Apakah Perlu Mengikuti Trend yang Ada di Media Sosial TikTok?

Nah ini kembali lagi pada kebijakan individu masing-masing tentang penggunaan media sosial, terutama TikTok. Bagi sebagian orang mungkin tren TikTok tidak perlu diikuti atau mungkin bahkan tidak perlu diinstall di handphone mereka, kemudian sebagian orang lainnya mungkin butuh aplikasi TikTok sehingga harus up-to-date mengenai tren yang sedang berlangsung dan mengikutinya. Itu semua sah-sah saja.

Permasalahannya adalah tidak semua tren di TikTok adalah tren yang positif dan berdampak baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Itulah peran self-control dari sebagian user TikTok untuk bisa mengikuti tren-tren mana yang sekiranya bisa dan baik untuk ditiru dan mana tren yang tidak perlu ditiru. Jadi, bagi para user TikTok atau mungkin seluruh pengguna media sosial, bijak-bijaklah untuk bersosial media. Tidak perlu mengorbankan kesehatan ataupun keamanan diri sendiri demi menambah pengikut atau likes yang diberikan. Popularitas bukanlah segalanya.

1 Like

Menurut saya, jika trend tersebut hanya membuang waktu kita dan tidak memberikan dampak positif saya rasa tidak perlu ditiru,terutama yang memiliki dampak negatif lebih baik tidak di tiru. Jika trend tersebut dapat membawa kebahagiaan dan sebagai hiburan serta tidak merugikan orang lain saya rasa sah-sah saja kita ingin mengikuti trend tersebut.
TikTok sekarang memang menjadi platform yang sangat hits dikalangan masyarakat terutama anak muda. TikTok juga dapat memberikan ketenaran dan membuat seseorang menjadi influencer yang dapat menghasilkan uang. Menurut saya, alangkah baiknya jika kita memberikan hal-hal positif kpada followers kita di media sosial.

1 Like

Menurut aku kita emang harus up to date sih sama perkembangan yang ada saat ini, tapi kita juga harus cermat dalam mengikuti arus perubahannya. Selama trend TikTok itu positif, sah-sah aja untuk diikuti. Namun seperti yang kita tau, banyak juga trend yang sebenarnya tidak penting dan banyak membawa dampak negatif. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam menyaring konten yang sebaiknya kita ikuti atau tidak. Aku sendiri merasa konten-konten yang ada di home page TikTok aku sangat informatif dan menghibur karena aku selalu klik “not interested” ke konten yang menurut aku gak sesuai sama seleraku.

1 Like

Menurut saya sih tidak ada salahnya mengikuti trend media sosial apapun sebab itu adalah bagian dari menghibur diri. Asalkan tidak lalai hingga menganggu produktifitas utama lainnya. Seperti anak-anak muda yang sewajarnya menghabiskan waktu buat belajar atau mencari pengalaman. Mengikuti trend sebaiknya dilakukan sebagai bahan untuk melepas kepenatan. Jangan kemudian menjadi sebaliknya, lebih menguutamakan mengikuti trend dibanding belajar atau melaksanakan kewajiban lainnya.

Menurut saya sebagai bisnis di TikTok, Anda tidak perlu menjadi viral atau memiliki ratusan ribu pengikut untuk menjadi sukses. Anda hanya perlu pengikut yang tepat. Seperti halnya pemasaran di Instagram, Anda tidak memerlukan 10K pengikut dan fitur Gesek ke Atas untuk menghasilkan uang. Anda hanya perlu menarik pengikut ideal Anda. Hal yang sama berlaku untuk TikTok.

Jujur saja, algoritme di Facebook, Instagram, dan Twitter tidak dirancang untuk memberi Anda eksposur. Anda beruntung memiliki sebagian kecil pengikut Anda yang pernah melihat konten yang Anda posting dan masa simpan konten di platform ini hanya beberapa jam. Tapi di TikTok, itu benar-benar berbeda.

TikTok secara terbuka menyatakan bahwa konten Anda memiliki masa simpan 90 hari. Anda dapat memiliki video di halaman For You (umpan utama di TikTok) yang berumur beberapa bulan dan masih mendapatkan komentar, keterlibatan, dan pengikut dari mereka.

Statistik terbaru menunjukkan bahwa TikTok memiliki sekitar 80 juta pengguna di AS. Pada tahun lalu karena pandemi, demografi platform telah bergeser, jadi jika Anda bertanya-tanya apakah audiens target Anda ada di TikTok, memang begitu. Sementara kelompok usia demografis terbesar masih 10 hingga 20 tahun, semua usia ada di aplikasi.

Anda juga akan menemukan berbagai komunitas di TikTok, mulai dari ibu, cosplayer, video gamer, dan pecinta anime hingga kelompok kesehatan dan kebugaran, keuangan, buku, dan berkebun. Setiap komunitas ada.

Seperti kita ketahui bahwa pengguna TikTok di Indonesia akhir ini mengalami peningkatak yang signifikan dari tahun sebelumnya, kenaikan ini tak lain karena perkembangan trend yang terjadi di masyarakat. Kemudian jika ditanya apakah harus mengikuti trend tersebut melalui aplikasi TikTok? ini menjadi sebuah pilihan, mungkin iya jika memang seseorang mengikuti trend di TikTok hanya untuk referensi atau menambah informasi mengenai pemahaman terhadap sesuatu, karena di TikTok konten yang disajikan lebih fresh dan up to date. Yang terpenting adalah tau batasan, bagaimana sikap kita bijak dalam menggunakan sosial media, karena semua sosial media mempunyai manfaat dan juga risiko masing-masing.

menurutku tidak ada yang salah dari kegiatan mengikuti trend tiktok, selama konteksnya tidak merugikan orang lain dan memberi pengaruh buruk. trend tiktok jika kita dalami lebih mendalam, sebenernya memiliki banyak dampak positifnya juga apabila kita bijak dalam menggunakannya. salah satunya sebagai sarana marketing bagi orang orang yang memiliki usaha. atau sebagai sarana hiburan bagi orang orang yang sudah letih bekerja. bagi saya sendiri, tiktok sangat berguna sebagai sarana pembelajaran mengenai graphic design.

kalau saya sejak pertama kali tik tok menjadi viral bahkan sampai saat ini saya belum pernah menyaksikan konten-konten yang ada di tik tok apalagi membuat konten. baru-baru ini saya membuat akun tetapi hanya untuk memfollow akun tik tok punya teman saya karena disuruh untuk nambah follower, itupun yang bikinin dia abis dari bikin akun saya langsung hapus aplikasinya lagi.

masalah ketinggalan trend dan sebagainya tidak terlalu saya pikirkan sebab kenyaman diri lebih utama. lakukan apa yang membuat nyaman, tanpa memusingkan keadaan sekitar yang cepat kali berubah terlebih jika ada trend-trend baru.

Mengikuti suatu trend adalah hak pribabdi masing-masing orang. Setiap orang mengikuti trend tentu memiliki latar belakangnya masing-masing. Ada orang yang mengikuti suatu trend agar tidak ketinggalan zaman, ikut suatu trend agar mendapat view atau like dari orang lain, ataupun branding marketing yang harus ikut trend agar memahami pasar penjualan.

Saya pribadi lebih banyak menjadi content viewer pada trend-trend yang ada di TikTok. Tentu saja saya harus bijak dalam memilih content yang saya lihat. Trend-trend yang memberikan saya manfaat seperti softskill misalnya tips berkomunikasi, tips belajar, dan lainnya ataupun hardskill seperti ilmu matematika (berhitung) dan lainnya.

Intinya, mengikuti trend sah-sah saja dan justru menjadi keharusan agar kita lebih mengetahui perkembangan terbaru. Memilah konten atau isi dari suatu trend saja yang harus kita lakukan dengan bijak.

Menurut saya, hal yang paling bijak dalam menanggapai trend - trend baru yang terus bermunculan di media sosial, terutamanya tiktok adalah dengan memilah - milahnya dalam mana yang bermanfaat dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain , dan mana yang sebaliknya bersifat negatif dan merugikan diri sendiri dan orang lain. Setiap harinya kita pasti disuguhkan dengan beragam jenis konten yang beredar di Tiktok. Menurut saya, dengan memilah - milah konten yang akan kita konsumsi, membuat kita otomatis tidak akan berpatokan kepada trend.

Mengikuti trend - trend yang ada Tiktok itu sebenarnya boleh - boleh saja dan bebas untuk dilakukan oleh setiap orang asalkan memenuhi syarat yang sudah disebutkan di atas tadi : Ada manfaatnya dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Perlu diketahui juga, tidak semua konten - konten trending di Tiktok itu memiliki dampak positif bagi para konsumennya sehingga, menurut saya pemilihan konten trending secara bijak itu sangat diperlukan oleh setiap penggunanya.

Contoh - contoh dari konten - konten trending yang ada di Tiktok mungkin sebagian besar sudah disampaikan oleh teman - teman yang ada di kolom komentar ini, entah itu berbentuk challenge, tutorial, dan lain sebagainya.

But the point is, whether you decide to follow a trend or not, make sure the trending itself give you a positive impact and inspiration and on the same time, do avoid doing or following the trend that only give you the negative impact. the choice is yours.

Menurutku tidak semua orang harus mengikuti trend yang ada di tiktok. Kehendak mengenai apakah mereka akan mengikuti trend tiktok atau tidak ya keputusan mereka sendiri, dalam artian tidak wajib. Selain itu apabila seseorang memaksakan dirinya untuk mengikuti trend tiktok tentunya bisa merugikan diri sendiri apabila tidak mampu seperti berperilaku konsumtif misalnya. Alangkah baiknya apabila tidak mengikuti trend yang ada di tiktok, cukup menjadi pengamat dan penikmat saja karena dengan melakukan hal tersebut secara tidak langsung kita juga mengikuti hal atau perkembangan apa yang sedang ramai dibicarakan. Tiktok sebenarnya hanyalah sebuah platform hiburan media sosial, jadi seseorang yang menggunakan tiktok juga harusnya mencari hiburan sebagai mana mestinya, bukan malah menjerumuskan diri sendiri ke hal hal yang bisa merugikan atau menyusahkan diri sendiri.

Mengikuti trend tiktok juga ga salah kok.
Berawal dari mengikuti konten viral dan berujung lapangan kerja untuk dirinya dan bahkan bisa menguntungkan orang lain juga. Tujuan trend juga memang untuk menyatakan kita para user up-to-date terhadap perkembangan.

tapi kalo aku sendiri, aku cukup jadi penikmat konten mereka saja. Aku terhibur dengan konten mereka, dan butuh niat besar dan effort besar juga untuk membuat konten. Aku mengapresiasi karya mereka, sekiranya tidak keluar dari etika dan menghibur.

Mengikuti sih kalau aku tidak, tapi menikmati saja. Aku pribadi pun juga install app TikTok tersebut. Di waktu senggang, aku pasti akan menyempatkan waktu buat buka dan cek-cek video di TikTok. Tiap bulan pun pasti ada saja konten baru yang berbeda-beda dan menarik, dan tidak sekedar dance saja. Ada konten memasak, fashion, make up, dan sebagainya. Menonton konten di TikTok pun juga harus bijak, karena di antara ratusan atau ribuan video, pasti ada yang mempunyai unsur negatif dan tidak memberikan good impact terhadap konsumen.

Bagi saya tidak perlu, karena jika dibiarkan (bisa saja) akan menimbulkan perasaan FOMO atau Fear Of Missing Out. Jika di biarkan maka kedepannya akan merasa cemas jika tidak mengikuti trend yg ada, tidak hanya di tiktok tapi berlaku juga untuk sosial media lain.

Menurutku sih tergantung tujuan kita apa, jika kita ingin membuat konten atau kita sendiri konten kreator, sangat penting sekali untuk mengikuti trend tiktok agar kita bisa mendapatkan view atau impression yang tinggi karena dengan mengikuti trend otomatis video kita akan banyak terlihat di beranda atau explore karena biasanya video-video yang sering muncul adalah video yang sedang trend saat itu. Kalau saya sendiri, memilih untuk biasa saja karena tidak ada tujuan yang begitu penting, biasanya juga saya lebih mengikuti trend hanya untuk sekadar mengetahui atau sebagai hiburan saja.

Bagi saya sendiri, mengikuti trend yang ada di Tiktok tidak diperlukan karena saya menggunakan platform tiktok hanya sebagai hiburan atau selingan di tengah kesibukan yang sedang saya jalani. Jadi, saya hanya sekedar mengamati dan melihat orang-orang yang mengikuti trend yang ada di Tiktok. Namun, mengikuti trend di Tiktok juga dirasa penting jika kamu seorang konten kreator. Dengan mengikuti trend, maka viewer dan followers pasti akan meningkat. Dalam mengikuti setiap trend, yang perlu diingat ialah kita harus bijak dalam memilih atau memfilter trend-trend mana yang seharusnya tidak dilakukan atau bisa diikuti karena menurut yang saya amati di Tiktok, semakin kesini makin banyak trend-trend yang mengarah pada hal-hal negatif dan kurang mendidik. Untuk itu, kita harus memilih mana trend yang bagus untuk dibuat sebagai konten dan tontonan yang layak bagi masyarakat luas.

Saya pribadi memilih untuk tidak mengikuti trend yang ada di media sosial TikTok. Tentunya mengikuti atau tidak suatu trend merupakan pilihan yang disesuaikan oleh kebutuhan masing-masing individu. Untuk saya sendiri, mengikuti trend yang ada di TikTok terlalu merepotkan dan tidak cocok, tidak ada manfaatnya bagi saya. Sering kali karena banyak orang melakukan trend yang sama, saya jadi cepat bosan dan kehilangan interest untuk mencari hiburan di suatu media sosial.

Ikut tren tiktok atau tidak itu hak masing-masing orang. Tapi kalau aku pribadi memilih untuk tidak ikut tren tiktok, jangankan membuat video, untuk foto pun aku malas hehe.

Menurut saya, kalau kita adalah seorang konten kreator, tentu kita kalau bisa mengikuti trend. Atau kalau kita adalah pengusaha, ada baiknya kita mengikuti trend untuk pengembangan usaha yang kita punya. Jadikan trend tersebut sebagai promosi gratis.

Akan tetapi, kalau kita bukan dari bagian dari itu, semua terserah kita ingin mengikuti trend atau tidak. Terserah orang lain mengatakan kita udik, dll. tapi kita tetap teguh pada apa yang kita percayai. Tapi tentu tidak membenarkan kita berkata-kata yang jelek tentang orang-orang yang mengikuti trend tersebut.

Menurut saya, tidak semua trend harus kita ikuti. Sebagai seorang yang telah dewasa dan mampu berpikir dengan baik, kita harus bisa membedakan mana konten yang baik dan buruk mana yang memberikan dampak positif dan mana yang tidak. Tidak semua yang positif juga selalu memiliki dampak yang sama pada setiap orang begitu pula dengan yang negatif, jadi disini kembali pada pola pikir individu masing-masing. Ketika anda memutuskan untuk mengikuti suatu trend tertentu, pastikan anda paham dengan setiap konsekuensinya. Jika anda rasa itu merugikan maka sebaiknya tidak usah diikuti.