Apakah yang dimaksud dengan Reloxifene?

Reloxifene

Reloxifene digunakan untuk membantu mencegah dan mengobati penipisan tulang (osteoporosis) yang terjadi pada wanita menopause.

Obat ini dapat menjaga tulang agar tetap kuat oleh pengeroposan tulang dan membantu mengurangi risiko patah tulang.

Raloxifene menurunkan konsentrasi darah lipoprotein total dan low density (LDL) kolesterol, kolesterol buruk, tetapi tidak meningkatkan konsentrasi high density lipoprotein (HDL) kolesterol, kolesterol baik, dalam darah Anda.

Raloxifene juga digunakan untuk kemungkinan lebih rendah mengalami kanker payudara invasif pada wanita postmenopause dengan osteoporosis atau berisiko tinggi terkena kanker payudara invasif.

Apakah yang dimaksud dengan Reloxifene?

Raloxifene adalah terapi hormon. Raloxifene diklasifikasikan sebagai Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM).

Raloxifene merupakan obat yang diberikan untuk mencegah atau merawat osteoporosis (penipisan tulang) di kalangan wanita yang telah berhenti haid (putus haid).

Raloxifen telah lulus untuk mengurangi risiko kanker payudara di kalangan wanita menopaus yang mengalami osteoporosis dan untuk wanita putus haid berisiko tinggi kanker payudara.

Catatan: Jika obat yang telah lulus untuk satu kegunaan, doktor boleh memilih untuk menggunakan obat untuk masalah-masalah lain jika mereka percaya bahwa obat ini berguna untuk masalah selain osteoporosis.

Efek samping Raloxifene

Efek samping dari raloxifene di antaranya adalah tubuh merasa panas, kaki kram, pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan berat badan, stroke, pembekuan darah, dan rasa nyeri saat melakukan hubungan intim. Penggunaan raloxifene memiliki tingkat risiko yang rendah dalam pembekuan darah. Hal ini yang mungkin menjadi pilihan bagi wanita yang sudah mengalami menopause karena pengobatan ini tidak menyebabkan kanker rahim atau osteoporosis.

Efek samping dari raloxifene di antaranya yaitu:

  • Daerah kewanitaan menjadi kering
  • Nyeri otot
  • Kelebihan berat badan

Risiko kesehatan yang behubungan dengan raloxifene sama dengan risiko yang akan muncul pada penggunaan tamoxifen. Raloxifene lebih sedikit berpotensi menyebabkan stroke daripada tamoxifen, namun rata-rata penderita kanker yang melakukan pengobatan ini lebih mungkin berisiko penyakit jantung. Selain itu, raloxifene dapat meningkatkan risiko stroke jika pasien sudah memiliki penyakit jantung atau memiliki faktor pendukung yang menyebabkan penyakit jantung.