Apakah Kritik Harus Pakai Saran?

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai, kritik yang disampaikan BEM Universitas Indonesia (UI) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat positif. Namun, menurut Karyono, kritikan itu harus disertai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, kritik tersebut harus konstruktif, harus memberikan solusi dan bukan mencaci maki.
Atau dalam kehidupan sehari-hari, biasanya setiap sesi evaluasi dalam suatu organisasi, selalu diberikan space untuk mengkritik jalannya kegiatan. Tetapi, tidak lama kemudian seolah-olah kita langsung ‘ditodong’ untuk memberikan sarannya juga.

Berdasarkan 2 hal kejadian di atas, nampak bahwa memberikan kritik tanpa solusi tuh ibarat kita masak tanpa ngasih garam. Harus dikasih, biar balance, biar enak rasanya.

Jadi, kalau menurut Youdics, apakah perlu ketika memberikan kritik juga harus diikuti dengan memberikan saran?

1 Like

Kritik yang bijaksana fokus pada apa yang telah dilakukan dan dapat dilakukan oleh seseorang. Sehingga menawarkan solusi dalam kritik dapat membuka berbagai macam kemungkinan dan alternatif yang mungkin telah dilewatkan oleh seseorang sebelumnya. Karena jika tidak, orang akan merasa kecewa, patah semangat, atau kehilangan motivasi (Goleman, 2009).
Menurut saya saran sangat dibutuhkan dalam kritik. Karena kritik itu kan semacam evaluasi sehingga jika orang hanya diberitahu kesalahannya tanpa cara untuk memperbaiki kesalahan dapat berpotensi kesalahannya terulang lagi.

Sumber

Goleman, D. (2009). EMOTIONAL INTELLIGENCE: WHY IT CAN MATTER MORE THAN IQ . Bloomsbury.

2 Likes

Aku setuju dengan pernyataan ini. Pada dasarnya, kritik itu memang sebuah evaluasi yang kita berikan kepada orang lain karena adanya ketidaksesuaian hal atau masalah menurut sudut pandang kita. Dengan demikian, pemberian saran atau masukan solusi sudah menjadi satu rangkaian dari pemberian kritik tersebut sehingga masalah yang kita kritik diharapkan dapat diperhatikan dan bahkan dapat diperbaiki jika dirasa diperlukan.

Namun, menurutku pemberian saran solusi tidak harus selalu ditulis sangat rinci. Karena menurutku, pemberian saran yang terlalu panjang dapat menimbulkan kesan mempermalukan dan menjatuhkan pihak yang kita kritik di muka umum karena mereka terlihat tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Saran juga dapat diberikan secara tersirat (namun jelas) dalam kalimat kritik sehingga dapat memberikan gambaran kepada mereka apa yang sebaiknya harus dilakukan. Selain itu, tidak lupa juga pihak pengkritik harus siap dan menawarkan bantuan jika sewaktu-waktu pihak yang dikritik membutuhkan bantuan masukan.

Selain pemberian saran, saat mengkritik pihak lain kita harus memberikan alasan beserta dasar yang kuat agar kritik tersebut dapat dipertanggungjawabkan serta tidak hanya berbentuk sebagai hujatan saja (Makur, 2020). Alasan dan dasar kritik tersebut dapat berupa data yang akurat karena akan memiliki dampak yang sangat besar pada saran yang akan diberikan. Dengan demikian, diharapkan proses pemberian kritik dapat berjalan dengan baik, memiliki dasar yang kuat, dapat dipertanggungjawabkan, dan pada akhirnya dapat memberikan saran yang dapat memperbaiki hal yang dikritik.

Sumber

Makur, A. (2020, 4 Juni). Kritik tanpa Saran, Solusi Ngopi Ae Co. Diakses pada 20 Agustus 2021, dari Kritik tanpa Saran, Solusi Ngopi Ae Co Halaman all - Kompasiana.com.

1 Like

Menurut saya, apakah sebuah kritik harus atau tidak harus disertai solusi tergantung kualitas subjek yang dikritik dan juga tergantung daripada kualitas objek yang dikritik.

Oleh karena itu, anggapan bahwa semua kritik harus disertai solusi merupakan anggapan yang salah.

1 Like