Bagaimana akhlak terhadap Rasulullah Saw yang baik ?

Akhlak

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang medorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Bagaimana akhlak terhadap Rasulullah Saw yang baik ?

Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat dermawan paling dermawan diantara manusia. Beliau sangat menghindari perbuatan dosa, sangat sabar, sangat pemalu melebihi gadis pingitan, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat pemberi, beliau juga jujur dan amanah, sangat tawadhu’, tidak sombong, tepati janji, penyayang, lembut, suka memaafkan, dan lapang dada. Beliau mencintai orang miskin dan duduk bersama mereka, beliau banyak diam dan tawa beliau adalah senyuman.

Maka oleh sebab itu sepatutnya kita meneladani akhlak rasulullah. Berakhlak kepada rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia kepada Baginda Rasulullah saw. sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia ke jalan yang benar. Berakhlak kepada Rasullullah perlu kita lakukan atas dasar :

Rasullullah saw.sangat besar jasanya dalam menyelamatkan manusia dari kehancuran. Beliau banyak mengalami penderitaan lahir batin, namun semua itu diterima dengan ridha.

Rasulullah sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinan ini dilakukan dengan memerikan contoh teladan yang baik kepada umat manusia.

Rasulullah berjasa dalam menjelaskan Al-Qur’an kepada manusia sehingga jelas dan mudah dilaksanakan. Allah berfirman :

Artinya :
“ Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ( Q.S. Al- Jumu’ah : 2 )

Rasulullah telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat mulia dalam berbagai bidang kehidupan.

Cara Berakhlak Kepada Rasulullah Saw :


Ridha dan beriman kepada Rasulullah.

Ridha dan beriman kepada rasulullah merupakan sesuatu yang harus kita nyatakan. Kita mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.

Mentaati dan mengikuti Rasulullah.

Mentaati dan mengikuti Rasulullah merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang- orang yang beriman. Allah Swt. akan menempati orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul kedalam derajat yang tinggi dan mulia. Disamping itu juga dicintai Allah Swt sehingga Allah mudah mengampuni dosa orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul. Barang siapa yang mentaati Rasul berarti juga mentaati Allah Swt.

Mencintai dan memuliakan Rasulullah.

Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada rasul adalah mencintai beliau dan ahlul baitnya setelah kecintaan kita kepada Allah Swt. sebagaimana Rasulullah bersabda :

“Tidak beriman salah seorang dari mu, apabila ia tidak mencintaiku melebihi dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya” . ( H.R. Bukhari Muslim )

“Barang siapa mencintai ahlul baitku, berarti mencintai aku, mencintai aku, berarti mencintai Allah”. (H.R. Bukhari Muslim).

Terbukti umat Islam seluruh dunia didalam shalat lima waktu sehari semalam dalam duduk tahyat terakhir mengucapkan: “ Allahumma shalli a’laa Muhammad wa’ala ali Muhammad”.

Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah.

Mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah merupakan sebagai tanda ucapan terima kasih dan sukses dalam perjuangannya. Rasulullah bersabda :

“ Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku, tetapi ia tidak bershalawat kepada ku ” . ( H.R. Ahmad )

“ Barang siapa yang bershalawat kepada ku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali shalawat ” . ( H.R. Ahmad )

“ Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan ku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak bershalawat kepada ku ” . ( H.R.Tirmidzi )

Melanjutkan misi Rasulullah.

Misi Rasulullah adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai islam. Dan inilah tugas kita selanjutnya sebagai seorang muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :

“ Sampaikanlah dari ku walau hanya satu ayat, dan ceritakanlah tentang bani israil tidak ada larangan. Barangsiapa berdusta atas ( nama ) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dineraka” . ( H.R. Ahmad,Bukhari dan Tarmidzi dari Ibnu Umar )