Apakah definisi dari Estrogens?

Estrogen adalah hormon alami yang dihasilkan oleh ovarium. Ada 3 jenis estrogen dominan didalam tubuh yaitu estradiol (estradiol-17β, E2), estron (E1), dan estriol (E3) (Katzung, 2010; Tagliaferri, Cohen, dan Tripathy, 2006).

Estradiol adalah estrogen utama yang diproduksi oleh ovarium.
Estron dibentuk oleh estradiol.
Estriol dihasilkan dalam jumlah besar selama kehamilan dan merupakan produk pemecahan dari estradiol.

image
Gambar Struktur Hormon Endogen Estrogen (Ososki and Kennelly, 2003; Kim, Peterson, dan Barnes,1998)

Senyawa turunan estrogen yang paling potensial adalah estradiol 17-β atau E2 (Johnson dan Everitt (1988) dalam Sitasiwi, 2005). Estradiol sebagai estrogen utama karena potensi estradiol 12 kali potensi estron dan 8 kali estriol sehingga estradiol dianggap sebagai estrogen utama (Speroff, 2005).

Fungsi utama dari estrogen adalah untuk merangsang proliferasi sel dan pertanaman jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan reproduksi.

Estradiol bertanggungjawab atas timbulnya sifat-sifat kelamin pada hewan betina. Hormon ini menyebabkan timbulnya estrus, merangsang kontraksi uterus, merangsang pelemasan symphysis pubis pada waktu partus, menggertak pertanaman sistem saluran kelenjar susu untuk laktogenesis dan mempercepat osifikasi epifise tulang-tulang tubuh.

Kekurangan estrogen dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ, seperti terjadinya penurunan aliran darah ke otak dan mempengaruhi neurotransmitter yang ada di otak. Pada saluran kencing dapat menyebabkan kandung kemih sering terkena infeksi. Pada payudara menyebabkan kisutnya payudara. Sedangkan pada tulang dapat menghambat pembentukan dan penyerapan kalsium oleh tulang, sehingga dapat menyebabkan osteoporosis (Sulistyawati dan Proverawati, 2010).

Estradiol merupakan produk sekresi utama dari ovarium. Estradiol terikat kuat pada α2globulin (SHBG/ sex hormonbinding globulin). Estradiol plasma dalam darah dan cairan interstisial terikat pada SHBG (sex hormon binding globulin), dari SHBG estradiol berdisosiasi untuk memasuki sel dan berikatan dengan reseptornya.

Ada 2 gen yang mengode dua isoform reseptor estrogen yaitu α dan β. Kedua reseptor tersebut merupakan anggota superfamili reseptor steroid, sterol, asam retinoat, dan tiroid. Reseptor estrogen banyak dijumpai di dalam inti, terikat pada heat-shock protein yang menstabilkan reseptor (Katzung, 2010). Pada

gen manusia yang mengkodekan ERα terdapat pada cabang dari kromosom 17 ke-6, sedangkan gen yang mengkodekan estrogen reseptor β (ERβ) terletak pada untaian q22-24 pada kromosom ke-14 (Faustini et al. 1999)

Meskipun sebagian estron dihasilkan di ovarium, kebanyakan estron dan estriol dibentuk di hati dari estradiol atau dalam jaringan perifer dari androstenedion dan androgen lain.

Pada saat menstruasi, estrogen diproduksi dalam folikel overium oleh sel teka dan granulosa. Pascaovulasi, baik estrogen maupun progesteron disintesis oleh sel granulosa dan teka yang terluteinisasi dari korpus luteum (Katzung, 2010).

Struktur kimia estrogen secara umum adalah gelang A dari inti steroidnya selalu tidak jenuh, ikatan rangkap terdapat pada atom carbon nomor 1-2, 3-4 dan 5-10, sedangkan pada carbon nomor 3 selalu terdapat gugusan OH (Partodiharjo, 1992).

Ikatan estrogen pada resptornya mengubah konformasinya dan melepaskannya dari protein penstabilisasinya (terutama Hsp90). Kompleks hormon-reseptor membentuk homodimer yang berikatan dengan sekuens nukleotida tertentu yang disebut elemen respons estrogen (ERE) pada promotor berbagai gen dan meregulasi transkripsinya.

ERE terdiri atas dua-situs paruh, tersusun sebagai suatu palindrom yang dipisahkan oleh sekelompok kecil nukleotida yang disebut spacer. Interaksi suatu dimer reseptor dengan ERE juga melibatkan sejumlah protein nuklear, koregulator, dan juga komponen perlengkapan transkripsi. reseptor ini juga berikatan dengan factor transkripsi lain untuk mempengaruhi efek faktor-faktor ini pada gen responsif (Katzung, 2010).