Apakah manis dari buah-buah berbahaya?

unsplash_fruits

Mengonsumsi gula berlebih memang berbahaya, karena dapat memicu penyakit diabetes dll. Tetapi disisi lain gula juga diperlukan untuk tubuh sebagai pengganti energi ketika karbohidrat ditubuh telah habis. Lalu penyakit diabetes juga dikhawatirkan muncul karena mengonsumsi gula yang modelnya kurang baik seperti gula buatan. Maka dari itu ada juga gula yang manis tapi bukan buatan, yaitu gula alami, yang dapat kita temui dibuah-buahan. Tapi apakah mengonsumsi gula atau buah yang manis juga berbahaya untuk tubuh?
Summary
  Dalam buah-buahan terdapat gula alami dalam bentuk fruktosa. Fruktosa merupakan salah satu jenis karbohidrat. Berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya seperti sukrosa dan glukosa, fruktosa mempunyai rasa yang lebih manis. Fruktosa dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa banyak digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman.

  Namun, fruktosa dalam buah tentu berbeda dengan pemanis sirup jagung tinggi fruktosa. Dilansir dari Mayo Clinic, buah rata-rata mengandung fruktosa sekitar 15 gram, sehingga hanya menyumbang sedikit kalori pada tubuh. Selain itu, buah juga diperkaya dengan serat dan nutrisi. Sedangkan, minuman atau makanan yang mengandung pemanis sirup jagung tinggi fruktosa mengandung kalori yang sangat tinggi. Sebotol minuman soda bisa mengandung sekitar 225 kalori dan tidak mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh.

  Selain itu, menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa fruktosa tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara mendadak. Ini disebabkan karena tubuh mencernanya lebih lambat dibandingkan sukrosa. Karena itu, mengonsumsi gula dalam buah tidak akan seburuk jika kita banyak mengonsumsi gula yang terdapat pada kue, roti, biskuit, sirup, minuman kemasan, dan makanan manis lainnya.

  Untuk yang penderita diabetes buah tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba. Hal ini karena selain buah mengandung gula, buah juga mengandung banyak. Serat membantu pelepasan gula lebih lambat, sehingga gula darah tidak langsung meningkat setelah makan buah. Namun, bagi yang punya diabetes, anda harus tetap memerhatikan berapa banyak buah yang bisa Anda makan. Semua buah bisa dikonsumsi, tapi tetap perhatikan porsinya. Dikhawatirkan, mengonsumsi terlalu banyak buah yang mengandung gula tinggi dapat memicu gula darah naik.

Source

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/kandungan-gula-dalam-buah-bahaya/

1 Like

Lisa McAnulty, Phd, pakar kesehatan dari Appalachian State University menyebutkan bahwa buah didalamnya terdapat kandungan alami yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Di dalam buah juga terdapat serat tak larut dan serat larut yang mampu mencegah kenaikan gula darah dan menghambat penyerapan gula.

“Meskipun kita mengonsumsi banyak buah yang manis, sebenarnya tubuh tidak menyerap gula alami dari buah jadi tidak akan terjadi kenaikan gula darah dengan cepat,” jelas Robert Lustig dari University of California, Amerika Serikat. Untuk mencegah naiknya kadar gula darah, para pakar kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi 30 sampai 38 gram serat setiap hari, serat-serat ini dari buah-buahan dan sayuran.

Jadi, sebenarnya gula alami dari buah tidak membahayakan kesehatan, tapi baiknya kita tidak sembarangan menjadikan semua jenis buah menjadi jus. Buah bisa menjadi pilihan diet yang tepat bagi penderita diabetes, namun tetap harus dikonsultasikan dengan dokter mengenai buah apa yang aman dan cocok untuk mereka konsumsi.

src

DokterSehat

1 Like

Buah dikenal baik untuk kesehatan, namun gula alami yang ada pada buah sering membingungkan. Menurut Dewan Promosi Kesehatan (HPB) bahwa buah bisa menjadi buruk bagi kesehatan bila dilihat dari sisi gula buah. Menurut Jacklyn Reutens Ahli diet klinis dan pendiri Aptima Nutrition & Sports Consultants menjelaskan bahwa tidak semua gula sama. Apa yang membuat buah manis adalah fruktosa yaitu karbohidrat yang secara alami ditemukan di dalamnya.
Fruktosa adalah gula sederhana yang memberikan rasa manis pada makanan alami seperti buah-buahan, sayuran dan madu dan biji-bijian. Sumber utama dari fruktosa adalah sukrosa, yang merupakan derivate gula tebu dan gula bit (Prahastuti, 2011). Menurut hasil penelitian konsumsi terhadap fruktosa yang terdapat dalam makanan alami seperti buah-buahan tidak membahayakn kesehatan dan belum ada penelitian yang menunjukan terjadi peningkatan berat badan yang signifikan pada seseorang yang mengonsumsi buah-buahan berlebihan. Selain itu buah-buahan mengandung nutrisi lain seperti serta yang menghambat penyerapan fruktosa dan mengandung antioksidan yang melindungi terhadap efek samping metabolisme fruktosa sehingga mengonsumsi buah-buahan dan sayuran secara teratur justri membantu melindungi terhadap resiko penyakit kardiovaskuler, kanker dan penyakit kronik lainnya dibandingkan dengan kita mengonsumsi makan siap saju dan makanan yang diproses tinggi seperti bubble tea, biskuit, kue, permen dan minuman bersoda.

Summary

Prahastuti, S. 2011. Konsumsi Fruktosa Berlebihan dapat Berdampak Buruk bagi Kesehatan Manusia. JKM. Vol.10 No.2 Halaman :173-189.

1 Like

Sebagian besar masyarakat percaya bahwa kadar gula pada buah—atau yang sering disebut dengan fruktosa—tidak memiliki dampak yang serius bagi tubuh. Ini tentu saja berbeda dengan glukosa yang disinyalir memicu terjadinya diabetes.
Kandungan fruktosa bisa ditemukan dengan mudah pada buah-buahan dan sayuran dengan kadar serat yang tinggi. Adanya serat ini akan membuat fruktosa melalui proses sekresi yang lebih kompleks. Proses metabolismenya pun bergantung pada kinerja organ hati dengan bantuan sebuah enzim bernama enzim fruktokinase.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Minessota, Amerika Serikat mengemukakan bahwa adanya fruktosa pada buah dan sayuran berperan sebagai penghasil energi. Ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membuat tubuh menjadi rentan terkena obesitas.

Studi lain yang pernah dilakukan juga membuktikan bahwa kadar gula pada buah atau sayuran tidak akan membuat kadar insulin pada tubuh mengalami peningkatan secara drastis. Karena ini berbeda dengan sukrosa atau glukosa yang cenderung membuat tubuh rentan terkena diabetes.

Source

halodoc-kadar gula dalam buah-buahan

1 Like