Apakah Indonesia membutuhkan orang pintar atau orang bermoral ?

Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.

Apakah Indonesia membutuhkan orang pintar atau orang bermoral ?

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka, namun tidak sepenuhnya kemerdekaan yang terealisasikan seutuhnya. Jika dulu bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain, maka sekarang bangsa Indonesia dijajah oleh bangsanya sendiri. Akuilah, saat ini kami tidak sadar bahwa kami sendirilah yang sedang menjajah bangsa ini. Bukan karena kebodohan kita karena kalah pintar dari bangsa lain, tetapi karena buruknya moral kita sebagai bangsa.

Bukan Kebodohan Yang Sedang Menjajah Bangsa Ini
Memang, bangsa Indonesia sudah banyak generasi yang cerdas, pandai, berbakat, dan memiliki IQ tinggi. Semua perguruan tinggi dari universitas dan perguruan tinggi dengan keahlian yang berbeda-beda, misalnya lulusan kedokteran, arsitek, hukum, teknik informatika, famasi, sains, dan lain-lain.

Kecerdasan generasi muda Indonesia juga tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain. Mereka yang bergerak di universitas dan perguruan tinggi luar negeri mampu bersaing dengan baik demi mendapatkan prestasi. Selain itu, siswa-siswa Indonesia juga pernah menjuarai berbagai olimpiade tingkat internasinal.

Itu semua menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak enerasi muda yang cerdas dan berbakat. Entah berapa banyak macam “gelar” yang disandang oleh orang-orang tetangga kita, profesor, doktor, dokter, insinyur, dan lain-lain.

Buruknya Moral Bangsa Inilah Yang Menjadi Penjajah Utama Saat Ini
Sungguhbermati jika kita Melihat berita yang berasal dari media masa setiap hari, pastilah tidak luput dari kasus-kasus kriminal, seperti korupsi, KKN, tawuran, pemerkosaan, pembunuhan, pembegalan, penipuan, dan masih lebih lagi contoh-contoh kriminal yang mengerikan.

Mereka yang duduk di kursi penjabat bend kumpulan orang-orang bodoh, mereka adalah orang-orang pintar dan berbakat, tetapi itu masih suka mengentit uang rakyat. Mereka yang terlibat tawuran dan pergaulan bebas siswa-siswa yang tidak mengenal pendidikan, hanya saja mereka tidak mampu mengendalikan amarah dan nafsu.

Mereka yang melakukan tindakan seperti pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, dan lain-lain, koleksi orang-orang yang tidak pernah duduk di bangku sekolah dan bangku, mereka adalah kumpulan orang-orang yang memiliki bakat dan keahlian tertentu, mereka hanya mampu menggunakan diri sendiri tanpa bisa membandingkan orang lain.

Pendidikan Moral Berperan Penting Untuk Membangun Moral Bangsa
Kian waktu, pemerintah Indonesia memang sudah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan agar bangsa ini menjadi lebih baik dan lebih berkembang lagi, karena pendidikan adalah peran utama yang berkembang dan bermoral.

Namun, salah satu masalah utama dalam pendidikan adalah tidak ada masalah yang cerdas dan memiliki IQ tinggi, tetapi bagaimana dapat mencetak yang bermoral dan memiliki akhlaqul karimah, karena bangsa Indonesia saat ini sedang dilanda krisis moral.

Dan tak bisa dipungkiri lagi bahwa pendidikan yang saat ini sedang berjalan lebih terarah pada ranah kognitif dan kecerdasan. Para siswa lebih banyak yang diasupi dengan berbagai macam perspektif dan media pembelajaran dengan metode dan media yang bermacam-macam.

Justru, praktek-praktek tentang kejujuran, tenggang rasa, persaudaraan, mementingkan orang lain, saling menolong, memupuk rasa kasih sayang, dan lain sebagainya, malah kurang menjadi perhatian. Solid, pembelajaran yang sama yang mampu menggugah motivasi emosional. Jika moral tidak ada lagi, maka banyak orang pintar pun tidak tahu

Pendidikan kognitif dan kecerdasan memang penting, tetapi pendidikan karakter dan moral lebih penting, karena bangsa Indonesia saat ini lebih membutuhkan orang-orang yang bermoral dan memiliki akhlaqul karimah. Orang pintar sudah banyak ditemui di bangsa ini, sedangkan orang yang bermoral sudah semakin jarang. Ingatlah bahwa akhlaq dan moral kita mencerminkan akhlaq dan moral bangsa ini.

Tidak perlu ada yang harus disalahkan dalam jilid seperti ini, hanya saja kita harus lebih cermat dan mengoreksi diri sendiri.

  • Apakah kita sebagai pelajar sudah kuat dan mempraktekkan pelajaran yang diberikan oleh guru? Ataukah kita hanya lebih memfokuskan mengejar prestasi?
  • Apakah kita sebagai guru telah mengedepankan pendidikan moral kepada para pelajar, dengan memberikan mereka penjelasan, praktek, dan sering memotivasi terhadap emosianal mereka?
  • Apakah kita sebagai orang tua lebih memiliki anak yang bermoral dan berakhlaql karimah? Ataukah lebih bangga memiliki anak dengan prestasi yang memuaskan?
  • Apakah kita sebagai pejabat sudah memberikan contoh yang baik dan berjuang setulus hati untuk rakyat?
  • Apakah kita sebaai orang hanya bisa membicarakan keburukan para pejabat tanpa memulai perbaikan pada diri kita?
  • Apakah kita sebagai makhluk sosial sudah mampu bergaul dengan baik dalam masyarakat?, Dan lain-lain.

Mari kita mengintropeksi diri, kemudian mari kita yakini dengan kuat bahwa moral lebih penting dari kecerdasan. Melalui akhlaq dan moral, mari kita bangun bangsa ini menjadi bangsa yang damai, aman, dan sejahtera.