Daya saing merupakan merupakan efisiensi dan efektifitas yang memeiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapi persaingan. Begitu juga dalam teori daya saing menurut Sumihardjo bahwa: Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi lebih baik dari yang lain atau unggul dalam hal tertentu baik yang dilakukan seseorang, kelompok maupun institusi tertentu.
Dapat disimpulkan bahwasannya daya saing yaitu kemampuan untuk menunjukkan hasil lebih baik, lebih cepat atau lebih bermakna. Kemampuan yang dimaksud Sumiharjo dalam teori daya saing adalah:
-
Kemampuan memperkokoh posisi pasar
-
Kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya
-
Kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti
-
Kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan
Indikator Daya Saing
Menurut Porter, daya saing memiliki beberapa indikator yaitu:
1) Harga bersaing
Harga bersaing merupakan harga yang diketahui lebih standar atau murah dibandingkan dengan harga lainnya.
2) Kualitas produk
Produk memiliki arti penting bagi perusahaan. Tanpa adanya produk, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
3) Keunggulan produk
Keunggulan produk dapat dilihat dari beberapa bentuk. Mulai dari kualitas, keistimewaan, desain, gaya, kemasan, pelayanan, dan merk. Dapat dikatakan bahwasannya, keunggulan produk yaitu produk terbaik yang dirancang sedemikian rupa agar dengan mudah dipercayai oleh masyarakat.
Strategi Dalam Menghadapi Pesaing
Daya saing yang dimiliki oleh suatu lembaga tentu memiliki pesaing. Ada tiga strategi dalam menghadapi pesaing. Menurut Michael Porter menggunakan tiga strategi pemosisian bersaing (competitive posisioning strategy) yang dikenal sebagai strategi generik, yaitu:
1) Keunggulan biaya menyeluruh
Dalam keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan berupaya untuk mencapai biaya rendah. Sehingga dapat menetapkan harga yang lebih rendah dari harga pesaingnya, dengan demikian perusahaan dapat merebut pangsa pasar yang lebih besar. Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan memperoleh hasil laba di atas rata-rata dalam industrinya, meskipun ada kekuatan persaingan yang besar. Posisi biayanya memberikan kepada perusahaan tersebut ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing.
2) Diferensiasi
Strategi generik yang kedua adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Diferensiasi yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang dirasakan oleh industri secara menyeluruh sebagai hal yang unik. Berikut gambaran diferensiasinya seperti: citra rancangan atau merk, karateristik khusus, pelayanan pelanggan, jaringan penyeluruh, atau bidang-bidang lain yang dijadikan sebagai keunikan. Dalam menciptakan nilai produk dan program pemasaran yang berbeda, sehingga muncul sebagai pimpinan kelas dalam perusahaan.
3) Fokus
Perusahaan sebaiknya memusatkan perhatian pada usaha yang melayani beberapa pangsa pasar, dan bukan mengejar seluruh pasar. Dengan demikian perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit secara efektif dan efisien dibandingkan pesaing yang lebih luas. Sebagai akhir bahwa perusahaan akan mampu mendediferensiasikan dirinya yang pada akhirnya mampu memenuhi target tertentu dengan baik.