Apakah Perlu Romantis dalam Menjalin Hubungan?

romantis

Romantis sangat erat dalam hubungan percintaan. Bahkan pasangan remaja saling kompetisi dalam bidang keromantisan pasangan mereka. Nah, apakah perlu romantis dalam menjalin hubungan cinta ?

Perlu, karena dapat menciptakan suatu kepuasan dalam suatu hubungan dan kebahagiaan. Adapun definisi kepuasan hubungan adalah sebagai salah satu penilaian utama dalam hubungan untuk menilai perasaan, pikiran dan perilaku dalam hubungan perkawinan, Hendrick (1988). Rusbult (dalam Miller & Tedder, 2011) menyebutkan bahwa kepuasan hubungan romantis berhubungan dengan persepi awal seseorang terhadap pasangan dengan persepsi pada kenyataannya, yaitu bagaimana pasangan merespon kebutuhan individu.

Anderson dan Emmer-Sommer (2006) menyatakan bahwa kepuasan hubungan merupakan tingkatan kepuasan individu pada hubungan romantisnya dan indikator kuat keberhasilan dalam hubungan.

Selain itu, menurut Stinnet, Walters, dan Kaye (1984) kepuasan dalam hubungan romantis adalah dukungan emosional yang diberikan secara utuh yang dirasakan seseorang sehingga ia merasa apa yang diharapkan dari hubungan tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Sedangkan munculnya perasaan tidak puas dalam hubungan romantis dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara apa yang diterima dan apa yang diberikan individu, pola pikir yang berbeda, perasaan kurang puas dengan penampilan atau sifat pasangan dan perasaan iri pada pencapaian pasangan (Regan, 2003).

Kebanyakan orang mengira kesepian hanya menimpa orang- orang yang hidup sendiri, berpisah dari suami atau istri, telah bercerai atau sebagainya, padahal tidak selalu begitu.

Menurut Lake (dalam Septiningsih & Naimah 2012) bahwa kesepian timbul karena hilangnya kontak atau komunikasi dengan orang lain terutama dengan orang yang dicintai, selain itu juga tidak terpenuhinya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena berbagai alasan. Sehingga pasangan suami istri dapat memperbaiki hubungannya dengan menerapkan hubungan romantis.

Hubungan Romantis


Hubungan romantis menjadi hubungan yang penting bagi pasangan suami istri karena semakin bertambahnya usia pasangan suami istri membutuhkan perhatian yang diberikan oleh pasangan untuk mengurangi kesepian tersebut. Kedekatan pada pasangan memiliki peran penting karena memiliki pasangan hidup dianggap dapat memberikan kebahagiaan. Pada dasarnya kebahagiaan pasangan akan tercapai jika ada kesediaan saling berkorban, saling menyesuaikan diri, saling merawat cinta kasih, perasaan menjadi satu, kedewasam kepribadian dan kematangan emosional (Romas, 2011).

Menurut William Sawyer, dan Wahlstrom (2006) cinta adalah intimasi dari rasa kepedulian satu sama lain dan komitmen terhadap orang lain. Cinta adalah menemukan sahabat dekat, pasangan romantis hingga berujung pada pernikahan. Sedangkan cinta romantis sendiri berkaitan dengan hasrat seksual yang kemudian berkembang menjadi cinta terhadap pasangan yang menekankan pada intimasi, afeksi dan komitmen satu sama lain.

Jika dikaitkan antara cinta (love) dengan keromantisan (romantic love), William juga mengungkapkan bahwa romantis bukanlah sekedar hasrat (seksual) yaitu hasrat untuk mendapatkan kepuasan seks dalam suatu hubungan.