Apakah saling menguntungkan selalu menjadi tolak ukur antara hubungan manusia?

Pernahkah kalian memilih circle pertemanan dengan mempertimbangkan dampak baik dan buruk suatu lingkungan pertemanan? Dan apakah kalian juga pernah merasakan bahwa bertambahnya usia atau semakin dewasa, maka semakin sedikit pertemanan?

Ditinjau dalam psikologi sosial terdapat teori “Social Exchange Theory” yang menjelaskan bahwa interaksi atau hubungan didasarkan oleh tiga hal yaitu reward (imbalan), cost (biaya), profit (keuntungan). Sebagai contoh:

  • Reward mimiliki arti apresiasi. Sebagai contoh:
    Saya ditraktir makan oleh teman saya, karena saya telah membantu pekerjaannya.
  • Cost berdampak pada kehilangan kesempatan akan hal yang harusnya dilakukan. Contoh: Saat kalian ingin belajar untuk menghadapi ujian, tetapi teman kalian meminta tolong untuk menemani untuk berbelanja.
  • Profit suatu keuntungan yang didapat. Sebagai contoh:
    Jika berteman dengan si A, maka saya memiliki nilai yang baik karena si A selalu memberi tahu saya jika saya tidak mengerti.

Jadi, menurut kalian apakah saling menguntungkan selalu menjadi tolak ukur untuk menjalin hubungan antara manusia?

References: https://lib.dr.iastate.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1003&context=engl_reports

Bisa dikatakan demikian karena pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain.
Akan tetapi untuk poin profit, pertemanan sendiri sudah merupakan profit berupa memenuhi kebutuhan hendak rasa memiliki dan kasih sayang pada teori hierarki kebutuhan Maslow, sehingga tidak ada tolak ukur untuk menjalin hubungan antara manusia berdasarkan besaran profitnya

Untuk poin cost, kita pasti mempertimbangkan untuk berteman dengan seseorang bila hal tersebut memerlukan cost yang cukup besar. Misalnya orang tersebut selalu mengajak kita bermain hingga tidak ada waktu lain seperti untuk bekerja dan belajar. Atau sering mengajak kita pada kegiatan-kegiatan yang tidak baik.

Lalu untuk poin reward menurut saya tidak, karena pada realitanya kita masih mau berteman dengan orang yang tidak pernah memberikan kita reward sama sekali selama kebutuhan pada poin pertama sudah terpenuhi. Pada teori hirearki sendiri penghargaan merupakan kebutuhan setelah rasa memiliki dan kasih sayang.

Referensi

Makhluk sosial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://p2k.um-surabaya.ac.id/ind/1-3045-2942/Teori-Hierarki-Kebutuhan-Maslow_146129_um-surabaya_p2k-um-surabaya.html#Konsep_Teori_Hierarki_Kebutuhan_Maslow