Apakah e-money akan menggantikan uang Tradisional?

  • Agree
  • Not Agree

0 pemilih

Di zaman yang sudah modern ini , sudah banyak pelayanan - pelayanan berbasis e - money seperti pembayaran bus Transjakarta, pembelian di Indomaret atau supermarket dan sejenisnya,

Electronic Money (E-Money) dikenal juga dengan nama Electronic Cash, Electronic Currency, Digital Money, Digital Cash, atau Digital Currency
adalah sebuah alat pembayaran yanng menggunakan elektronik sebagai
media. E-Money sebagai alat pembayaran yang mana nilai uangnya tersimpan
dalam media elektronik.

Terdapat 2 (dua) buah produk e-money, yaitu:

Prepaid Card, disebut juga dengan Electronic Purches, dengan karakteristik sebagai berikut
– ‘Nilai elektronis’ disimpan dalam suatu chip (integrated circuit) yang tertanam pada kartu.
– Mekanisme pemindahan dana dilakukan dengan meng-insert kartu ke suatu alat tertentu (card reader).

Contoh Prepaid Card :

Prepaid Software, disebut juga digital cash, dengan karakteristik sebagai berikut:
– ‘Nilai elektronis’ disimpan dalam suatu hard disk yang terdapat dalam Personal Computer (PC).
– Mekanisme pemindahan dana dilakukan melalui suatu jaringan komunikasi seperti Internet, pada saat melakukan pembayaran.

Berdasarkan data yang di ambil dari Badan Pusat Statistik untuk survei ke Bank Indonesia penggunaan E - money naik dari tahun ke tahun Total nilai transaksi e-money di Indonesia di tahun 2009 adalah Rp
1,4 miliar per hari.
Tahun berikutnya naik menjadi Rp 1,9 miliar per
hari. Di tahun 2011, nilai tersebut naik menjadi Rp 2,7 per hari, dan
tahun lalu nilainya mencapai Rp 3,9 per hari.
Sampai bulan Mei tahun lalu, 23,5 juta alat e-money (seperti kartu
Flazz BCA dan kartu e-Toll Indomaret) sudah dikeluarkan, naik
dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 21,9 juta.

Jadi apakah mungkin e - money akan mengganti uang Tradisional di masa yang akan datang ? Bagaimana menurut Anda ?

:white_check_mark: Agree

Di zaman yang serba modern ini, Electronic Money (E-Money) ini berperan penting dalam berbagai kalangan masyarakat. E-Money telah banyak membantu masyarakat dalam melakukan transaksi menjadi jauh lebih baik jika dibandingkan dengan transaksi menggunakan uang tradisional.

Mengapa disebut lebih baik?

Transaction? E-Money is the best answer!
Dengan adanya e-money, kita tidak perlu melakukan transaksi menggunakan uang tradisional atau uang berbentuk fisik. Misalnya pada saat melakukan transaksi di supermarket, mall, atau tempat manapun yang memiliki mesin e-money, kita tidak perlu membayar dengan menggunakan uang tradisional. Cukup dengan menggesek kartu pada mesin e-money, persoalan pun selesai.

Tagihan rutin? Not a big deal.
Sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang melakukan pembayaran pada tagihan rutin seperti PLN dengan memanfaatkan e-money.

Say No to “Oh No!!! My Wallet is Full!”
E-Money pun dapat mempermudah kita saat sedang bepergian sehingga kita tidak perlu repot untuk membawa uang tradisional dalam jumlah besar yang mana dapat berpengaruh pada beratnya dompet kita. Kebanyakan orang tidak menyukai dompet yang memiliki isi terlalu tebal. Dengan begitu, e-money membantu kita dalam mengatasi hal tersebut.

sumber:

:white_check_mark: Agree

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, dapat diperkirakan bahwa penggunaan uang tradisional akan dikalahkan oleh e-money. sebab, sifat alami manusia yang semakin malas dengan adalanya perkembangan teknologi, semakin malas mereka juga jika harus membawa uang tradisional kemana-mana ketika berpergian di masa yang akan datang.

https://www.quora.com/Will-digital-money-replace-cash-completely-in-the-future-Will-currency-notes-become-completely-obsolete-How-will-this-affect-the-the-black-money-in-India

Beberapa kelebihan yang sudah ada yaitu :

  1. Lebih Praktis
    Dengan adanya e-money pasti kita tidak perlu membawa berlembar lembar uang tradisional jika ingin membeli sesuatu.
  2. Lebih Cepat
    Di jaman yang sudah maju ini kesibukan terkadang tak mengenal waktu, sehingga terkadang untuk melakukan aktivitas lain misalnya jual beli dibutuhkan waktu yang singkat dan cepat. Dengan adanya e-money maka pelanggan tidak harus repot-repot menunggu kembalian yang biasanya memakan waktu lama.
  3. Lebih Aman
    e-Money di rancang oleh bank-bank diseluruh dunia dengan sistem keamanan yang ketat, sehingga kemungkinan pencurian dapat dikurangi semaksimal mungkin.
  4. Menghindari Kecurangan dari salah satu Pihak
    Seringkali sebuah toko memberikan harga yang tidak ada pecahan ‘fisik’ uangnya, sehingga seringkali juga mereka memutuskan membulatkan keatas harga yang harus dibayar oleh kita. misalnya saja Rp 1.990,- terpaksa kita harus membayar Rp 2.000,- Memang hal ini adalah hal yang sepele, namun bisa dikatakan kita rugi dalam hal ini, oleh karena itu dengan adanya e-Money kita bisa membayar dengan uang yang pas tanpa takut merasa dicurangi.

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

Menurut saya tidak, Mengapa ? karena sampai saat apalagu di negara - negara berkembang masi banyak penduduknya yang buta akan teknologi. apalagi di Indonesia yang merupakan negara agraris. banyak daerah -daerah di pinggir indonesia dekat pantai atau daerah sawah seperti petani dan nelayan yang benar - benar buta akan teknologi. Contoh di daerah ntt para nelayannya masih banyak menggunakan transaksi uang tradisional.

Data sensus penduduk yang dirilis Badan Pusat Statistik menyatakan, penduduk usia kerja pada Februari 2010 mengalami peningkatan sebesar 2,76 juta orang dibandingkan Februari 2009, yaitu dari 168,26 juta orang menjadi 171,02 juta orang.

Pada bulan itu, sekitar 67,83 persen dari seluruh penduduk usia kerja merupakan tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi dan disebut dengan angkatan kerja yang besarnya mencapai 116,00 juta orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 2,17 juta orang (1,91 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009, dan meningkat sebesar 2,26 juta orang (2,00 persen) dibandingkan keadaan Februari 2009.

Berdasarkan lapangan pekerjaan pada Februari 2010, dari 107,41 juta orang yang bekerja, paling banyak bekerja di sektor pertanian yaitu 42,83 juta orang (39,88 persen), disusul sektor perdagangan sebesar 22,21 juta orang (20,68 persen), dan sektor jasa kemasyarakatan sebesar 15,62 juta orang (14,54 persen).
Jadi selama masyarakatnya tidak tau akan teknologi atau hal - hal yang berbau teknologi maka sangat sulit e banking akan menggantikan uang tradisional

:white_check_mark: Agree

Menurut saya, e-money tetap akan bisa menggantikan uang tradisional walaupun memang angka kebutaan teknologi pada masyarakat masih tinggi. Teknologi semakin berkembang dan manusia pun akan ikut berkembang dalam pengetahuan akan teknologinya. Upaya yang dapat dilakukan adalah memperkenalan masyarakat awam tersebut tentang teknologi. Salah satu contoh upaya yang telah terlaksana adalah dengan adanya Seminar Nasional Teknologi “NETWORK ATTACHED STORAGE" yang digelar oleh STIKI Malang. Seminar tersebut terbuka untuk masyarakat umum. Memang tujuannya bukan untuk memperkenalkan e-money secara langsung, namun motifnya tetap sama, yaitu memperkenalkan teknologi. Sehingga bukan hal yang tidak mungkin untuk masyarakat awam bisa terjun ke dalam dunia teknologi.

Kita pun tidak bisa menilai dari satu sisi saja. Memang cukup banyak masyarakat yang belum mengenal teknologi, namun disamping itu, kita juga perlu melihat bahwa sekarang ini telah banyak perkembangan-perkembangan yang mendorong e-money lebih maju lagi. Seperti yang dijelaskan Direktur BCA Santoso Liem bahwa Sakuku (dompet elektronik BCA [e-money berbasis server]) sudah digunakan oleh 135.000 orang dengan rata-rata 80.000 sampai 90.000 transaksi per bulan. Dalam studi yang berjudul The Impact of Electronic Payments on Economic Growth (Moody Analytics untuk Visa), perkembangan industri pembayaran elektronik di Indonesia juga akan menambah rata-rata 62.960 pekerjaan setiap tahun dan meningkatkan Produk Domestik Bruto Indonesia senilai US$2,17 miliar.

Jadi, e-money jelas berpotensi untuk menggantikan uang tradisional.

:negative_squared_cross_mark: Not Agree

menurut saya tidak, dalam kasus ini indonesia sendiri memiliki krisis kepercayaan untuk hal yang berbau elektronik apa lagi uang, dengan perkembangan teknolgi tedapat juga kaum kaum mayoritas yang terlarat. maka indonesia memiliki undang undang yang dapat megatur dampak, dari e money sendiri, akan tetapi untuk kebijaksaan yang ada terdapat banyak kesalahan yang tetap harus di benahi, karena banyak kerga yang terjadi dalam sistem e omey sendiri yang membuat masyarakat awam, tak ingin memakainya.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi9167FpbvQAhUFuY8KHRpsC4QQFggjMAE&url=http%3A%2F%2Fejournal.unesa.ac.id%2Farticle%2F17060%2F57%2Farticle.pdf&usg=AFQjCNHgipoQNCGoqyXbxzo3oLoVCy1_IA&sig2=6z7B8ouSIJRXdzEqPaKnvA