Apakah makan suplemen vitamin (obat) diperlukan bagi tubuh?

Today.com

Suplemen menurut definisi dari BPOM adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen tidak boleh diklaim mampu mencegah atau menyembuhkan penyakit tertentu. Suplemen hanya bisa mengurangi risiko terjadinya sesuatu akibat penyakit tersebut, bukan mengobati penyakitnya.

Apakah makan suplemen vitamin (obat) diperlukan bagi tubuh?

Berbagai iklan di media cetak maupun elektronik, sekarang ini dengan gencar dilakukan oleh produsen vitamin dan suplemen, yang semuanya mengklaim produknya berkhasiat tinggi untuk menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan stamina, kebugaran dan beribu klaim lainnya, yang bila diteliti lebih lanjut kiranya kita perlu hati-hati dalam menyikapi atau mengkosumsi.

Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan berbagai pendapat atau penelitian yang kiranya akan menambah pengetahuan kita tentang perlunya menyikapi dengan hati-hati promosi suplemen mineral maupun vitamin yang gencar kita saksikan di berbagai media, yang menurut penelitian para ahli, tidak jarang berlawanan dengan klaim yang diiklankan.

Kapan tubuh kita perlu tambahan/suplemen vitamin dan mineral ?

  1. Pola makan yang tidak benar, dapat menjadi penyebab kekurangan vitamin ataupun mineral tertentu, karena kandungan nutrisi yang tidak lengkap dalam makanan sehari-hari. Seseorang yang tidak atau jarang mengkonsumsi sayur dan buah, akan mengalami kekurangan berbagai vitamin , mineral dan serat yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Sebaliknya seorang vegetarian, yang hanya mengkonsumsi sayur dan buah, tanpa sumber nutrisi dari hewani, rawan terhadap kekurangan zat besi, protein dan mineral lain. Karena itu bagi yang berniat menjadi vegetarian, dianjurkan dimulai ketika usia sudah melewati 30 tahun, agar tubuh telah cukup menyimpan berbagai zat yang diperlukan.a beresiko untuk kekurangan vitamin jika:

  2. Dalam keadaan stres atau bahkan depresi karena berbagai sebab. Kondisi demikian biasanya berpengaruh pada pola makan menjadi tidak benar, kacau, sehingga persediaan vitamin menipis. Stres dan depresi juga menguras cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh.

  3. Baru sembuh dari penyakit atau pasca operasi. Saat itu nafsu makan sering berkurang, padahal tubuh memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak untuk mempercepat penyembuhan.

  4. Punya penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Kekurangan vitamin dan mineral mungkin dapat menyebabkan penyakit itu bertambah parah. Banyak pasien asma menderita kekurangan magnesium, dan bagi diabetisi yang menunjukkan gejala neuropaty atau kepekaan syarafnya menurun, maka diperlukan asupan suplemen vitamin neurotropik. Penyakit kronis mengubah cara tubuh menyerap dan menggunakan vitamin serta mineral.

  5. Hamil atau menyusui. Diperlukan ekstra vitamin dan mineral karena kondisi tersebut tubuh memberikan sebagian jatah nutrisi untuk si jabang bayi. Dokter ahli kandungan tentu akan memberikan resep suplemen vitamin dan mineral yang diperlukan bagi Ibu yang demikian.

  6. Perokok, karena nikotin yang dihisap banyak menguras kebutuhan vitamin, khususnya vitamin C.

  7. Peminum alkohol. Peminum berat sering berada di ambang batas kekurang- an vitamin dan mineral, khususnya vitamin B.

Selain kondisi itu semua, perhatikan “bahasa tubuh anda”, terutama bila anda termasuk Lansia. Misalnya : tubuh terasa sulit digerakkan, mata terasa berat untuk dibuka, padahal sudah minum multi vitamin yang jreng. Gejala ini dapat berarti anda perlu vitamin neurotropik (vit B12 dan B6) untuk mengatasi masalah itu.

Tidak jarang bahasa tubuh dari masing-masing orang berlainan, karena itu kenalilah sendiri bahasa tubuh kita, untuk dapat menentukan solusi mengatasinya dengan tepat.

Bagi Lansia, berbagai organ tubuh dan metabolismenya, tentu akan terjadi degenerasi yang tentunya perlu tambahan / suplemen, karena dari asupan makanan sehari-hari tidak dapat sepenuhnya terpenuhi. Kalsium, yang diperlukan tubuh sebagai salah satu bahan untuk pembentukan energi, setiap kelebihan dalam asupan sehari-harinya tidak dapat disimpan lagi dalam tulang, setelah kita melewati usia 30 tahun.

Kondisi ini lebih parah bagi wanita yang memasuki masa menopause, karena sejak saat itu salah satu hormon tidak lagi berproduksi. Karena itulah wanita lebih beresiko menderita kekurangan kalsium. Bila dalam kegiatan sehari-hari kita memerlukan tenaga, maka kekurangan kalsium akan diambil dari persediaan yang ada pada tulang. Itulah sebabnya mengapa usia lanjut rawan terhadap pengeroposan tulang (osteoporosis), yang artinya kepadatan tulang akan berkurang dan tulang akan mudah patah. Karena itu sering Lansia memerlukan suplemen kalsium,untuk menghindari kekurangannya.

Bijaksanalah dalam menentukan konsumsi suplemen.

Untuk mengetahui seberapa jauh kita memerlukan suplemen mineral, kita dapat memeriksakan elektrolit darah, yang hasilnya akan memuat tentang kandungan berbagai mineral dalam tubuh kita, sehingga dapat ditentukan apakah kita memerlukan suplemen : kalsium, kalium, magnesium, zat besi dan lain sebagainya. Sumber suplemen vitamin / mineral tidak berarti hanya berwujud produk pabrik berupa pil, kapsul, serbuk atau cairan dalam kemasan, tetapi lebih utama yang berupa produk alami berupa bahan makanan, sayur dan buah.

Penulis sendiri pernah mengalami kelumpuhan, yaitu: kaki tak mampu lagi menyangga beban tubuh. Ketika di periksa elektrolit darah, ternyata kandungan kalium jauh dibawah normal. Setelah diselidiki, ini akibat minum obat diuretik (yang membuat lancar pengeluaran kencing) dari resep Dokter, tetapi rupanya dosisnya berlebihan! Maka solusinya adalah menambah asupan kalium dari pil yang diresepkan Dokter, dan memperbanyak makan buah yang mengandung kalium, antara lain pisang. Bila kita kekurangan serat makanan dengan gejala pencernakan yang tidak berfungsi baik yang berakibat sulit BAB, maka solusinya bukan minum Vegeta yang gencar di iklan, tetapi lebih tepat bila memperbanyak konsumsi sayur dan buah dalam makan kita sehari-hari.

Sebenarnya kebutuhan riil vitamin dan mineral untuk tubuh kita tidak ter- lalu besar jumlahnya. Tetapi para produsen farmasi terutama vitamin dan mineral mau menggiring kita untuk membeli produk mereka, karena itu dalam promosi produknya sering melebih-lebihkan kebutuhan tubuh kita akan vitamin dan mineral, sehingga perlu asupan tambahan/suplemen. Tak ubahnya seperti kampanye Pemilu dan Pilpres tahun kemarin…

Tetapi berbagai penelitian yang terus dilakukan mengingatkan kita untuk lebih bijaksana dalam mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral dari berbagai produk pabrik farmasi yang dipromosikan secara besar-besaran di berbagai media publik. Dan inilah diantaranya:

  • Vitamin C, kebutuhan sehari-hari yang riil hanya 60 mgr, dan ini dapat cukup dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari, bila pola makan kita benar. Termasuk juga keperluan vitamin dan mineral lain yang diperlukan tubuh. Tetapi berbagai iklan menawarkan produk yang mengandung vitamin C 1000 mgr., untuk lebih memperkuat tubuh, menghindari berbagai penyakit dan bahkan menangkal kanker. Untuk lebih menarik perhatian, salah satu produsen menggunakan model iklan untuk produk ini diperagakan oleh Miss Universe, yang setiap tahun berganti ! Pernyataan itu kini diragukan kebenarannya, karena dari berbagai penelitian hal itu tidak cukup terbukti. Dan ditengarai, bahwa anjuran minum vitamin C 1000 mgr. itu didasarkan oleh penelitian ilmuwan yang dibiayai oleh pabrik yang pertama kali memproduksi Vitamin C 1000 mgr.! Dan yang jelas, bagi yang bermasalah dengan pencernakannya, konsumsi vitamin C dosis super tinggi ini akan berakibat buruk, minimal terjadi diare.

  • Vitamin E, yang selama ini diklaim sebagai vitamin super karena khasiatnya sebagai anti oksidan, membuat awet muda, ternyata banyak kontraversi yang ditemukan dalam berbagai hasil penelitian. Ada penelitian yang dilakukan pada 2008 di AS menyebutkan bahwa vitamin E dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Penelitian itu mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di antara para perokok. Selain itu, beberapa jenis obat tidak boleh dikonsumsi bersama-sama dengan vitamin ini. Konsumsi vitamin E yang berlebih (banyak diiklankan vitamin E 1000 mgr) dapat berdampak kesulitan dalam pembekuan darah. Tetapi dilain pihak penelitian terbaru yang dipublikasikan Journal of the American Medical Association, rendahnya vitamin E dapat mempengaruhi penurunan kemampuan fisik orang lanjut usia. Jadi sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, seberapa jauh kita memerlukan suplemen vitamin ini, karena kondisi individual seseorang tidak mudah diprediksi hanya dengan parameter umum.

  • Beta karoten, Lebih baik sumber beta karoten kita peroleh dari sayur dan buah yang pasti enak, misalnya wortel, ubi merah, labu kuning, melon jingga, pepaya, mangga, dan jeruk, karena mngkonsumsi buah dan sayur ini tentu tidak akan berlebihan, sebab beberapa penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa konsumsi suplemen karotena B yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko kanker dan gangguan hati.

  • Isotonik, minuman yang dipromosikan sebagai penganti cairan yang hilang saat kita beraktivitas, ternyata kandungannya adalah hanya garam (natrium), kalium, klorida, dan sedikit gula, mineral yang sama dengan yang ada dalam tubuh kita yang sumbernya cukup dari makanan kita sehari-hari. Jadi kalau kita tidak mengeluarkan tenaga sangat berlebih, maka suplemen isotonic tidak diperlukan, karena ini akan mengakibatkan ginjal kita bekerja lebih keras, sebab harus membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh.

    Bagi penderita hypertensi, lebih baik menghindari minuman ini, karena ini berarti asupan tambahan natrium, yang justru harus dibatasi bagi mereka.

  • Ginko biloba, suplemen dari bahan tanaman, yang sering diiklankan untuk mencegah kepikunan, meningkatkan kemampuan otakdan sebagainya, juga perlu diperdebatkan, karena ada penelitian yang menyimpulkan ginko biloba dapat memicu terjadinya stroke.

Karena itu, bagi orang awam macam saya ini, bijaksanalah dalam menentukan perlu tidaknya mengkonsumsi suplemen vitamin ataupun mineral. Konsultasikan dengan Dokter yang tepat, sesuai keahliannya.

Sumber :

Ganyong, Perlukah Kita Suplemen Vitamin dan Mineral?

Suplemen adalah kombinasi dari dua atau lebih vitamin dan zat berkhasiat sesuai dengan efek terapeutik yang diinginkan. Suplemen bisa berupa gabungan dari berbagai macam vitamin ataupun zat lain ( non vitamin ) seperti asam amino maupun sediaan herbal yang memiliki khasiat terapeutik yang sudah dibuktikan khasiat dan kegunaanya.

Jenis suplemen tunggal bisa terdiri dari kalsium, zinc, vitamin, asam folat, dan lain – lain. Suplemen kombinasi bisa terdiri dari multi vitamin atau obat – obatan.

Beberapa penelitian terbaru tentang suplemen :

  • Konsumsi berlebihan suplemen antioksidan seperti vitamin A, E dan betakaroten justru meningkatkan resiko kematian.

  • Cara terbaik mendapat antioksidan untuk kesehatan kulit adalah lewat asupan vitamin dan minyak dari makanan bukan dari suplemen.

  • Suplemen vitamin D berlebihan justru berbahaya bagi ginjal dan hati.

  • Mengkonsumsi suplemen berupa minuman berenergi dapat meningkatkan tekanan darah.

  • Suplemen herbal dan natural pengganti Viagra yang diklaim lebih aman juga mengandung bahaya, seperti meningkatkan tekanan darah, bahkan mengakibatkan stroke.

  • Terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan mengganggu penyerapan tembaga, yang meskipun dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil, namun penting mengatur susunan kimia dan kinerja tubuh.

  • Terlalu banyak suplemen mengandung fosfor akan menghambat penyerapan kalsium.

  • Kelebihan vitamin A, D, K dan zat besi yang tidak dapat dibuang tubuh berbalik menjadi racun.