Apakah fenomena Bitcoin hanyalah sebuah gelembung (bubble)?

Harga bitcoin secara mengejutkan menembus US$19.000 untuk pertama kalinya pada Kamis (07/12), hanya dalam waktu kurang dari 24 jam setelah menembus US$14.000.

Pada perdagangan di bursa penukaran Coinbase, harga bitcoin sempat menyentuh level tertingginya di US$19.340 sebelum turun lebih dari 20% ke US$15.198,63. Kemudian pada pukul 4 sore waktu New York, bitcoin diperdagangkan di US$16.362,99.

Jika dilihat, harga Bitcoin memang tidak stabil, namun cenderung naik. Menurut anda apakah fenomena Bitcoin ini hanya sebuah ‘bubble’ atau akan memiliki keberlanjutan yang panjang?

Nilai mata uang digital bitcoin terus meroket bahkan hingga hampir mencapai 12.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 162 juta. Penguatan bitcoin yang belum menunjukkan tanda berhenti ini menimbulkan kekhawatiran dan peringatan bagi investor. Pakar ekonomi dari Yale University, Stephen Roach menyebut, bitcoin dapat menimbulkan risiko “bubble” yang berbahaya “Ini adalah konsep yang beracun bagi investor,” ucap Roach, yang juga mantan kepala ekonom di bank investasi Morgan Stanley seperti dikutip dari CNBC, Selasa (5/12/2017). Roach merupakan salah satu ekonom yang paling berpengaruh di Wall Street. Ia berkarier di Morgan Stanley selama sekira 30 tahun dan tim ekonomnya sangat dihormati di seluruh dunia. Dia mengkritisi lonjakan pembelian terhadap cryptocurrency yang paling populer tersebut. “Ini adalah bubble yang spekulatif dan berbahaya,” ungkap Roach dalam sebuah kesempatan wawancara. Sepanjang tahun 2017 ini, bitcoin telah menguat lebih dari 1.000 persen. Penguatan tersebut didorong peningkatan minat investor ritel maupun institusional yang memandang mata uang digital sebagai alat pembayaran masa depan dan sarana menyimpan nilai aset. Beberapa lembaga perdagangan mata uang digital seperti CME dan CBOE juga telah melegitimasi investasi mata uang digital dengan diumumkannya rencana peluncuran kontrak berjangka bitcoin. Hal ini pun mendorong nilai bitcoin melonjak. Menurut Roach, legitimasi tersebut membuat bitcoin berbahaya bagi investor. Dia menyebut konsep ini kurang nilai ekonomi instrinsiknya. “Seperti bubble lainnya, pasti akan meledak. (Nilai mata uang digital) akan turun dan siapa yang paling terakhir investasi akan terdampak paling parah. Tidak ada keraguan terkait itu,” kata Roach.