Bagaimana Analisis Novel Bumi Manusia Menunggunakan Pendekatan Mimesis?


Sudah pernah membaca novel legendaris Bumi Manusia? Bagaimana analisismu terhadap novel tersebut dengan menggunakan pendekatan mimesis?

Bumi Manusia adalah buku karya Pramoedya Ananta Toer yang merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru atau Tetralogi Pulau Buru atau Tetralogi Bumi Manusia, yang pada kemudian hari terbit tiga buku lainnya yang berjudul Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Bumi Manusia sendiri di tulis oleh Pramoedya ketika dipenjara di Pulau Buru, peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1965 dan dia bebas pada tahun 1980. Hal yang menjadi pokok pembahasan dalam buku ini adalah tentang kebangkitan nasional Indonesia antara tahun 1898-1918. Cetakan pertama buku ini keluar pada tanggal 25 Agustus 1980.

Alasan kenapa mimesis dijadikan sebagai landasan teori dalam menganalisis novel ini adalah karena pada awal halaman buku ada sebuah penjelasan jika penulis tidak hanya sekedar berimajinasi, tetapi juga mendalami benar cerita tersebut dengan melakukan penelusuran dokumen pergerakan awl abad ke-20. Sehingga akan benar-benar ada cerita yang terjadi di dunia nyata yang pernah terjadi di abad ke-20 yang pada saat itu penulis sedang diasingkan ke Pulau Buru.

Alasan lain juga karena dalam novel ini menampilkan sosok Minke, yang sebenarnya bukan nama aslinya yang lahir pada tahun 1900. Dalam novel ini juga lebih ditekankan kehidupan Minke yang pada saat itu sedang terjadi kebangkitan nasional Indonesia yang berlangsung antara tahun 1898-1918 atau lebih tepatnya pergantian abad antara abad ke-19 ke abad ke-20.

Keadaan sosial realita di Indonesia pada saat itu yang sedang terjadi pemisahan antar hak dan kewajiban orang-orang pribumi dan juga golongan putih. Sehingga perbedaan dalam kehidupan antara dua golongan itu sangat kontras dan terlihat sekali. Apalagi dalam buku ini juga menceritakan pengalaman pertama pribumi melawan Belanda totok dalam pengadilan putih.

Dalam novel ini juga diceritakan secara detail tokoh Minke dan hubungannya dengan tokoh lain. Kehidupan Minke dari awal sekolah di HBS sampai dia bertemu dengan Annelies dan menikah dengannya. Dengan berpegang pada teori mimesis yang menyatakan karya satra merupakan cerminan kehidupan masyrakat secara nyata, maka makalah ini aka memfokuskan pada dua hal. Pertama adalah fokus pada latar yang diceritakan pada novel ini, karena banyak kejadian nyata dan mengandung nilai sejarah. Kedua adalah lebih fokus pada tokoh utama yaitu Minke dan juga hubungan antara tokohMinke dengan tokoh yang lainnya.

Teori yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah teori Semiotik Abrams. Ada tiga pendekatan dalam teori mimesis ini. Pertama adalah pendekatan obyektif yang lebih menitikberatkan karya itu sendiri. Kedua adalah pendekatan ekspresif yang menitikberatkan pada penulis. Selanjutnya adalah pendekatan mimetik yang menitikberatkan pada semesta. Yang terakhir adalah pendekatan pragmatik yang menitikberatkan pada pembaca. Juga lebih menekankan pada pendekatan mimetik yang hamper mirip dengan teori mimesis Plato dan Aristoteles. “Plato dan Aristoteles kedua-duanya menggunakan istilah mimesis; terjemahannya dalam bahasa Inggris berbeda-beda: imitation, representation, dan seterusnya, jadi peneladanan, peniruan, pembayangan.”