Apakah Indonesia Cocok menjadi Negara Islam?

Islam sebagai jalan hidup (syari’ah) tidak memiliki konsep yang jelas tentang negara. Jadi tidak salahlah jika disimpulkan memang Islam tidak memiliki konsep bagaimana negara harus dibuat dan dipertahankan.

Lalu Apakah Indonesia Cocok di ubah menjadi Negara Islam? Ada yang bisa bantu jelaskan ?

Panji RasulAllah

Negara Indonesia dianggap sebagai darul ahdi (negara kesepakatan). Bukan darul (negara) Islam, bukan darul kufri (kafir), bukan darul harbi (perang), tapi negara kesepakatan. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) KH Ma’ruf Amin

Sebelum kita berdiskusi antara cocok atau tidaknya Indonesia menjadi negara Islam, perlu disepakati terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan negara Islam itu ?

Apakah definisi negara Islam adalah negara yang menerapkan hukum syara’. Negara yang berfungsi untuk menerapkan dan memberlakukan hukum-hukum Islam, serta mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia sebagai sebuah risalah dengan dakwah dan jihad ?

Apabila jawabannya adalah iya, tanpa berubah menjadi negara Islam-pun, Indonesia dapat menerapkan hukum-hukum syara’ (walaupun hukum-hukum tersebut-pun masih menjadi kajian diskusi yang menarik diantara umat Islam sendiri).

Konstitusi Indonesia sudah meng-akomodasi perubahan-perubahan yang dianggap perlu bagi kehidupan berbangsa di Indonesia, melalui jalur-jalur politik dan pemerintahan. Kita dapat merubah UU yang berlaku di Indonesia apabila pemerintah mau dan disetujui oleh DPR. Bahkan Undang-undang Dasar-pun bisa di Amandemen.

Selain itu, beberapa UU yang sudah mengakomodir hukum-hukum Islam, bagi umat Islam tentunya, misalnya terkait dengan UU Perkawinan dan UU Waris.

Tetapi bagi saya, Islam adalah jalan hidup, the way of life, janganlah Islam di-“kerdil”-kan dengan memandangnya hanya sebagai sebuah “konstitusi”. Ambil dan terapkan-lah nilai-nilai Islam dalam bernegara, karena sesungguhnya Islam adalah rahmat bagi manusia.

Konsep negara Islam tidak pernah ada. Islam hanya menawarkan nilai-nilai luhurnya untuk mengisi setiap sendi perpolitikan, perekonomian, kebudayaan, seni, dan lain-lain. “Islam tidak pernah dikerek menjadi bendera,” Gus Dur

Bahkan ada pernyataan dari salah satu Kyai di Indonesia yang cukup menggelitik pikiran, yaitu, “Contoh negara Islam adalah Jepang

Mengapa Jepang dijadikan contoh, karena nilai-nilai yang mereka pegang dalam ber-sosial masyarakatnya banyak yang mengamalkan ajaran-ajaran Islam, misalnya menghormati guru dan orang yang lebih tua, menjaga kebersihan, ketertiban dan kedisiplinan. Selain itu, masyarakat Jepang mempunyai budaya malu yang sangat tinggi apabila mereka berperilaku merugikan orang lain dan lain sebagainya.

Memang banyak juga contoh-contoh keburukan Jepang dilihat dari sisi agama, tetapi sekali lagi, yang ingin ditekankan adalah nilai-nilai bersosial masyarakatnya, dimana dalam banyak kasus, lebih Islami dibandingkan negara-negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.