Apakah rokok elektrik berbahaya?

Rokok elektrik kini telah semakin populer di kalangan orang dewasa muda, bahkan di kalangan anak dan remaja. Pada tahun 2010, rokok elektrik masih tergolong benda langka dan jarang digunakan orang, namun di tahun 2015, di Amerika Serikat, 1 dari anak SMA telah menggunakan rokok elektrik untuk rekreasi.

Banyak yang mengira bahwa rokok elektrik merupakan pilihan “aman” untuk merokok, karena dianggap hanya mengeluarkan uap air sebagai pengganti asap. Rupanya hal ini tidak benar. Rokok elektrik mengandung tidak hanya nikotin yang adiktif dan berbahaya, namun juga bahan kimia beracun lain, seperti timbal, diasetil, dan nikel, kata dr. Viviek Murthy, seorang ahli bedah. Bahkan, orang yang merokok dengan rokok elektrik akan lebih mudah untuk menjadi perokok dengan rokok konvensional.

Food and Drug Administration (BPOM Amerika Serikat), telah menyatakan akan melarang penjualan rokok elektrik kepada orang berusia di bawah 18 tahun. Centers for disease Control and Prevention juga menyatakan bahwa target promosi dan marketing dari rokok elektrik adalah anak dan remaja, terlihat dari berbagai rasa yang ditawarkan pada rokok elektrik.

Dr. Benard Dreyer, ketua dari persatuan pediatric Amerika menjelaskan, “Nikotin sangat menyebabkan kecanduan, dan memiliki efek neurotoksik yang jelas, apalagi bila terpapar pada anak berusia masih muda dan berkembang. Segala produk yang mengandung nikotin dapat membahayakan anak muda, ibu hamil, dan janinnya.”

Meskipun demikian, rokok elektrik dapat digunakan sebagai bantuan untuk berhenti merokok, bila pemakaiannya diawasi dengan baik, dan hanya ditujukan untuk orang dewasa saja. Namun penelitian mengenai hal ini masih perlu dilakukan.

Untuk saat ini, dr. Murthy berpendapat bahwa masih harus dilakukan penelitian untuk menemukan bukti yang akurat bahwa rokok elektrik berbahaya untuk anak. “Namun untuk saat ini, sebaiknya orang tua, guru, dan segala orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap anak dapat mempromosikan bahwa nikotin tidak baik untuk kesehatan, sebelum semuanya terlambat.”

Sumber:
NBC News