Apakah yang dimaksud menjaga momentum (Sustaining Momentum) perusahaan?

momentum perusahaan

Momentum menurut KBBI mempunyai arti saat yang tepat atau kesempatan. Apa yang dimaksud dengan mempertahankan atau menjaga momentum (Sustaining Momentum) perusahaan ?

Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda.

Momentum dapat dirumuskan sebagai hasil perkalian massa dengan kecepatan. Secara matematis dituliskan:

p = m.v

dimana:

p = momentum (kgm/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Apabila dilihat dari sudut pandang industri atau perusahaan, momentum perusahaan merupakan kecenderungan perusahaan bergerak untuk melanjutkan kemajuan yang telah dicapai selama ini.

Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka semakin besar momentumnya, dan apabila semakin cepat gerak suatu perusahaan, maka semakin besar pula momentumnya.

Oleh karena itu, menjaga momentum perusahaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh semua stakeholder yang terlibat, khususnya internal perusahaan.

Untuk menjaga momentum, perusahaan dapat melakukan beberapa cara berikut ini,

  1. Perusahaan selalu peka terhadap perubahan

    Manajemen perubahan harus menjadi prioritas utama didalam perusahaan. Organisasi dalam era abad 21 memiliki kompleksitas yang sangat tinggi, baik dalam struktur organisasi maupun kegiatannya. Dengan kompleksitas yang tinggi maka dalam melihat suatu perubahan organisasi, kita tidak bisa melihatnya dari salah satu komponen saja dalam suatu organisasi.

    Manajemen perubahan adalah pendekatan untuk merencanakan, mendesain, mengimplementasikan, mengelola, mengukur dan mempertahankan perubahan di dalam pekerjaan dan bisnis proses. Bennet P. Lientz dan Kathryn P. Rea (Lientz, et al., 2004).

    Perubahan disini tidak hanya berbicara masalah sistem dan aturan, tetapi juga tidak kalah pentingnya, adalah perubahan perilaku dan budaya organisasi

  2. Menyediakan sistem pendukung bagi agen perubahan.

    Perubahan tidak bisa dilakukan apabila tidak ada entitas atau aktor penggerak perubahan itu sendiri. Agen perubahan sebaiknya dikelola oleh pimpinan perusahaan. Dalam proses adaptasi perubahan tersebut, maka pimpinan atau agen perubahan seharusnya diberikan sistem pendukungnya. Sistem pendukung tersebut berisi informasi-informasi, baik internal maupun eksternal, yang dibutuhkan.

  3. Selalu mengembangkan kompetensi dan keahlian baru.

    Disinilah peran penting divisi sumber daya manusia berperan. Pengembangan kompetensi dan keahlian baru bagi karyawan dan pimpinan merupakan hal yang mutlak dilakukan bagi perusahaan menghadapi semakin ketatnya tingkat kompetisi yang ada. Inovasi secara terus menerus menjadi kunci utama dalam mempertahankan momentum perusahaan.