Secara sains, butterfly effect sangat kecil kemungkinan terjadinya, karena pada dasarnya “alam” dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Efek antara kepakan sayap dan badai mungkin saja terjadi apabila tidak ada kondisi yang menginterferensi efek domino yang ada. Interferensi itu yang dimaksud dengan “alam dapat menyembuhkan dirinya sendiri”.
Pernyataan " kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menyulut badai tornado di Texas" merupakan cara yang “puitis” untuk mengungkapkan bagaimana didalam sistem yang kacau, perubahan kecil dapat memicu hasil yang sangat berbeda. Jadi, pernyataan dari Edward Lorenz jangan ditelan mentah-mentah (arti harfiahnya), tetapi lebih ke makna yang terkandung di dalam pernyataan tersebut.
Kalau dilihat dari sudut pandang psikologis, hal itu menjadi make sense karena kita seringkali mengabaikan hal-hal kecil, padahal hal-hal kecil itu bisa jadi akan berdampak besar pada masa depan kita. Berikut puisi dari Benjamin Franklin pada abad ke 14 (jauh sebelum teori Butterfly Effect muncul), yang mempunyai makna sama seperti Butterfly effect,
For want of a nail the shoe was lost,
For want of a shoe the horse was lost,
For want of a horse the rider was lost,
For want of a rider the battle was lost,
For want of a battle the kingdom was lost,
And all for the want of a horseshoe nail.
Hal ini senada juga dengan yang disampaikan oleh Steve Jobs, dengan konsepnya “Connecting the Dot”, dimana setiap keputusan yang kita ambil akan berpengaruh pada keputusan-keputusan kita selanjutnya. Semuanya akan menjadi efek berantai yang saling terkait.
Seperti pernyataan “Orang jatuh pasti karena tersandung kerikil (batu kecil), bukan karena batu besar”, yang maknanya hal-hal kecl yang akan membuat kita mendpatkan masalah besar.
Setiap diri kita “pasti” pernah merasakan Butterfly Effect dalam kehidupannya. Coba bayangkan tindakan-tindakan kecil yang pernah kita lakukan, entah itu baik atau buruk, dan kaitkan secara berantai, sekitar 5-7 tingkatan, lalu pikirkan apa yang kita dapatkan dari efek berantai tindakan kecil tadi. Intinya adalah, jangan pernah menyepelekan tindakan atau keputusan kecil yang kita ambil, karena bisa jadi, keputusan atau tindakan kecil tersebut akan berdampak besar pada kehidupan kita dan sosial. terutama ketika dalam kondisi kacau (chaos).
Nasihat dari Ali Bin Abi Thalib ini bisa menggambarkan keseluruhan cerita dari Butterfly effect, “Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah jangan membuat janji ketika sedang senang”