Apakah pertanyaan yang tepat untuk diajukan kepada klien saat memulai perencanaan proyek User Experience?

wawancara

Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat merupakan keterampilan penting bagi perancang UX manapun. Namun, kebanyakan profesional UX hanya menitikberatkan pada produk akhir. Sehingga pada tahap yang lain, hasil yang diberikan kurang maksimal. Salah satunya pada tahap pengajuan pertanyaan.

Menurut anda, apa pertanyaan yang tepat untuk diajukan saat memulai perencanaan proyek UX agar desainer dapat mengetahui kebutuhan klien?

Pengajuan pertanyaan perlu dilakukan lebih awal agar desainer dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan, memahami kebutuhan pengguna dan merencanakan metode kerja. Oleh sebab itu, desainer juga perlu memiliki kemampuan dalam berkomunikasi. Secara khusus, kemampuan membuat dan mengajukan pertanyaan yang tepat.

Berikut terdapat 8 pertanyaan yang disarankan untuk diajukan dalam pertemuan pertama dengan klien manapun:

  1. Siapa audiens kita, dan apa tujuan mereka?
    Memahami audiens dan apa yang ingin mereka capai adalah bagian terpenting dari pertemuan awal suatu proyek desain. Ini adalah pertanyaan besar dan tidak mungkin mendapatkan jawaban yang komprehensif hanya dari pertemuan awal.
    Ada beberapa pertimbangan penting saat membahas topik ini :

    • Mintalah klien untuk memahami apa yang menjadi kebutuhan mereka, bukan solusinya. Cobalah untuk mengarahkan klien menjauh dari pertanyaan tentang menyarankan fitur atau ide tata letak tertentu. Desainer mempunyai tugas mengarahkan klien untuk menjalankan proses yang benar.

    • Cobalah untuk mendapatkan beberapa pemahaman tentang prioritas. Masing-masing produk memiliki tujuan yang berbeda. Beberapa hal akan menjadi lebih penting daripada yang lain, dan desainnya perlu mencerminkan hal ini. Sehingga desainer akan memutuskan untuk bermain ‘lebih tinggi atau lebih rendah’.

  2. Apa yang menjadi pain-points utama dari versi saat ini (jika ada)?
    Jika desiner melakukan perancangan ulang suatu situs web atau aplikasi yang sudah ada, kemungkinan setidaknya ada satu hal yang dibenci oleh klien.
    Jika desainer mengetahui bidang mana dari produk saat ini yang menyebabkan klien kesusahan, desainer dapat memberi fokus ekstra untuk memperbaikinya dalam perancangan ulang. Desainer juga harus memastikan bahwa fitur ini dibahas secara menyeluruh dalam penelitian dan pengujian pengguna. Karena jika tidak, hal tersebut akan cenderung menjadi topik yang diperdebatkan dalam percakapan di masa yang akan datang.

  3. Seperti apa bentuk kesuksesan dari proyek ini?
    Desainer perlu mencari tahu apa saja kebutuhan bisnis internal yang mendorong proyek ini. Kemungkinan besar ada beberapa faktor yang berasal dari klien, misalnya :

    • “Kami ingin meningkatkan nilai rata-rata pesanan kami … “
    • “Kami ingin membuat orang lebih sadar akan merek kami …”
    • “Kami ingin menarik lebih banyak investor melalui situs web …”

    Mendapatkan ide awal dari tujuan bisnis artinya desainer dapat memilih alat dan teknik yang tepat untuk mengukurnya. Hal ini juga memberi wawasan tambahan tentang prioritas klien.

  4. Adakah data penelitian yang bisa kita gunakan?
    Meluangkan waktu untuk penelitian pengguna dapat menjadi hal yang menantang, tetapi mungkin saja desainer sudah mengetahui informasi yang diperlukan. Data analytics online dari versi yang ada juga dapat berguna untuk mempelajari kebiasaan pengguna. Penelitian yang dilakukan oleh tim terpisah juga mungkin menghasilkan beberapa wawasan baru yang bermanfaat. Namun, jika terdapat pertanyaan yang tidak menghasilkan sesuatu yang berguna, hasilnya dapat digunakan sebagai ide lain untuk penelitian pengguna.

  5. Bagaimana kami akan melibatkan pengguna selama proses desain?
    Berbicara tentang penelitian, pertemuan awal merupakan kesempatan bagus untuk menetapkan harapan desainer tentang pengguna. Beberapa organisasi atau perusahaan sudah memiliki dedicated research panels yang aktif dalam berpartisipasi, menghemat waktu dan uang untuk rekrutmen.

    Perusahaan lain juga memiliki basis pengguna yang sangat sulit diakses secara langsung, contohnya :

    • Audiens yang tidak memiliki banyak waktu, seperti dokter atau eksekutif.
    • Audiens yang bersifat internasional, bahkan mungkin di zona waktu yang berbeda.
  6. Apakah pengguna memiliki kendala pada teknologi yang cukup besar dan harus kita ketahui?
    Setiap klien memiliki kebutuhan teknologi yang spesifik dan berbeda. Beberapa di antaranya dapat mempengaruhi desain secara besar-besaran.
    Sebagai contoh, seorang desainer pernah mengerjakan sebuah proyek di mana audiens utama adalah profesional medis, yang kebanyakan berada di Dinas Kesehatan Nasional. Pada saat itu, semua profesional menggunakan IE6 (yang pada saat itu sudah ketinggalan zaman) sebagai standar di klinik mereka. Maka fokus utama dari desainer tersebut adalah membuat desain bekerja dengan baik di browser yang agak rumit itu.

  7. Siapa yang akhirnya bertanggung jawab untuk menandatangani desain?
    Seringkali, klien yang terlibat pada pembuatan keputusan dalam proses perancangan tidak akan benar-benar menyetujui hasil akhir. Hal ini biasanya terjadi pada organisasi atau perusahaan yang lebih besar.

    Seringkali juga, klien tidak sadar dengan konteks utamanya dan memiliki gagasan yang berbeda dengan desainer. Ketika ini terjadi, desainer harus kembali melakukan perancangan ulang.

  8. Bagaimana bentuk kolaboratif yang sebenarnya anda inginkan?
    Beberapa klien mempunyai sifat ambisius dan ingin menjadi lebih hebat daripada yang lain. Sementara beberapa lagi lebih suka untuk menuruti kemampuan desainer atau terlibat diskusi dengan desainer.

    Jika desainer mendapat klien yang memiliki passion untuk terlibat langsung, desainer akan mengizinkan klien tersebut dan mendorongnya untuk terus terlibat aktif di setiap proses desain. Intinya, perlakukan klien seperti anggota tim internal.

    Dengan terlibat aktif dalam setiap prosesnya, klien akan lebih sadar akan konteks di balik keputusan desain. Mereka juga akan lebih merasakan kepemilikan produk. Dan siapa tahu, terkadang klien juga mempunyai ide yang hebat!

http://justuxdesign.com/blog/8-questions-to-ask-your-client-when-starting-a-ux-project