Bagaimana apabila ide startup kita sudah dilakukan oleh perusahaan lain?

Ketika kita mempunyai ide untuk membuat startup, dan ide tersebut kita yakini merupakan ide yang baik, tetapi di luar sana sudah ada ide sejenis yang dibuat oleh perusahaan lain, apa yang harus kita lakukan ?

Terus maju mengimplementasikan ide kita atau mundur dan mencari ide yang lain ?

  • Jika Facebook mempunyai pemikiran seperti itu (Friendster sudah ada dan besar)

  • Jika Google mempunyai pemikiran seperti itu (Yahoo sudah ada dan besar)

  • Jika Microsoft mempunyai pemikiran seperti itu (DOS sudah ada dan besar)

  • Gojek, Grabbike, Tokopedia, Bukalapak, masih banyak sekali list yang bisa ditulis terkait hal tersebut.

Maka tidak akan ada Facebook, Google, Microsoft saat ini. Oleh karena itu, permasalahannya sebuah produk bukan terletak pada ide. Bahkan di era Informasi seperti ini, ide itu bernilai zero.

Kunci dari kesuksesan sebuah produk bukan dari idenya, tetapi dari implementasinya

Bayangkan apabila ditempat anda sudah ada yang usaha bakso, apakah anda akan mundur dari bisnis bakso, padahal anda yakin bahwa anda bisa membuat bakso yang lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

Oleh karena itu, terkait ide bisnis, anda harus fokus kepada beberapa hal :

Anda harus bisa membuat menjadi lebih baik

Mengapa Apple, Facebook dan Google bisa menjadi seperti sekarang ? Karena mereka membuat lebih baik dibandingankan dengan perusahaan sejenis. Menjadi lebih baik tidak perlu harus secara keseluruhan. Kita bisa mengambil hal yang spesifik. Misalnya Google, dari tampilan mungkin terlihat sangat sederhana, tetapi dari segi kecepatan dan keakuratan hasil pencarian, google lebih unggul dibandingkan yang lain.

Fokus kepada masalah, bukan kepada produk

“If I would have asked customers what they wanted, they would have told me a faster horse.” - Henry Ford

Melihat suatu masalah bukanlah sesuatu hal yang mudah, bahkan sangat sulit. Selalu melakukan Identifikasi dan Analisa Masalah menjadi kunci dari sebuah produk yang baik.

Sejatinya, sebuah produk adalah sebuah solusi dari suatu permaslaahan. Semakin besar permasalahannya, semakin banyak orang yang mengalami masalah tersebut, dan ketika kita bisa membuat solusinya (produk), maka produk kita akan semakin bagus dan banyak orang yang akan menggunakan produk kita.

Fokus kepada pelanggan, bukan kepada pembuat

Terkadang ketika kita membuat sebuah produk, kita lebih fokus terhadap apa yang kita inginkan. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut pengguna kita baik

Selalu berbicara kepada pelanggan adalah salah satu cara agar kita bisa mengerti apa yang pelanggan butuhkan. Feedback adalah harta bagi sebuah inovasi. Hal ini tidak hanya berlaku pada perusahaan kecil, tetapi juga untuk perusahaan besar sekalipun

Bahkan perusahaan sekelas Google, terbesar dibidangnya, selalu menekankan kepada seluruh karyawannya bahwa semua produk yang dihasilkan Google akan selalu berada pada versi beta.

Versi Beta biasanya mengacu kepada sebuah produk (perangkat lunak) yang diluncurkan secara terbatas dengan harapan untuk mendapatkan feedback dari pengguna sehingga perusahaan bisa memperbaikinya sebelum diluncurkan secara terbuka.

“You may think using Google’s great, but I still think it’s terrible.” Larry Page

Mengapa anda melakukan itu ?

Pertanyaan sederhana yang wajib anda jawab dan jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan motivasi anda dalam membuat sebuah produk.

Tanpa motivasi yang kuat dalam membuat bisnis (produk), maka kemungkinan anda berhenti di tengah jalan akan semakin besar.

“I think part of the reason we’re successful so far is that originally we didn’t really want to start a business.” Larry Page

“If you’re changing the world, you’re working on important things. You’re excited to get up in the morning.” Larry Page

“If we were motivated by money, we would have sold the company a long time ago and ended up on a beach.” Larry Page

Bahkan perusahaan sekelas Google pada awalnya tidak dilakukan untuk bisnis, tetapi untuk membantu orang lain.

1 Like