Apakah yang dimaksud Critical Thinking?

Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order thinking Skills/HOTS selain berpikir kreatif (creative thinking), pemecahan masalah (problem solving), dan berpikir reflektif (reflective thinking). John Dewey dalam Fisher (2009) menyebutkan berpikir kritis ini sebagai berpikir reflektif dan mendefinisikannya sebagai pertimbangan yang aktif, terus- menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan
lanjutan yang menjadi kecenderungannya.

Glaser (dalam Fisher, 2009), mendefinisikan critical thinking skill sebagai suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah- masalah dan hal- hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang, pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis, dan semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut.

“Critical thinking as the set of skills and dispositions which enable one to solve problems logically and to attempt to reflect autonomously by means of Metacognitive regulation on one’s own problem-solving processes." Yasushi Gotoh (2016)

Ciri-ciri Berpikir Kritis

Cece Wijaya (1995: 72-73), ciri-ciri berpikir kritis sebagai berikut:

  • mengenal secara rinci bagian-bagian dari keputusan;
  • pandai mendeteksi permasalahan;
  • mampu membedakan ide yang relevan dengan ide yang tidak relevan;
  • mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat;
  • dapat membedakan antara kritik yang membangun dan merusak;
  • mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat, dan benda, seperti dalam sifat, bentuk, wujud, dan lain-lain;
  • mampu mendaftarkan segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif terhadap pemecahan masalah, ide dan situasi;
  • mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya; mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan data yang diperoleh di lapangan;
  • mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia;

Menurut APA Delphi Study (Facione, 1990), seorang pemikir kritis memiliki cognitive skills sebagai berikut:

  • Penafsiran adalah memahami dan mengartikan secara cepat dan akurat atas pengalaman, situasi, data, kejadian, kejadian, tata cara, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria yang bervariasi. Penafsiran meliputi keahlian dalam menggolongkan dan menjelaskan arti.

  • Analisis adalah mengenali maksud dan hubungan, sehingga dapat menyimpulkan secara benar antara pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, atau bentuk lainnya, yang ditujukan untuk mengungkapkan pendapat, pengalaman, alasan, informasi, atau pendapat. Termasuk kemampuan untuk menganalisis ide, mendeteksi argumen, dan menganalisis argumen merupakan bagian dari analisis.

  • Evaluasi adalah menilai pernyataan yang logis atau bentuk lainnya seperti perhitungan atau deskripsi dari persepsi, pengalaman, situasi, keputusan, atau pendapat seseorang, dan menilai kebenaran secara logis atau dapat menyimpulkan hubungan antara pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk lainnya.

  • Menarik kesimpulan berarti dapat mengenali dan dapat menyimpulkan secara bertanggungjawab, kedalam bentuk hipotesis, menyesuaikan dengan informasi yang sesuai dan mengembangkan dari data, pernyataan, prinsip, bukti, keputusan, pendapat, konsep, deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lainnya.

  • Penjelasan adalah hasil penalaran seseorang, penalaran yang benar berkaitan dengan kejadian, konseptual, metodologi, dan pertimbangan kontekstual berdasarkan penelitian seseorang, dan menyajikan penalaran dalam bentuk alasan yang kuat.

  • Self-regulation adalah menyadari kemampuan kognitif diri sendiri, unsur yang digunakan dalamnya, dan perkembangan dari hasil yang didapat, terutama dengan menerapkan kemampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi kesimpulan seseorang dengan bertanya, menetapkan, pengesahan, atau mengoreksi penalaran atau hasil orang lain. ersikap kritis, atau orientasi moral untuk berpikir kritis.

  • Pengetahuan substansial konten tertentu baik dari konsep berpikir kritis atau sebuah disiplin ilmu tertentu dimana kemudian mampu berpikir kritis (Mark Mason, 2007).

1 Like