Apakah memberikan ponsel kepada anak usia dini mempengaruhi perilaku sosialnya?

image

Gadget adalah media yang digunakan sebagai alat komunikasi di zaman modern ini. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia. Munculnya banyak smartphone seperti iphone, android, blackberry serta notebook. Saat ini, banyak orang tua yang memberikan gadget pada anaknya yang masih di usia yang cukup dini untuk memiliki gadget. Padahal banyak dampak dari penggunaan gadget, baik dampak positif maupun dampak negatif. Penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak sangat buruk. Lalu, apakah gadget berdampak terhadap perkembangan sosial anak usia dini?

Memberikan ponsel kepada anak usia dini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku sosial mereka. Ada pro dan kontra terkait penggunaan teknologi ini pada usia yang masih sangat muda, dan pertimbangan-pertimbangan ini memainkan peran penting dalam pembentukan perilaku sosial anak.

Sebagian pendukung memberikan ponsel kepada anak usia dini berargumen bahwa ini dapat memperluas pengetahuan anak tentang teknologi dan memberikan akses ke sumber informasi yang berpendidikan. Mereka berpendapat bahwa dengan pengawasan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan kognitif dan bahasa lebih awal melalui aplikasi pendidikan dan interaktif. Selain itu, ponsel dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif antara anak dan orang tua, terutama dalam situasi darurat.

Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan ponsel pada anak usia dini juga dapat berdampak negatif terhadap perilaku sosial mereka. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan, mengurangi waktu bermain di luar ruangan, dan mempengaruhi kemampuan anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya secara langsung. Anak-anak mungkin lebih suka bermain sendiri dengan ponsel daripada terlibat dalam kegiatan sosial yang melibatkan interaksi langsung.

Penting untuk diingat bahwa pada usia dini, anak-anak masih dalam tahap perkembangan sosial dan emosional mereka. Interaksi langsung dengan orang tua, saudara kandung, dan teman sebaya sangat penting untuk membentuk keterampilan sosial mereka. Penggunaan ponsel yang tidak terkendali dapat mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk berkomunikasi secara langsung, yang mungkin berdampak pada perkembangan kemampuan berbicara dan ekspresi diri.

Penting juga untuk memperhatikan konten yang diakses oleh anak-anak melalui ponsel. Meskipun ada banyak aplikasi pendidikan yang bermanfaat, ada juga risiko terpapar konten yang tidak sesuai untuk usia mereka. Kontrol orang tua terhadap jenis konten yang dapat diakses anak menjadi krusial untuk melindungi mereka dari potensi dampak negatif.

Selain itu, penggunaan ponsel pada anak-anak usia dini dapat memicu masalah seperti gangguan tidur akibat paparan cahaya biru dari layar. Gangguan tidur ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental anak-anak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perilaku sosial mereka.

Dalam menyimpulkan, memberikan ponsel kepada anak usia dini dapat memiliki dampak yang kompleks pada perilaku sosial mereka. Meskipun ada potensi untuk pengembangan kognitif yang positif, risiko ketergantungan, kurangnya interaksi langsung, dan dampak negatif lainnya memerlukan pertimbangan serius. Penting bagi orang tua untuk memantau dan mengatur penggunaan ponsel anak-anak dengan bijak, sejalan dengan perkembangan sosial dan emosional mereka.

Penelitian Terkait Dampak Ponsel Terhadap Anak Usia Dini


Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki dampak memberikan ponsel kepada anak usia dini terhadap perilaku sosial mereka. Di bawah ini, saya akan menyebutkan beberapa penelitian utama dan hasilnya:

  1. Penelitian The American Academy of Pediatrics (AAP) pada 2016: Penelitian ini menyelidiki pengaruh media digital pada anak-anak, termasuk penggunaan ponsel. AAP merekomendasikan bahwa anak di bawah usia 18 bulan seharusnya tidak memiliki paparan media digital, sementara anak usia 2 hingga 5 tahun seharusnya terbatas pada satu jam penggunaan per hari. Temuan utama menyatakan bahwa penggunaan media digital pada anak-anak usia dini dapat menghambat perkembangan bahasa dan keterampilan sosial mereka.

  2. Penelitian oleh Dr. Jenny Radesky pada 2014: Dr. Radesky melakukan penelitian tentang interaksi orang tua dan anak-anak mereka dengan perangkat mobile di tempat makan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika orang tua terlibat dengan perangkat mobile selama waktu makan, anak-anak mereka lebih cenderung menunjukkan perilaku gangguan dan kurang mendapat perhatian orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi langsung antara orang tua dan anak dapat terganggu oleh penggunaan ponsel.

  3. Penelitian oleh Dr. Catherine Steiner-Adair pada 2015: Dr. Steiner-Adair menyelidiki dampak penggunaan perangkat elektronik pada hubungan keluarga. Penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran ponsel dan perangkat lainnya dapat menciptakan hambatan komunikasi dalam keluarga. Anak-anak merasa kurang penting dan diperhatikan ketika orang tua terus-menerus terlibat dengan perangkat mereka.

  4. Penelitian oleh Douglas A. Gentile pada 2014: Penelitian ini mengkaji hubungan antara waktu yang dihabiskan oleh anak-anak di depan layar (termasuk ponsel) dan masalah perilaku. Hasilnya menunjukkan korelasi positif antara waktu yang dihabiskan di depan layar dan masalah perilaku eksternal seperti agresi dan masalah internal seperti kecemasan. Ini mengindikasikan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, semakin besar kemungkinan anak mengalami masalah perilaku.

  5. Penelitian oleh Hilda Kabali dan rekan-rekan pada 2015: Penelitian ini melibatkan lebih dari 350 anak usia 6 bulan hingga 4 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari setengah anak-anak di bawah usia 1 tahun memiliki akses ke perangkat mobile, dan sebagian besar anak-anak usia 2 tahun telah menggunakan ponsel. Pemakaian ini terkait dengan kurangnya tidur dan risiko kelebihan berat badan pada anak-anak.

  6. Penelitian oleh Cheung dan Lee pada 2016: Penelitian ini fokus pada hubungan antara penggunaan media digital oleh anak-anak dan kemampuan komunikasi sosial mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih sering terpapar media digital memiliki tingkat kemampuan komunikasi sosial yang lebih rendah. Ini mencakup kesulitan dalam menanggapi ekspresi wajah dan memahami bahasa tubuh.

  7. Penelitian oleh McDaniel dan Radesky pada 2018: Penelitian ini memeriksa cara orang tua menggunakan ponsel selama bermain dengan anak-anak mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan ponsel oleh orang tua dapat mengganggu kualitas waktu bersama anak-anak dan dapat merugikan interaksi positif antara orang tua dan anak.

  8. Penelitian oleh Dr. Jenny Radesky pada 2017: Penelitian ini mengukur dampak penggunaan media pada perkembangan kognitif anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, semakin besar risiko penundaan perkembangan bahasa pada anak-anak usia 18 hingga 24 bulan.

Sekumpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ponsel pada anak usia dini dapat memiliki dampak signifikan pada perkembangan sosial dan emosional mereka. Meskipun terdapat beberapa keuntungan, seperti akses ke sumber informasi pendidikan, risiko-risiko seperti kurangnya interaksi langsung, ketergantungan, dan masalah perilaku dapat merugikan perkembangan anak-anak. Penting bagi orang tua dan penjaga untuk memahami hasil-hasil penelitian ini dan mengambil tindakan yang bijak dalam mengelola penggunaan ponsel pada anak-anak usia dini.