Apakah Perbedaan antara Komunikasi Vertikal, Horizontal dan Diagonal pada suatu Organisasi?

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi sebagai bentuk interaksi dua arah antara dua orang atau lebih. Komunikasi sangat penting bagi manusia yang memiliki peranan sebagai makhluk sosial. Secara otomatis komunikasi yang dilakukan dipengaruhi juga oleh perilaku dan posisi seseorang dalam masyarakat. Jenis komunikasi menurut ruang lingkup internal organisasi ada tiga jenis yaitu komunikasi vertikal, horizontal dan diagonal.

Apakah perbedaan antara komunikasi vertikal, horizontal dan diagonal pada suatu organisasi dan apa kelebihan dari masing-masing jenis komunikasi tersebut?

Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Organisasi sendiri terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi. Dilihat dari ruang lingkup terjadinya komunikasi internal pada organisasi, komunikasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Komunikasi vertikal

Komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara imbale balik. Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja bawahan, menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, dan teguran. Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya. Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.

Kelebihan komunikasi secara formal yaitu :

  • Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan.

  • Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.

  • Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.

2. Komunikasi horizontal

Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

Kelebihan dari komunikasi ini adalah akan terbentuknya suatu komunikasi yang santai dan tidak terlalu formal, sehingga apa yang ingin disampaikan dapat disampaikan dengan baik tanpa harus tertekan oleh jabatan atasan dan bawahan

3. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

Kelebihan dari komunikasi ini adalah akan terjalinnya pertukaran informasi antara pihak yang mempunyai wewenang yang berbeda tanpa terjadinya tekanan antara atasan dan bawahan, sehingga komunikasi yang terjalin akan lebih luwes dan flexible.