Surfaktan kationik merupakan surfaktan dengan gugus hidrofilik bermuatan positif. Umumnya surfaktan kationik merupakan senyawa amonium kuartener (NR4+). Contoh surfaktan kationik adalah heksadesiltrimetil amonium bromida (HDTMA+Br-) C16H33N+(CH3)3Br- dan oktadesiltrimetil amonium bromida (OTMABr) C18H37N+(CH3)3Br-. Surfaktan kationik tidak dipengaruhi oleh perubahan pH, sehingga tetap bermuatan positif, baik dalam medium asam, netral, maupun basa.
Kelemahan surfaktan kationik adalah sifat detergensi yang lebih lemah dibandingkan dengan surfaktan lainnya.
Surfaktan kationik adalah Golongan surfaktan dimana gugus polar dan non polar umumnya berkaitan langsung membentuk suatu molekul dengan bagian aktifnya bermuatan ion positif (+) gom dari rantai panjang amino primer, skunder dari tersier.
Surfaktan kationik merupakan surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation. Contohnya octadecyltrimethylammonium bromide, garam alkil trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan garam alkil dimethil benzil ammonium.