Bagaimana agar dapat menjadi pendengar yang baik?

Mendengar adalah salah satu kemampuan yang paling sulit dilakukan. Kita sering sekali menjumpai orang-orang yang begitu semangat saat bercerita namun malas mendengarkan. Sering pula kita menjumpai orang yang memotong pembicaraan orang lain, karena tidak sabar dalam posisi mendengar.
Jadi bagaimana agar kita menjadi pendengar yang baik?

2 Likes

Topik ini sangat menarik. Ada pepatah yang mengatakan:

Manusia diciptakan oleh Tuhan sepasang telinga dan satu mulut.

Pepatah ini memberikan arti bahwa, setidaknya manusia harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Menurut saya menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah, namun dengan mencoba menerapkan hal-hal sederhana berikut diharapkan bisa membantu:

  1. Memberikan mereka kesempatan untuk berbicara terlebih dahulu.
  2. Tidak memberikan tanggapan secara negatif yang mengakibatkan argumentasi/perdebatan tidak perlu.
  3. Berikan tanggapan yang bersifat mendukung.

Dengan mendengarkan, kita menjadi pribadi yang penuh empati. Tidak salahnya kita mendengarkan orang lain. Ini menciptakan pribadi yang peduli, dan menciptakan pula rasa hormat dengan satu sama lain.

1 Like

berdasarkan majalah forbes ada beberapa trick yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik.

  1. Berhadapan dengan pembicara dan lakukan kontak mata dengannya.
    namun pada sebagian orang melakukan kontak mata secara terus menerus bisa menyinggung perasaaan orang tersebut sehingga kita harus memahami tipe orang yang bercerita ini seperti apa.
  2. Bersikaplah penuh perhatian, tetapi santai.
    Jika anda telah melakukan kontak mata, rileks. Anda tidak harus menatap orang lain dengan lekat. Anda dapat memalingkan muka sekarang dan kemudian dan melanjutkan seperti orang normal. sesekali berikan body languange yang mengisyaratkan kalau kamu memahami cerita tersebut seperti mengangguk-angguk dll.
    mungkin 2 tips ini jika bisa dilakukan sudah cukup menaikkan kelas kita sebagai pendengar yang baik,

terimakasih

info selengkapnya bisa di akses di https://www.forbes.com/sites/womensmedia/2012/11/09/10-steps-to-effective-listening/?sh=310b39033891

1 Like

Sepertinya semua orang harus paham ini ya. Tetapi tetap pada konteksnya, ketika ada yang mengajak kita berbicara atau memenag berbicara dihadapan kita, barulah kita menjadi pendengar yang baik, bukan menjadi pendengar yang untuk permasalahan orang lain apalagi kalo orangnya ngga berkenan, itu nguping namanya, hehe.
Dan sebenarnya tidak sulit untuk menjadi pendengar yang baik, karna yang harus kita lakukan hanya satu, yaitu :
Fokus kepada komunikator (orang yang berbicara/yang menyampaikan pesan). Yang jika dipecah menjadi bagian yang lebih inti, agar komunikasi berjalan lebih efektif, kita harus melakukan 5 langkah lainnya seperti :

  1. Menerima pesan (mendengarkan secara fisik bahwa apa yang di sampaikan komunikan diterima dengan sadar)
  2. Menafsirkan : komunikan (pendengar) mulai masuk pada pesan yang berusaha di sampaikan oleh komunikator
  3. Mengingat : tidak memotong pembicaraan hanya pada bagian-bagian tertentu, usahakan untuk mendengarkannya dan mengingatnya mulai dari awal sampai akhir.
  4. Mengevaluasi : tahap selanjutnya adalah kita memikirkan respon apa yang akan kita berikan kepada komunikator tersebut.
  5. Merespon : merespon merupakan bagian yang terpenting (juga), baik dalam bentuk lisan maupun non lisan.

Sumber : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1).

Menurut aku memang agak sulit, tapi pastinya ada banyak banget cara yang bisa kita coba untuk bisa jadi pendengar yang baik.

  1. Yang pertama dan yang paling penting, kita gak boleh motong cerita dari lawan bicara kita. Let them finish their story.
  2. Simak dan ingat baik-baik ceritanya.
  3. Coba berusaha untuk pahamin keadaan dan perasaan dia.
  4. Kita juga bisa tanya apakah mereka butuh saran atau ngga, karena terkadang mereka cuma butuh didengar dan dimengerti aja.

Menurut aku intinya kita harus berusaha untuk simak ceritanya sampai selesai dan coba tunjukin rasa empati kita. Jangan lupa juga untuk selalu semangatin dan ucapin kata-kata positif yang sekiranya bisa ningkatin mood mereka.

  1. Kemampuan menguasai kata dan kalimat
    Seseorang bisa mendengarkan pembicaraan dengan santai karena akalnya bisa memikirkan sekitar 800 sampai 850 kata per menit, sebagaimana ditunjukkan beberapa penelitian. Secepat apa pun seseorang berbicara dan tentang apa pun topik yang dibicarakannya, ia takkan bisa melampaui 150 sampai 200 kata per menit.

  2. Menganalisis poin-poin penting pembicaraan
    Biasanya kesalahan yang terjadi adalah mencoba mendengarkan dengan tujuan apakah sepakat dengan yang dibicarakan atau tidak untuk memikirkan sanggahan, hal ini membuat kita lupa dengan poin sebelumnya pada saat menuju poin terakhir, jadi lebih baik analisis semua poinnya lalu menyiapkan sanggahan.

  3. Menyiapkan sanggahan
    Apabila kita sibuk menyiapkan bantahan tanpa memperhatikan sedikit pun apa yang sedang dibicarakan teman dialog, kemungkinan besar bantahan kita jauh dari kebenaran. Memang benar bahwa siapa pun akan kesulitan membaca pikiran orang lain, bahkan dengan mengira-ngira sekalipun. Tapi, dua mata bisa menangkap itu semua dengan mudah dan cepat.

  4. Menyimpulkan
    Sebisa mungkin, hindari menyimpulkan secara dini jika Kita tak tahu sama sekali tentang topik pembicaraan. Mendengarkan sebuah topik pembicaraan yang belum pernah Kita dengar sebelumnya ibarat mendengarkan bahasa asing yang sedikit pun tidak kita pahami.

  5. Mengaitkan materi lawan bicara dengan pengetahuan lain
    Usahakan mengaitkan apa yang Kita dengar dengan pengetahuan lain yang Kita ketahui. Misalnya, ketika lawan bicara menceritakan pengalamannya melancong ke luar negeri, Kita juga bisa membayangkan pengalaman melancong Kita. Mengaitkan satu hal dengan hal yang serupa akan membuat kita seolah mengalami hal yang sama seperti yang disampaikan lawan bicara kita. Hal ini membuat aktivitas mendengarkan kita jauh lebih baik.

  6. Memaksimalkan semua indra
    Menggunakan semua indra untuk mendengarkan agar dapat menangkap pembicaraan lebih baik, dan juga untuk menunjukkan keseriusan kita dalam mendengarkan agar lawan bicara merasa lebih semangat dan berpikir kita masuk kedalam dunianya.

src

Terampil Mendengarkan - Muhammad Ibrahim al-Nughaimish - Google Books

Cara menjadi pendengar yang baik yaitu:
  1. Tunggu orang lain selesai bicara sebelum merespon
    Salah satu hal paling sulit dalam mendengarkan secara efektif adalah menunggu orang lain sampai selesai bicara sebelum memberikan respon. Hal satu ini sangat penting dilakukan karena ketika kita mulai memikirkan respon sebelum orang lain selesai bicara, Anda akan kehilangan informasi komplit yang disampaikan dan pemahaman terhadap emosi yang tercipta saat lawan bicara menyampaikan pesannya.

  2. Ulangi kembali apa yang kita dengarkan
    Kita bisa mengulangi kembali informasi yang didengarkan dari lawan bicara. Apabila ia setuju bahwa yang kita dengarkan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka kita bisa melanjutkan komunikasi. Namun, jika tidak, ia harus kembali menjelaskan hingga Anda paham tentang apa yang disampaikan.

  3. Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi
    Tanyakan jika memang ada informasi yang belum jelas. Pertanyaan ini dapat memberi kita pemahaman lebih tak hanya tentang informasi tersebut, tetapi juga tentang lawan bicara.

  4. Tunjukkan bahasa tubuh yang positif
    Saat mendengarkan orang lain berbicara, tunjukkan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa kkita tertarik dengan informasi yang disampaikan. Hal ini juga akan membuat lawan bicara merasa bahwa kita menganggap informasi tersebut benar-benar penting. Karenanya, selalu jaga kontak mata dengan lawan bicara, condongkan sedikit tubuh kita kepada lawan bicara, gunakan gerakan tangan saat sedang bercerita, dan duduklah dalam level yang sama dengan lawan bicara.

  5. Jujurlah jika kita sedang tak bisa mendengarkan dengan optimal
    Jika ada sesuatu yang membuat kita tak bisa mendengarkan secara optimal, beritahukan hal tersebut kepada lawan bicara. Misalnya, dalam kondisi sedang terburu-buru atau kelelahan setelah bekerja. Hal ini juga berlaku ketika kita sudah mendengarkan lawan bicara dalam waktu lama dan pikiran kita mulai tidak fokus.

Source

https://midtrans.com/id/blog/5-tips-menjadi-pendengar-yang-baik-dan-efektif

Tidak mudah bagi sebagian orang untuk menjadi pendengar yang baik, tapi tidak ada salah untuk belajar menjadi pendengar yang baik, berikut beberapa caranya :

1. Lakukan kontak mata

Memandang mata lawan bicara merupakan hal yang sangat penting ketika berhubungan dengan orang lain. Ketika seseorang sedang curhat ke kamu, hal ini juga dapat menunjukkan perhatianmu yang tulus kepadanya. Cara ini juga memastikan bahwa kamu benar-benar serius dan sungguh-sungguh dalam mendengarkannya.

2. Jangan sela pembicaraan

Tidak ada hal yang lebih menyebalkan selain disela ketika sedang berbicara. Walaupun kata-katamu tersebut sekedar menambahi atau mendukung pendapatnya yang dikeluarkannya tetapi sebaiknya jangan buru-buru melakukannya. Jawab saja seperlunya ketika pacar atau temanmu melemparkan pertanyaan dan baru berikan saran atau kata-kata yang membesarkan hatinya ketika dia sudah selesai bicara.

3. Selalu perhatikan perkataan lawan bicara

Ketika dalam pembicaraan yang penting dan serius seperti itu, sebaiknya perhatikan dengan sepenuh hati lawan bicara. Memperhatikan sikap yang tidak peduli ketika dia bercerita justru akan menyakiti hubunganmu dengan teman atau pacarmu tadi. Usahakan agar menunjukkan rasa simpati dan memperhatikan seluruh kata-katanya.

4. Jangan alihkan perhatian

Mengalihkan perhatian seseorang ketika dia sedang berbicara serius dapat membuat masalahnya semakin berat karena merasa tidak diperhatikan dan dipedulikan. Usahakan agar hindari gangguan-gangguan terutama yang biasa terjadi adalah telepon genggam yang tiba-tiba mendapat telepon. Pastikan perhatianmu hanya tertuju pada lawan bicara itu.

5. Beri saran seperlunya

Hal menyebalkan lain yang dapat terjadi selain tidak diperhatikan adalah saran yang terlalu banyak dan berlebihan ketika dia bercerita. Terlalu banyak saran justru dapat membuat beban masalah yang dimilikinya menjadi semakin besar. Usahakan agar hanya bicara seperlunya saja ketika menanggapi dan jangan terlalu menggurui.

Sumber : 5 Cara agar kamu menjadi pendengar yang baik | merdeka.com

Kalau yang saya terapkan selama ini, untuk menjadi pendengar yang baik atau menjadi active listening adalah memulainya dengan memperhatikan ketika orang lain sedang berbicara (jika bertemu secara langsung). Hal ini dapat ditunjukkan dengan gestur non-verbal, seperti menatap mata lawan bicara (tidak main handphone), tidak menginterupsi pembicaraan, dan merespon dengan netral, mengangguk, senyum, atau bahkan mengernyitkan dahi ketika ada hal yang kurang saya pahami. Dilansir dari Mind Tools, postur tubuh menandakan apakah kita mendengarkan lawan bicara secara aktif atau tidak.

Namun, jika komunikasi dilakukan melalui chat , bisa dengan cara mempersilakan teman kita untuk menyelesaikan ceritanya terlebih dahulu (tidak memotong pembicaraan), kemudian kita bisa bertanya apakah ia membutuhkan saran dari kita tau tidak, dalam artian kita tiakperlu memberikan saran jika teman kita tidak memintanya. Karena bagi sebagian orang, meeka hanya butuh tempat bercerita, bukan meminta solusi

Sebagian besar dari kita ingin menjadi pendengar yang aktif dan merasa memiliki orang yang disayangi didengarkan. Pendengar yang baik akan mendatangkan banyak manfaat yaitu meningkatkan hubungan dalam kehidupan pribadi, membantu memecahkan masalah orang lain, mempelajari berbagai sudut pandang untuk memperluas perspektif sendiri, dan sebagainya.

Tips menjadi pendengar yang baik :

  1. Perhatikan komunikasi non-verbal dan nada suara . Mendengar kata-kata seseorang hanyalah sebagian kecil dari menjadi pendengar yang baik. Berkomunikasi jauh lebih banyak melalui ekspresi, bahasa tubuh, dan nada suara.
  2. Jadilah cermin . Teknik yang paling tepat untuk mendengarkan adalah dengan mencerminkan orang yang mengajak kamu bercerita. Mirroring membantu membangun hubungan dengan orang lain, dan itu mendorong perasaan bahwa kamu memiliki sikap dan gagasan yang sama.
  3. Berlatih untuk diam . Terkadang cara terbaik untuk mendengarkan adalah dengan memberikan ruang hening dalam percakapan. Respons verbal tidak selalu diperlukan, dan ruang hening ini mengundang pembicara untuk menawarkan lebih dari apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
  4. Jangan menyela atau mengubah topik pembicaraan .Jika ingin menjadi pendengar yang baik, kamu harus memungkinkan pembicara untuk menyelesaikan pemikiran tanpa mengganggu mereka.
  5. Berpikir dahulu sebelum merespon . Ketika tiba saatnya berbicara, pastikan kata-kata mu tepat. Jika kamu benar-benar terlibat dalam apa yang orang lain katakan, maka kamu tidak fokus pada apa yang ingin kamu katakan.

Seorang pendengar yang baik memiliki lima tahapan dalam mendengarkan sebuah cerita:

  1. ignoring; dimana pada sebuah tahapan ini, seorang pendengar memiliki kondisi pada sebuah hal yang diabaikannya dalam mendengarkan cerita tersebut.

  2. pretend to listen; dimana pada tahapan ini, seorang pendengar melakukan sebuah multitasking dan hanya mendengarkan sebagain dari cerita, juga tidak fokus.

  3. selective: pada tahapan ini, seorang pendengar hanya memilih untuk mendengar pada hal-hal yang ingin ia dengar dari si pembicara saja. Sisa hal yang tidak ia mau dengarkan maka tidak akan ia abaikan.

  4. authentic; pada tahapan ini, seorang pendengar melakukan sebuah eye contact, mencoba dan berusaha untuk memahami segala isu yang diceritakan.

  5. simphatic; pada tahapan terakhir ini adalah tahapan seorang pendengar yang terbaik. Dimana seorang pendengar akan mendengarkan seorang pembicara dengan baik, memahaminya, melakukan eye contact, melakukan mimicking, dan juga melakukan pengulangan kata untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar mendengarkan dan memahami dengan baik.

Jika ingin menjadi pendengar yang baik, jadilah pendengar yang berada pada tahapan simpatik. Dengan begitu, seorang pencerita akan merasa lebih dihargai atas cerita-cerita yang ia bagikan.

Menurut saya salah satu cara menjadi pendengar yang baik adalah dengan memberikan lawan bicara menjelaskan semua yang ingin mereka ungkapkan, kemudian kita sebagai pendengar tidak perlu men-judge cerita mereka hanya cukup didengarkan dan memberikan saran apabila mereka memintanya.

Mendengarkan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Komunikasi dapat dikatakan sukses apabila komunikator dan komunikasi memiliki persepsi yang sama terhadap suatu pesan. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila kedua belah pihak memiliki kemampuan mendengar yang baik. Umumnya, hal yang menghambat kita untuk menjadi pendengar yang baik adalah pikiran kita sendiri. Manusia mempunyai “suara kecil” di dalam kepala yang seolah tidak pernah berhenti menganalisis, menilai, mengevaluasi, dan sebagainya. Akibatnya, kita jadi terlalu fokus dengan “suara kecil” ini daripada memerhatikan lawan bicara. Untungnya, situasi seperti ini bisa diatasi agar kita bisa jadi pendengar yang baik. Berikut 5 tips menjadi pendengar yang baik.

Tunggu orang lain selesai bicara sebelum merespon

Salah satu hal paling sulit dalam mendengarkan secara efektif adalah menunggu orang lain sampai selesai bicara sebelum memberikan respon. Hal satu ini sangat penting dilakukan karena ketika kita mulai memikirkan respon sebelum orang lain selesai bicara, kita akan kehilangan informasi komplit yang disampaikan dan pemahaman terhadap emosi yang tercipta saat lawan bicara menyampaikan pesannya.

Tidak hanya itu, menginterupsi orang yang sedang berbicara juga akan memberikan pesan bahwa perkataan Kita lebih penting dari perkataan lawan bicara. Kita juga bisa saja dianggap sebagai orang yang sombong karena terkesan tidak peduli dengan perkataan orang lain.

Ulangi kembali apa yang Kita dengarkan

Mendengarkan kerap dianggap sebagai aktivitas pasif karena biasanya orang cenderung diam agar bisa menyerap informasi dari lawan bicara. Namun, sebetulnya ada juga yang disebut dengan mendengarkan secara aktif (active listening). Caranya adalah dengan mengulangi kembali informasi yang Kita dengarkan dari lawan bicara. Apabila ia setuju bahwa yang Kita dengarkan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka Kita bisa melanjutkan komunikasi. Namun, jika tidak, ia harus kembali menjelaskan hingga Kita paham tentang apa yang disampaikan.

Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi

Setiap orang di dunia memiliki frame of reference dan field of experience yang berbeda. Akibatnya, pemahaman kita terhadap informasi yang sama bisa saja berbeda-beda. Maka, wajar apabila Kita membuat penilaian tertentu saat mendengarkan orang lain berbicara. Namun, jangan jadikan penilaian atau asumsi tersebut sebagai pesan final. Tanyakan jika memang ada informasi yang belum jelas. Pertanyaan ini dapat memberi Kita pemahaman lebih tak hanya tentang informasi tersebut, tetapi juga tentang lawan bicara Kita.

Tunjukkan bahasa tubuh yang positif

Saat mendengarkan orang lain berbicara, tunjukkan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa Kita tertarik dengan informasi yang disampaikan. Hal ini juga akan membuat lawan bicara merasa bahwa Kita menganggap informasi tersebut benar-benar penting.

Karenanya, selalu jaga kontak mata dengan lawan bicara, condongkan sedikit tubuh Kita kepada lawan bicara, gunakan gerakan tangan saat sedang bercerita, dan duduklah dalam level yang sama dengan lawan bicara Kita. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga personal space agar Kita dan lawan bicara tetap merasa nyaman dalam melakukan komunikasi.

Jujurlah jika Kita sedang tak bisa mendengarkan dengan optimal

Jika ada sesuatu yang membuat Kita tak bisa mendengarkan secara optimal, beritahukan hal tersebut kepada lawan bicara Kita. Misalnya, Kita sedang terburu-buru atau kelelahan setelah bekerja. Hal ini juga berlaku ketika Kita sudah mendengarkan lawan bicara dalam waktu lama dan pikiran Kita mulai tidak fokus. Tidak ada salahnya untuk mengatakan bahwa Kita memerlukan break sejenak. Lebih baik Kita saling jujur dan melanjutkan percakapan nanti daripada memaksakan diri untuk mendengarkan padahal pikiran Kita tidak bisa fokus sama sekali.

Bagaimana agar kita dapat menjadi pendengar yang baik? Pertama, kita harus sabar sebagai pendengar. Seseorang yang sedang bercerita tentunya memerlukan waktu untuk merangkai kata dan menyelesaikan penjelasannya, maka kita sebagai pendengar perlu sabar menanti hingga lawan bicara selesai dengan apa yang ingin disampaikan. Kedua, kita perlu fokus dengan pembicaraan dan cerita yang disampaikan. Coba untuk menyimpan ponsel atau hal-hal yang bisa mengganggu atensi kita sebagai pendengar. Ketiga, sebagai pendengar kita perlu untuk merespon dengan raut wajah, gesture tangan, atau bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kita aktif mendengarkan. Keempat adalah berusaha untuk memikirkan terlebih dahulu jawaban yang akan dikatakan sebelum merespon cerita mereka. Dan yang terakhir adalah berusaha untuk tidak menyela atau mengubah topik obrolan.

Poin pertama dan paling penting “to be a good listener, you should be an active listener”. Ketika seseorang berbicara atau bercerita, dengarkan secara aktif. Apa dan bagaimana ciri menjadi active listener?

  1. Memberikan feedback.
    Memberikan feedback kepada pembicara baik verbal seperti saran, atau sekedar ucapan “iya”, “terus?” Ataupun feedback nonverbal seperti anggukan, gelengan, dan lainnya.
  2. Berikan balasan sesuai kebutuhan.
    Apakah pembicara hanya butuh didengar atau butuh teman cerita? Kalau iya, cukup dengan memberikan feedback dengan bertanya ulang atau feedback nonverbal sehingga pembicara tau kamu mendengarkan. Namun jika pembicara butuh saran atau masukan, berikan saran sebaik mungkin.
  3. Adanya kehadiran.
    Kamu tidak hanya duduk, menatap, dan membuka telinga. Tapi kamu beri atensi yang penuh, beri tanda bahwa kamu mendengarkan. Salah satu poin penting dari kehadiran adalah adanya eye contact, tidak mengerjakan hal lain selain mendengarkan, dan 2 poin yang sudah disebutkan sebelumnya.

Selama ini aku memang suka tidak sabar mendengar cerita temen yang menurut aku terlalu detail, dan cara aku memperbaikinya dengan menjauhkan hp dari pandangan aku. Hp aku taruh di tas atau ketika pada main kerumah, aku taruh di atas meja atau tumpukan buku. Tujuannya walaupun aku ga sabaran tapi aku masih bisa menghargai dan tidak ter-distract hp.
Aku juga tidak bisa menatap terlalu sering dan tidak suka ditatap intens, niatnya temenku baik tapi aku tidak bisa merespon dengan baik. Banyak kekurangan dalam diriku yang alhamdulillah mereka masih mau menerima dan bertahan sampai saat ini.

Kalau saya pribadi, hal yang saya lakukan agar bisa menjadi pendengar yang baik ialah dengan menempatkan diri saya di posisi orang lain dalam artian mengasumsikan diri kita mengalami masalah seperti yang dialami oleh orang tersebut. Untuk menjadi pendengar yang baik, pastikan kita benar-benar mendengarkan dan tidak melakukan hal lain. Cobalah untuk fokus kepada orang yang berbicara dan tidak terganggu hal lain. Tetap diam dan melakukan kontak mata jadi lawan bicara mengetahui kalau kita sedang mendengarkan ceritanya. Selain itu, menghindari membandingkan pengalamannya dengan pengalaman pribadimu. Mengadu nasib bukan solusi yang baik dalam hal ini dan akan memperkeruh suasana dan membuat orang tersebut tidak nyaman.

Selanjutnya yaitu, jangan mencoba untuk langsung menolong tanpa diminta. Bisa jadi, mereka hanya butuh untuk didengarkan tanpa kita harus memberi saran atau ikut campur dengan urusan mereka. Namun, jika mereka membutuhkan bantuan kita siap memberikan solusi dengan kata-kata yang tidak menyakitinya. Dan yang terakhir yaitu, tunjukkan rasa simpati.