Apakah yang dimaksud dengan Teori Tradisi Sosio Psikologi (The Ethical Tradition)?

Komunikasi

Psikologi sosial merupakan tradisi komunikasi yang memerhatikan pentingnya interaksi yang memengaruhi proses mental dalam diri individu. Aktivitas komunikasi merupakan salah satu fenomena psikologi sosial seperti pengaruh media massa, propaganda, atau komunikasi antar personal lain.

Tradisi ini memiliki fokus pada kajian perilaku sosial individu, variabel psikologis, efek individu, kepribadian, sifat, dan persepsi. Pada dasarnya, tradisi ini memberikan pemahaman bagaimana manusia memproses informasi.

Dalam tradisi psikologi sosial terdapat tiga cabang besar, yakni perilaku, kognitif, dan biologis. Apakah yang dimaksud dengan teori Tradisi Sosio Psikologi (The Ethical Tradition) ?

ethical

Teori Tradisi Sosio Psikologi (The Ethical Tradition) menganggap bahwa Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Masyarakat yang Menguntungkan

  • Kita pembela kebenaran, akurasi, kejujuran, dan akal begitu penting bagi integritas komunikasi.

  • Kita menerima tanggung jawab jangka pendek dan panjang tentang konsekuensi komunikasi kita sendiri dan mengharapkan hal yang sama dari orang lain.

  • Kita berusaha keras untuk memahami dan menghormati komunikator lain sebelum mengevaluasi dan menanggapi pesan-pesan mereka.

Pertama, sosiopsikologi yang memandang individu sebagai makhluk sosial. Tradisi Sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat individu atau bagaimana individu melakukan persepsi. Sosiopsikologi digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.

Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral. perhatian pada perubahan sikap (attitude). Hubungan media dan khalayak tentunya akan menyebabkan terjadinya perubahan sikap. Media menjadi stimulus dari luar diri khalayak yang akan menyebabkan terjadinya perubahan sikap. Kasus lain seperti komunikasi persuasi. Pengaruh komunikator terhadap perubahan sikap khalayak.

Teori-teori yang berangkat dari psikologi sosial ini juga dapat menjelaskan tentang proses-proses yang berlangsung dalam diri manusia dalam proses komunikasi yakni ketika proses membuat pesan dan proses memahami pesan. Manusia dalam proses menghasilkan pesan melibatkan proses yang berlangsung secara internal dalam diri manusia seperti proses berfikir, pembuatan keputusan, sampai dengan proses menggunakan simbol.

Demikian pula dalam proses memahami pesan yang diterima, manusia juga menggunakan proses psikologis seperti berpikir, memahami, menggunakan ingatan jangka pendek dan panjang hingga membuat suatu pemaknaan. Pendekatan psikologi sosial memberi perhatian terhadap aspek diri manusia. Beberapa konsep penting disini dapat disebutkan seperti judgement, prejudice, anxienty, dan sebagainya.

Adapun Varian dari Tradisi ini adalah:

  • Behavioral, adalah kepada hubungan apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan.
  • Koginitif, cabang ini cukup banyak digunakan saat ini berpusat pada pola pemikiran cabang ini berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh, menyimpan dan memproses informasi dengan cara yang arah tingkah laku yang keluar.
  • Biological, cabang ini berupaya mempelajari manusia dari sisi biologikalnya.

Sudah barang tentu, Anda akan memikirkan diri Anda terlebih dahulu sebagai individu. Anda memiliki tubuh, otak, dan kulit yang membedakan antara Anda dengan dunia di luar Anda. Anda memiliki penampilan yang unik, bahkan jika Anda kembar, maka wajah Anda tidak akan sama persis seperti yang lainnya.

Sama halnya dengan kepribadian Anda; Anda berasumsi bahwa Anda memiliki kombinasi tertentu akan perilaku yang membuat Anda berbeda dari yang lainnya. Pada saat yang bersamaan, Anda sebetulnya menyadari bahwa Anda bukanlah sebuah kelompok, melainkan bagian dari komunitas manusia yang terikat oleh interaksi sosial.

Kajian individu sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi sosiopsikologi (sociopsychological). Berasal dari kajian psikologi sosial, tradisi ini memiliki tradisi yang kuat dalam komunikasi.

Teori-teori tradisi ini berfokus pada perilaku sosial individu, variable psikologis, efek individu, kepribadian dan sifat, persepsi, serta kognisi.

Meskipun teori-teori ini memiliki banyak perbedaan, mereka sama-sama memperhatikan perilaku dan sifat-sifat pribadi serta proses kognitif yang menghasilkan perilaku.

image

Pendekatan individu yang memberi cirri tradisi sosiopsikologis merupakan hal yang umum dalam pembahasan komunikasi serta lebih luas dalam ilmu pengetahuan sosial dan perilaku. Hal ini dapat dipahami dalam lingkungan budaya kita. Individu telah mendominasi pemikiran barat sejak pencerahan abad ke-18 dan orang yang mandiri merupakan unit analisis utama dalam kebanyakan pemikiran barat. Pandangan psikologis ini melihat manusia sebagai kesatuan lahiriah dengan karakteristik yang mengarahkan kepada perilaku mandiri.

Pandangan ini juga melihat pikiran individu sebagai tempat memproses dan memahami informasi serta menghasilkan pesan, tetapi pandangan ini jugamengakui kekuatan yang dapat dimiliki oleh individu melebihi individu lain serta efek informasi pada pikiran manusia. Oleh karena itu, hampir tidak mengejutkan jika penjelasan-penjelasan psikologis telah menarik para ahli komunikasi, terutama dalam kajian perubahan sikap dan efek-efek interaksi.

Gagasan Utama dari Tradisi Sosiopsikologis

Penjelasan-penjelasan psikologis penting dalam tradisi sosiopsikologis. Mekanisme-mekanisme universal yang menentukan tindakan dianggap dapat ditemukan melalui penelitian yang teliti. Konsekuensinya, tradisi ini menjadi yang sering diasosiasikan dengan “Ilmu Komunikasi (the science of communication)”.

Banyak karya komunikasi terbaru dalam tradisi ini yang memperhatikan pada persuasi dan perubahan sikap pemrosesan pesan, bagaimana individu merencanakan strategi pesan, bagaimana penerima pesan memproses informasi pesan, dan efek pesan pada individu. Bagian yang masih popular dalam pendekatan sosiopsikologis adalah teori sifat, yang mengidentifikasi variable kepribadian serta kecenderungan-kecenderungan pelaku komunikasi yang mempengaruhi bagaimana individu bertindak dan berinteraksi.

Saat ini, kebanyakan teori komunikasi sosiopsikologis lebih berorientasi pada sisi kognitif, yaitu memberikan pemahaman bagaimana manusia memproses informasi.

Dalam area ini, tradisi sibernetika dan sosiopsikologis bersama-sama menjelaskan sistem pemrosesan informasi individu manusia. Input (informasi) merupakan bagian dari perhatian khusus, sedangkan output (rencana dan perilaku) merupakan bagian dari sistem kognitif.

Pertanyaan-pertanyaan penting dalam penelitian area ini, termasuk bagaimana persepsi dipresentasikan secara kognitif serta bagaimana representasinya diproses melalui mekanisme yang memberikan perhatian, ingatan, campur tangan, seleksi, motivasi, perencanaa, dan pengorganisasian.

Banyak dari karya dalam tradisi ini perasumsi bahwa mekanisme-mekanisme pemrosesan informasi manusia berada di luar kesadaran kita. Sebagai pelaku komunikasi, kita mungkin disadarkan akan aspek-aspek spesifik dari proses, seperti perhatian dan ingatan serta kita akan sangat sadar akan output tertentu, seperti rencana dan perilaku, tetapi proses internal itu sendiri berada di belakang layer para ahli komunikasi mencoba untuk mencari dan menjelaskan sistem-sistem ini.

Beberapa tema yang berbeda dalam tradisi sosiopsikologis, antara lain :

  1. bagaimana perilaku komunikasi individu dapat diprediksi?
  2. Bagaimana individu memperhitungkan dan mengakomodasi situasi-situasi komunikasi yang berbeda?
  3. Bagaimana pelaku komunikasi mengadaptasi perilaku mereka?
  4. Bagaimana informasi diasimilasi, diatur, serta digunakan dalam menyusun rencana-rencana dan strategi pesan
  5. Dengan logika apa manusia membuat keputusan tentang bentuk pesan yang hendak digunakan?
  6. Bagaimana makna direpresentasikan dalam pikiran?
  7. Bagaimana manusia menghubungkan penyebab-penyebab perilaku?
  8. Bagaimana informasi diintegrasikan untuk membentuk sikap dan kepercayaan?
  9. Bagaimana sikap berubah?
  10. Bagaimana pesan-pesan diasimilasikan ke dalam bentuk kepercayaan/sikap sistem?
  11. Bagaimana ekspektasi dibentuk dalam interaksi dengan orang lain?
  12. Apa yang terjadi ketika ekspetasi tidak tercapai?

Variasi-variasi dalam tradisi ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam cara yang berbeda.

Keragaman dalam Tradisi Sosiopsikologi

Tradisi dalam sosiopsikologis dapat dibagi ke dalam tiga cabang besar: (1) perilaku; (2) kognitif; (3) biologis.

1. Sudut pandang Perilaku

Dalam sudut pandang perilaku, teori-teori berkonsentrasi pada bagaimana manusia berperilaku dalam situasi-situasi komunikasi. Teori-teori tersebut biasanya melihat hubungan antara perilaku komunikasi apa yang Anda katakana dan lakukan dalam kaitannya dengan beberapa variable, seperti sifat pribadi, perbedaan situasi, dan pembelajaran.

Sampai sekitar tahun 1960-an, penekanan dalam psikologi adalah bagaimana kita mempelajari perilaku dengan menghubungkan antara stimulus dengan respons. Ketika perilaku tertentu di beri penghargaan, perilaku tersebut akan diulang. Para ahli psikologis menyebutnya “pembelajaran (learning)”.

Ketika respons diberi hukuman, perilaku tersebut akan berhenti atau “unlearned”. Saat ini, para ahli tradisi sosiopsikologis mempercayai bahwa penggambaran ini merupakan penjelasan sederhana bagi perilaku manusia.

2. Sudut pandang Kognitif

Pendekatan kedua, yaitu teori kognitif yang cukup banyak digandrungi saat ini. Berpusat pada bentuk pemikiran, cabang ini berkonsentrasi pada bagaimana individu memperoleh, menyimpan, dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output perilaku.

Dengan kata lain, apa yang Anda lakukan dalam situasi komunikasi bergantung tidak hanya pada bentuk stimulusrespons, melainkan pada operasi mental yang digunakan untuk mengelola informasi.

3. Sudut pandang Biologis

Variasi umum yang ketiga adalah dari sudut pandang biologis. Karena kajian genetic diasumsikan menjadi semakin pentig, para ahli psikologi dan ahli teori perilaku pun tertarik dalam efek-efek fungsi dan struktur otak, neurochemistry, dan factor genetic dalam menjelaskan perilaku manusia.

Para ahli tersebut percaya bahwa banyak dari sifat, cara berpikir, dan perilaku individu diikat secara biologis dan didapat bukan hanya dari pembelajaran atau faktor-faktor situasi, melainkan dari pengaruh-pengaruh neurobiologis sejak lahir. Teori-teori ini, yang mulai diakui pada tahun 1990-an, mungkin paling baik dikatakan psikobiologis, yang mungkin berupa tradisi yang muncul didalamnya; paling tidak, bagi edisi buku ini sekarang, kita akan memasukkannya dalam psikologi sosial. Itilah communibiology mengacu pada kajian komunikasi dari perspektif biologis.

Tradisi sosiopsikologis dan sosiokultural berkenan dengan individu dalam interaksinya dengan yang lain. Tradisi sosiopsikologis mengedepankan individu, sedangkan sosiokultural menekankan persamaan dalam interaksi sosial.