desain perencanaan dan perancangan Sanatorium di Gunung.

Perencanaan dan peracangan Sanatorium Berbasis Arsitektur Kesehatan di Gunung Pancar ini merupakan suatu usaha untuk mengembalikan kembali fungsi dari sebuah Sanatorium yaitu sebagai tempat petirahan bagi pasien penderita TBC dengan adanya fasilitas Rumah Sakit Paru di Gunung. Dengan konsep arsitektur kesehatan yang mengusung unsur healing and therapeuticarchitecture yaitu unsur – unsur yang berkaitan dengan unsur alam, panca indera, dan psikologis untuk membantu proses penyembuhan pasien tersebut.

Ringkasan

Jolly, C (2014), Architectural Theories and Concepts Fall, Alvar Aalto’s Tuberculosis Sanatorium in Paimio:Psychological Functionalism