Apakah yang menjadi penyebab autisme?

Autis merupakan gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Apakah yang menjadi penyebab autisme?

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu seseorang untuk mengalami gangguan ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:

  • Jenis kelamin. Anak laki-laki memiliki risiko hingga 4 kali lebih tinggi mengalami autisme dibandingkan dengan anak perempuan.
  • Faktor keturunan. Orang tua seorang pengidap autisme berisiko kembali memiliki anak dengan kelainan yang sama.
  • Pajanan selama dalam kandungan. Contohnya, pajanan terhadap minuman beralkohol atau obat-obatan (terutama obat epilepsi untuk ibu hamil) selama dalam kandungan.
  • Pengaruh gangguan lainnya, seperti sindrom Down, distrofi otot, neurofibromatosis, sindrom Tourette, lumpuh otak (cerebral palsy) serta sindrom Rett.
  • Kelahiran prematur, khususnya bayi yang lahir pada masa kehamilan 26 minggu atau kurang.

Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa keterkaitan antara pemberian vaksin (terutama MMR) dengan autisme tidaklah benar. Justru, dengan pemberian vaksin, anak Anda akan terhindar dari terinfeksi maupun menyebarkan kondisi-kondisi yang berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.

Sumber : Penyebab Autisme

1 Like

Penyebab autisme sampai sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. Penyebab autis diakibatkan terlalu banyak vaksin Hepatitis B. Hal ini dikarenakan vaksin ini mengandung zat pengawet Thimerosal. Autis juga bisa disebabkan kombinasi makanan yang salah satu lingkungan yang terkontaminasi zat-zat yang beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus besar, yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik.

Patricia Rodier, ahli embrio dari Amerika menyatakan bahwa korelasi antara autis dan cacat lahir yang disebabkan oleh Thalidhomide menyimpulkan bahwa kerusakan jaringan otak dapat terjadi paling awal 20 hari pada saat pembentukan janin.36Menurut Supratiknya, autism disebabkan oleh faktor bawaan tertentu dan pengalaman yang kurang mendukung. Misalnya, dibesarkan oleh Ibu yang dingin dan tidak responsive atau pernah mengalami trauma dengan lingkungan sosialnya.

Autisme juga disebabkan oleh Tuberous Sclerosis, abnormalitas kromosom terutama kromosom X, kelumpuhan karena luka pada otak, rubella bawaan, lemahnya kemampuan indrawi dan sindrom Downs. Pada kehamilan trimester pertama, yaitu 0-4 bulan, factor pemicu ini bisa terdiri dari: infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida,dsb), logam berat (Pb, Al, Hg, Cd), zat aditif (MSG, Pewarna, pengawet, dll), alergi berat, obat-obatan, jamu peluntur, muntah-muntah hebat (hiperemisis), pendarahan hebat. Pada kelahiranpun juga bisa mengakibatkan terjadinya autism, dikarenakan proses kelahiran yang lama (partus lama) dimana terjadi gangguan nutrisi dan oksigenasi pada janin, pemakaian forsep, dll.

Menurut Bonny Danuatmaja, terdapat 5 dugaan penyebab autisme, yaitu :

  • Gangguan susunan saraf pusat

    Anak autis mengalami pengecilan otak kecil, terutama pada lobus VI-VII. Seharusnya di lobus VI-VII banyak terdapat sel purkinje. Namun, pada anak autis jumlah sel purkinje sangat kurang. Akibatnya, produksi serotonim kurang, menyebabkan kacaunya proses penyaluran informasi antar-otak. Selain itu, ditemukan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu.

  • Gangguan sistem pencernaan

    Pada tahun 1997, seorang pasien autis, Parker Beck, mengeluhkan gangguan pencernaan yang sangat buruk. Ternyata, ia kekurangan enzim sekretin. Setelah mendapat suntikan sekretin, Beck sembuh dan mengalami kemajuan pesat.

  • Peradangan dinding usus

    Dr. Andrew Wakefield ahli pencernaan (gastro enterolog) asal Inggris, menduga peradangan tersebut disebabkan virus, yaitu virus campak.

  • Faktor genetika

    Ditemukan 20 gen yang terkait dengan autism. Namun tidak serta merta gejala autisme bisa muncul karena adanya factor gen lain yang memicunya.

  • Keracunan logam berat

    Sallie Bernard ibu dari anak autistic, menunjukkan penelitiannya gejala yang diperlihatkan anak-anak autisme sama dengan keracunan merkuri. Setelah dilakukan pengeluaran merkuri pada anak, maka gejala autisme semakin membaik.

Referensi :

  • A. Supratiknya, Mengenal Perilaku Abnormal, (Yogyakarta: KANISISUS, 1995).
  • Bonny Danuatmaja, Terapi Anak Autis Di Rumah, (Jakarta: Puspa Swara, 2003).