Apakah peranan Komunikasi Visual bagi Identitas Perusahaan?

Komunikasi visual adalah suatu proses penyampaian pesan dimana lambang-lambang yang dikirimkan komunikator hanya ditangkap oleh komunikan semata-mata hanya melalui indra penglihatan. Bentuk komunikasi seperti ini bisa bersifat langsung (sebagaimana dua orang tuna rungu saling bercengkrama menggunakan bahasa isyarat), namun sebagian besar menggunakan media perantara yang lazim disebut media komunikasi visual.

Apakah peranan komunikasi visual bagi identitas perusahaan ?

Identitas Perusahaan atau Corporate identity merupakan salah satu aplikasi dari desain komunikasi visual. Oleh karena itu, sejarahnya tidak terlepas dari sejarah desain komunikasi visual itu sendiri.

Bentuk paling sederhana dari corporate identity adalah simbol.

Manusia telah menggunakan simbol untuk berkomunikasi sejak jaman purba, untuk menceritakan apa yang mereka alami dan kerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun bentuk identitas visual yang paling awal bermula pada jaman dimana para pembuat barang-barang tembikar membuat tanda pada bagian bawah dari barang-barang tersebut, para peternak pun menandai ternak-ternak mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh kerajaan, lambang kerajaan dibubuhkan ke berbagai material kerajaan, mulai dari bangunan sampai dengan benda-benda inventaris.

Pada era modern, identitas visual mulai berkembang pada masa industrialisasi dimana barang- barang dihasilkan dari pabrik dan dikemas. Merek dagang yang berkembang pada rnasa tersebut antara lain Kodak, Singer dan Coca-Cola. Walaupun demikian logo-logo tersebut hanya bersifat dekoratif, bukan bersifat “menjual”. Perkembangan nyata dalam desain logo adalah pada rnasa setelah Perang Dunia II, dimana Amerika memasuki era kemakmuran sehingga banyak orang memasuki sekolah- sekolah ternama dan mulai menekuni bidang ini.

Periode ini menandai “trend” dalam desain trademark, karena sebelumnya, grafis hanya digunakan sebagai dekorasi. Belum adanya pemahaman tentang hubungan antara desain dan keberhasilan dalam pasar. Setelah itu, para desainer mulai menjual desain mereka kepada para pengusaha sebagai alat penjualan dan pemasaran yang efektif. Perusahaan desain pertama yang berspesialisasi di bidang trademark design adalah Lippincott & Margulies yang sekarang menjadi Lippincott, perusahaan inilah yang menjadi trend setter.

Pada jaman purba, manusia menggunakan simbol untuk berkomunikasi. Simbol ini berupa gambar-gambar sederhana dari benda-benda yang ada di sekeliling mereka, seperti binatang, pohon, senjata, dan lain-lain. Gambar-gambar ini disebut dengan pictograph.

Seiring dengan berkembangnya perusahaan multinasional, hal ini menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya kebutuhan desain trademark untuk suatu jenis produk atau jasa. Pada masa inilah merupakan puncak kejayaan desain trademark. Identitas visual pada masa ini mulai memiliki konsep yang kuat serta berisikan pesan yang ingin disampaikan dan dikomunikasikan. Namun popularitas identitas visual sempat mengalami penurunan, dikarenakan pada masa itu banyak negara yang terkena krisis ekonomi (Great Depression).

Setelah era Great Depression berakhir, banyak perusahaan yang mulai melebarkan sayapnya, membuat identitas visual mulai berkembang lagi. Banyak perusahaan yang mendesain ulang logo mereka untuk menciptakan image yang baru. Selain itu banyak pula produk baru yang muncul, sebagai konsekuensinya dibutuhkan pula trademark baru untuk produk-produk tersebut.

Melihat perkembangan sejarah yang ada, teknologi itu mempermudah segala sesuatunya termasuk dalam pembuatan identitas visual, khususnya logo. Namun mendesain itu bukan hanya sekedar bergantung kepada teknologi komputer, harus melalui proses riset terlebih dahulu. Komputer hanya sebagai sarana eksekusi ide-ide yang telah divisualkan secara manual. Desain sendiri bukan hanya sekedar visual ataupun fisik semata, tetapi juga mengandung berbagai elemen non-fisik, seperti emosi, psikologi, budaya, dan lain-lain.

Pedoman Sistem Identitas


Sistem identitas merupakan pedoman bagi suatu perusahaan atau entitas apapun dalam menerapkan konsistensi identitas. Selain fungsi tersebut, juga memiliki peran yang lebih mendasar yakni sebagai alat yang memvisualisasikan citra perusahaan dalam satu kesatuan yang utuh. Tanpa adanya system identitas, sepertinya sulit untuk menerapkan dan mengontrol konsistensi identitas perusahaan. Sistem identitas juga memiliki fungsi untuk mengecek dan mengukur keaslian sebuah identitas, untuk menghindari adanya pembajakan. Beberapa hal yang menyangkut spesifikasi dalam penerapan corporate identity, antara lain:

  • Nama.
    Suatu nama pada identitas perusahaan menjadi atribut identitas yang membentuk brand image awal di mata publik, dikenal dengan sebutan merek. Atribut identitas lain, seperti halnya logo, tipografi, warna, gambar dan lain-lain dibangun dengan berpedoman pada nama.

  • Logo.
    Logo berfungsi sebagai elemen utama suatu identitas visual, memvisualkan konsep ataupun kesan yang ingin dikomunikasikan, termasuk konstruksi bentukdan hubungan dengan elemen lainnya. Logo merupakan atribut utama secara fisik, karena melalui logo dapat memperlihatkan citra dari perusahaan tersebut, yaitu visi & misi, corporate value, corporate culture, dan lain-lain.

  • Warna.
    Sistem warna yang digunakan oleh perusahaan dalam pengaplikasiannya, alternatif warna dalam kondisi tertentu. Tanpa disadari, sebenarnya warna memiliki peran yang sangat penting dalam pencitraan suatu produk ataupun perusahaan. Oleh karena itu, pemilihan warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam mendesain suatu identitas visual. Umumnya terdapat dua macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan warna untuk corporate color.

    Ada kalanya corporate color yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi desain warnanya sama dengan yang terdapat pada logo, namun ada pula yang memperluas area pemilihan warnanya. Pemilihan warna bagi suatu identitas bukanlah berdasarkan selera semata, dibutuhkan riset untuk mengetahui kepribadian suatu perusahaan, produk, pelanggan, market atau pasar.

  • Tipografi.
    Jenis huruf yang digunakan, serta alternatif huruf dalam berbagai media. Sama halnya dengan warna, tipografi memiliki dua macam jenis dalam penerapannya, yaitu tipografi yang digunakan dalam logo (letter marks) serta tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate typeface). Pemilihan atau penciptaan jenis huruf pada suatu perusahaan bukan berdasarkan selera / kesukaan semata. Masing-masing jenis huruf mewakilkan citra suatu perusahaan.

  • Elemen Gambar.
    Dapat berupa fotografi, ilustrasi maupun elemen-elemen visual lainnya yang dapat mendukung terciptanya satu kesatuan brand. Fungsinya adalah memperkuat kesan terhadap karakter brand tersebut. Elemen gambar merupakan bagian dari identitas visual yang berfungsi memberikan informasi tambahan. Unity bukan hanya berlaku pada identitas visual yang utama, seperti logo, warna dan tipografi.

    Elemen gambar ini juga harus diciptakan dalam satu kesatuan system yang konsisten, sintaktik dengan identitas visual lainnya.

    Elemen gambar
    Gambar Logo DHL dan Sistem Aplikasinya

  • Layout.
    Ketentuan mengenai penyusunan atau kompisisi berbagai elemen desain dalam suatu layout. Selain pedoman yang umum, ada pula perusahaan yang mencantumkan signage, seragam karyawan, desain interior & eksterior gedung, display untuk pameran, kemasan produk, dan lain-lain.

Identitas Perusahaan


Corporate identity merupakan suatu bentuk visual serta ekspresi grafis dari pencitraan dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang ingin disampaikan, sedangkan sebagai ekspresi grafis, identitas perusahaan diciptakan dan dapat mempengaruhi perkembangan dari perusahaan tersebut. Suatu perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan image sesuai dengan identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan itu kepada publik melalui produk-produknya, kegiatan- kegiatannya, serta usaha-usaha pemasarannya. Oleh karena itu dibutuhkan identitas yang kuat, yang berfungsi sebagai pedoman untuk menciptakan image tesebut. Beberapa karakter yang harus dimiliki dalam pencapaian corporate identity yang efektif, yakni:

  • Simbolisme yang sederhana.
    Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand- package-symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang hendak disampaikan.

    Logo Apple
    Gambar Logo Apple

  • Mempunyai respons visual yang kuat.
    Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk atau perusahaan. Di saat konsumen berelasi dengan suatu perusahaan, maka ia hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, sedangkan nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya. Misalnya untuk membeli mie instant, maka biasanya orang akan mengingat bahkan langsung membeli merek Indomie.

    Logo Indomie
    Gambar Logo Indomie

  • Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.
    Corporate identity merupakan alat promosi yang sangat efektif dan aktif. Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitasnya tetap dipakai sampai bertahun-tahun.

    image
    Gambar Logo dan Kampanye Sosial YCAB

  • Corporate identity harus mudah diingat.
    Suatu corporate identity yang baik mempunyai mempunyai karakter, yakni suggestiveness dan recall. Apabila konsumen ingin membeli suatu produk, maka akan teringat nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion). Sedangkan bila konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang sama dan terhubung kembali dengan produsennya, maka hal ini disebut mengingatkan (recall).

Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai beberapa fungsi lain, yaitu:

  1. Sebagai alat yang penyatu strategi perusahaan.
    Corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan tersebut, artinya bagaimana perusahaan itu sekarang serta bagaimana perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Selain itu corporate identity juga harus dapat mencerminkan image perusahaan dengan tepat, melalui produk dan jasanya.

  2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan.
    Pemikiran dalam suatu corporate identity adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Hal seperti ini secara tidak langsung membuat perusahaan tersebut berpikir serta mengevaluasi sistem operasional yang ada selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan ataupun kesalahan yang selama ini terjadi, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik.

  3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.
    Sebuah perusahaan yang mempunyai sifat positif, stabil, dapat dipercaya dan diandalkan, akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal mereka dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.

  4. Sebagai alat jual dan promosi.
    Perusahaan dengan citra positif berpeluang besar untuk mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen yang telah lama menggunakan produk dari perusahaan tersebut akan setia untuk terus menggunakan produk itu. Mereka akan lebih menerima karena telah berhasil membuktikan sendiri bahwa produk itu benar-benar cocok untuk mereka.

Kategori Dasar Suatu Simbol


Simbol merupakan perangkat grafis yang membedakan suatu perusahaan, aktivitas serta produk yang dijual dengan perusahaan lainnya. Suatu simbol dapat berasal dari berbagai macam bentuk, bidang maupun warna yang tak terbatas. Simbol dapat diimplementasikan dalam tipografi, abstrak, deskriptif maupun kombinasi dari ketiga hal tersebut.

Simbol yang berupa tipografi digunakan baik berasal dari nama perusahaan ataupun inisial dari perusahaan itu yang dikemas secara unik dan desain tertentu yang khas. Simbol ini dalam aplikasinya mendekati huruf yang sudah baku sehingga mudah terbaca dan dimengerti.


Gambar Logo Stasiun Televisi RCTI dan Logo mesin Kubota

Simbol abstrak pada umumnya merepresentasikan image dengan lebih “gaya”, namun menggunakan cara yang sederhana. Simbol abstrak tidak secara jelas merujuk kepada organisasi tertentu, baru akan memperoleh asosiasi setelah masyarakat mengenal simbol tersebut selama beberapa waktu dan biasanya simbol ini diasosiasikan untuk perusahaan atau organisasi dengan skala besar.

image
Gambar Logo Mobil TOYOTA dan Logo Sepatu NIKE

Simbol deskriptif merupakan salah salah jenis simbol yang paling terhubung dengan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Namun Jenis simbol ini dianggap lebih berhasil apabila dapat menunjukkan karakter dari suatu perusahaan atau organisasi daripada hanya menampilkan poduk atau jasa yang dijual. Bentuk symbol ini dapat berupa apa saja, baik foto maupun ilustrasi, selain itu dengan bentuknya yang kongkrit membuat mudah dimengerti.

image
Gambar Logo STARBUCKS dan Logo Solid Gold

Logo


Berasal dari kata logos, bahasa Yunani, yang artinya kata, pikiran, pembicaraan dan akal budi. Logo dapat terbentuk dari berbagai macam elemen, yakni tulisan, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak pemikiran yang menyebutkan bahwa logo adalah gambar atau simbol pada identitas visual, pada umumnya terdiri dari tulisan, gambar, ataupun kombinasi keduanya. Biasa digunakan oleh perusahaan, organisasi dan bahkan individu untuk membantu dan mempromosikan kepada publik. Sebuah desain logo merupakan perwakilan sebuah perusahaan, yang didalamnya mengandung filosofi dan misi dari perusahaan tersebut.

Logo merupakan simbol atau gambar yang mengidentifikasikan suatu perusahaan tanpa harus melampirkan nama dari perusahaan tersebut. Logo perusahaan sekarang ini identik dengan yang namanya merek dagang atau brand.

Suatu logo dapat dibedakan berdasarkan elemen desain yang digunakan untuk menciptakan identitas visual, antara lain:

Logotype. Pada awalnya logotype merupakan elemen tulisan saja, untuk memberikan identitas berupa nama suatu perusahaan yang didesain secara khusus, menggunakan teknik lettering dengan jenis huruf tertentu.


Gambar Logo CITIBANK dan Logo KOREAN AIR

Logogram. Beberapa jenis elemen grafis yang berkaitan dengan bidang usaha atau hanya sebuah gambar abstrak digunakan untuk menciptakan logogram. Bisa juga dikatakan sebagai simbol yang mewakili sebuah kata atau makna.

image
Gambar Logo Hotel Ritz-Carlton dan Logo Cuban Restaurant

Aplikasi Corporate Identity

Bagian terakhir dari proses pembuatan corporate identity adalah aplikasi. Pada tahap ini seorang desainer komunikasi visual harus tahu apa yang penting dan efektif untuk bentuk desain komunikasi visual ini. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menciptakan suatu sistem komunikasi visual yang efektif dan menyatu dengan identitas visual lainnya. Beberapa aplikasi yang diterapkan dalam kelanjutan proses corporate identity, antara lain: Business stationery dan inventaris perusahaan. Berupa kop surat, amplop, memo, kartu nama, forms, bon, dan lain-lain.

image
Gambar Logo Ocean dan Sistem Aplikasinya

Advertising. Merupakan media promosi agar suatu organisasi atau perusahaan dikenal oleh khalayak ramai.


Gambar Direct Mail Wichita Collegiate School

Poster

image
Gambar Poster North Tyneside & Tynemouth College

Brosur dan catalog

Annual report dan newsletter. Merupakan buku laporan tahunan yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk mengetahui perkembangan dari perusahaan tersebut.

image
Gambar Brosur Bright Chair Company

Sumber : Laura Christina Luzar; Monica, Peranan komunikasi visual bagi identitas perusahaan