Bagaimana aplikasi pupuk hijau?

Tujuan utama dan sisa tanaman yang akan digunakan merupakan hal mendasar dalam mengaplikasikan pupuk hijau. Jika tujuan utama pemakaian pupuk hijau supaya memberikan hara dalam waktu yang relatif cepat maka pupuk hijau perlu dicampur atau dibenamkan. Pembenaman pupuk hijau dalam bentuk segar akan menghasilkan rasio C/N yang rendah, namun jika rasio C/N terlalu tinggi maka lebih baik dikomposkan dahulu. Contohnya tanaman Azolla sebagai pupuk hijau dapat dibuat dengan cara penanaman monokultur Azolla dan kemudian setelah umur 20 - 30 hari dibenamkan sebagai pupuk bagi bibit padi sebelum dipindahkan dari persemaian dan Azolla ditanam dimanfaatkan sebagai tanaman intercrop , kemudian padi dipindah dari persemaian.

Takaram pemberian pupuk hijau perlu memperhatikan kandungan hara yang diinginkan tersedia bagi tanaman dan kehilangan unsur hara atau dampak yang merugikan. Jumlah minimum yang dibutuhkan untuk menjaga aktivitas kehidupan tanah yaitu kra-kira 3 - 5 t/ha.

Pupuk hijau yang diolah untuk diperdagangkan biasanya memerlukan persiapan mekanis dan kimia, contohnya penjemuran, penggilingan atau pencampuran, penggranulasian, penetralan, dan pembebasan dari patogen.

1 Like

Aplikasi pupuk hijau sangat ditentukan oleh tujuan utama dari pemberian pupuk hijau tersebut dan bahan atau sisa tanaman yang digunakan. Bila tujuan utama dari pemberian pupuk hijau adalah untuk penambahan dan penyediaan hara secara relatif cepat, maka lebih baik pemberian pupuk hijau dilakukan dengan cara dicampur atau dibenamkan. Pembenaman dari pupuk hijau bisa dilakukan dalam bentuk segar bila rasio C/N dari bahan tanaman yang digunakan relatif rendah), sedangkan bila rasio C/N terlalu tinggi lebih baik untuk dikomposkan terlebih dahulu. takaran pemberian pupuk hijau perlu dipertimbangkan baik kandungan hara yang diharapkan tersedia bagi tanaman dan keperluan untuk mengurangi kehilangan unsur hara atau pengaruh-pengaruh yang merugikan. Hara yang terkandung dalam pupuk hijau tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman secara sekaligus.

Referensi

Rachman A, A Dariah, dan D Santoso. 2006. Pupuk hijau. Dalam Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar LitbangSumberdaya Lahan Pertanian. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.