Apakah Bumi berbentuk bulat sempurna?

Bumi berputar dengan kecepatan 1.040 mph. Kecepatan ini mengakibatkan kutub planet menjadi pipih dan tonjolan di sekitar khatulistiwa. Akibat pemanasan global dan mencairnya gletser, para ilmuwan memprediksi bahwa tonjolan kini berkembang sehingga bentuk bumi semakin oval.

Sebenarnya jika ada orang yang mengatakan bahwa bumi itu bulat adalah benar. Hanya saja itu adalah keadaan pada zaman dulu. Namun berabad-abad lalu, ilmuwan dan penjelajah mulai menyadari bahwa bumi bukan berbentuk bola yang sempurna.

Menurut Geo Hunter ilmuwan Inggris yang dipimpin oleh Isaac Newton berteori bahwa gaya sentrifugal dari rotasi bumi akan ‘memaksa’ planet kita ini untuk ‘menyebar’. Artinya, bentuk tersebut telah berubah dari timur ke barat karena berputar pada porosnya.

Pernyataan tersebut didukung oleh ilmuwan Prancis yang menemukan bukti kuat tentang perubahan bentuk bumi dari bulat ke elips. Pada tahun 1753, ekspedisi yang dilakukan ilmuwan Prancis mengambil pengukuran pada daerah khatulistiwa di Peru dan di lingkaran Arktik di Lapland. Dari situ hasilnya bumi memang mengembung di bagian khatulistiwa sehingga semakin menguatkan teori bahwa bumi saat ini berbentuk elips.

image

Tidak hanya itu, penelitian dari satelit Gravity Recover and Climate Expertiment (GRACE) milik NASA dan German Space Agency, disebutkan bahwa mengembangnya daerah khatulistiwa disebabkan oleh mencairnya lapisan es di Greendland dan Antartika.

Sejak awal, keadaan planet bumi memang tidak bulat sempurna akibat rotasi. Sehingga hal itu membuat air di permukaan bumi lebih banyak berkumpul di kawasan khatulistiwa dibanding di daerah kutub.

Di pertengahan tahun 1990-an, bumi dinyatakan bertambah gemuk di bangian tengah. Itu artinya bumi semakin elips. Seperti bola yang ditekan dari atas ke bawah (gepeng). Lingkang pinggangnya makin mmebesar dan para ilmuwan belum bisa memastikan penyebabnya.

Lantas, apa efeknya jika bumi berada dalam bentuk elips?

Menurut simulasi komputer dan analisis yangdilakukan oleh Scott Tremaine dari Institute for Advandced Study di Princeton, New Jersey dan Tomer Yavetz dari Princeton University, keadaan ini akan menyelematkan bumi dari jatuhnya satelit.

Apabiila bumi memiliki bentuk bulat sempurna, banyak di antara satelit akan jatuh ke atsmosfer dan terbakar dalam hitungan bulan atau tahun.

“Sangat menarik jika melihat ada banyak hal yang bisa mengganggu stabilisasi orbit rendah Bumi, tetapi ada kombinasi banyak hal yang membuat kita bisa memiliki kondisi yang baik untuk satelit-satelit,” kata Gregory Laughlin, fisikawan dari University of California Santa Cruz.

Sumber:

Bentuk bumi adalah mendekati bulat (ellips), maka untuk menggambarkan sebagian muka bumi untuk kepentingan pembuatan peta perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk ellips ini dapat didatarkan dan distorsinya dapat terkontrol dengan baik. Untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar. Sistem proyeksi ada berbagai macam jenis dan versinya. Penggunaan sistem proyeksi peta yang berbeda untuk sebuah daerah yang sama akan memberikan kenampakan yang berbeda.