Apakah Pekerjaan Rumah bagi Siswa itu penting ?

Pekerjaan Rumah

Bupati Purwakarta Larang Guru Beri PR pada Siswa

VIVA.co.id - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, melarang para guru di seluruh sekolah di daerahnya memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa. Alasannya, selama ini PR yang diberikan kepada siswa umumnya berupa materi akademis serupa pekerjaan di sekolah.

Dedi mengatakan, larangan yang diumumkan melalyi Surat Keputusan Bupati itu resmi berlaku mulai Senin, 5 September 2016. Surat itu kemudian disampaikan kepada para guru sekolah negeri se-Kabupaten Purwakarta.

“Untuk untuk guru sekolah swasta diimbau untuk menerapkan hal serupa,” kata Dedi di Purwakarta melalui keterangan tertulis pada Selasa, 6 September 2016.

Menurut Dedi, materi pelajaran akademis sebaiknya dituntaskan di sekolah, bukan dijadikan pekerjaan rumah atau tugas yang justru menjadi beban siswa setelah pulang sekolah.

Pekerjaan rumah untuk siswa, katanya, harus berupa terapan ilmu. Itu penting untuk mendorong siswa lebih kreatif, seperti bersastra, seni rupa, dan keahlian lain yang menunjang pembentukan karakter seseorang.

Dia mencontohkan jika seorang anak senang dengan sepak bola, bisa belajar menganalisis tentang olah raga itu, misalnya, aturan tendangan 12 pas, benar atau tidak jaraknya 12 meter.

“Jelas, harusnya PR itu disesuaikan dengan minatnya, Siswa hobi membuat sambal, maka diarahkan bagaimana siswa mahir menyambal. Anak suka dengan puisi, bikin puisi temanya, misalkan, tentang hewan ternak,” ujar Dedi.

Jay Ajang Bramena/Purwakarta

© VIVA.co.id

1 Like

Pemberian PR kepada siswa sangat penting. Karena dengan mengerjakan tugas, siswa akan membaca materi pelajaran yg berkaitan. Dan dengan membaca akan meningkatkan wawasan/pengetahuan siswa

PR atau yang biasa disebut pekerjaan rumah sangatlah penting dalam pembelajaran. Mengapa sangat penting? karena pekerjaan rumah adalah tugas yang di berikan oleh seorang guru/dosen untuk dilihat dalam me-review seorang siswa/mahasiswa. Dari cara pengerjaan, dosen/guru dapat melihat seberapa paham anak didiknya tentang materi yang telah diberikan olehnya. Dan dari sisi mahasiwa/siswa tersebut adalah untuk meluaskan wawasan, karena kalau mengerjakan tugas pasti akan membaca.

Sangat penting. PR adalah saranan uji kompetensi individu bagi seorang siswa. Ketika mengalami kesulitn mengerjakan, siswa akan berusaha mandiri menyelesaikan pekerjaannya dengan membaca dan memahami materi yang telah diajarkan dan yang tertera dalam buku. Secara tidak langsung dapat mencakup beberapa materi yang tidak dapat tertangkap dengan baik ketika iajarkan di kelas yang disebabkan karena penurunan konsentrasi ata gangguan lain ketika belajar di sekolah.

PR atau pekerjaan rumah bagi siswa/mahasiswa sangatlah penting.
Pekerjaan rumah ini membantu guru/dosen untuk menilai sejauh mana anak didiknya telah berkembang dan juga membantu kita untuk review pelajaran.
Terkadang materi yang disampaikan di kelas tidak terlalu diingat, apalagi jika tidak ada tugas maka seorang murid akan santai-santai saja, dan dengan mudah melupakan materi. Namun jika diberi tugas maka mau tidak mau dia harus mencari jawaban dengan cara mempelajari materi tersebut kembali.

Yang pasti PR itu sangat penting bagi siswa, selain untuk mengurangi waktu siswa bermain, PR juga dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali siswa tentang pelajaran yang telah dipelajari di sekolah sebelumnya. Dan juga untuk mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran berikutnya dengan baik.