Apakah baik bagi tubuh kita bila sering mengkonsumsi makanan kalengan?

Apakah baik bagi tubuh kita bila sering mengkonsumsi makanan kalengan?

Sebuah penilitian yang dilakukan di Jepang, menemukan bahwa zak kimia dari kaleng itu sendiri yang dikenal dengan nama kimia Sn (stannum) juga turut mencemari makanan yang ada dalam kaleng. Kadar Sn dalam air kemih ditemukan lebih banyak pada konsumer makanan kaleng berbanding mereka yang tidak diberikan makanan kaleng.

Zat Sn ini dianggap tidak terlalu berbahaya dibanding zat Bisphenol A tadi karena melewati saluran pencernaan dengan cepat dan tidak diserap oleh tubuh. Meskipun demikian menurut WHO tetap berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak yaitu melebihi 14 mg/kg berat badan setiap minggu. Masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh zat ini adalah masalah saluran pencernaan, seperti nyeri perut dan muntah.

Belum lagi Kondisi kaleng yang rusak dan bocor bisa menyebabkan makanan didalam kaleng menjadi terkontaminasi dengan berbagai bakteri dan jamur. Belum lagi kalau tempat penyimpanan dalam gudang tidak tertutup kemungkinan dilewati oleh berbagai hewan serangga dan tikus. Ini bisa menyebabkan bagian luar kaleng tercemar oleh kencing tikus yang membawa kuman. Makanan kaleng juga mengandung bahan tambahan seperti gula, pengawet, perasa, pewarna dan juga nutrisinya banyak yang berkurang akibat proses pemanasan yang berlebih dan hilang selama proses pengemasan.

Makanan kaleng juga tidak fresh, mengapa demikian ?. Karena makanan kaleng yang sudah jadi akan disimpan terus menerus sampai makanan kaleng itu laku terjual. Seperti yang kita tahu bahwa ikan kalengan juga tidak bisa bertahan lama. Bayangkan saja jika kita mengonsumsi makanan kaleng yang sudah lama.

Dengan mengonsumsi makanan kaleng mungkin kamu sudah merasa kenyang dan lalu beranggapan bahwa nutrisi gizi tubuh Anda sudah terpenuhi melalui makanan ini. Namun tahukah kamu? bahwa nutrisi dan jumlah kalori dalam makanan ini ternyata jumlahnya jauh lebih sedikit dari angka yang tertera pada kemasan, dengan demikian Anda pasti merasa sudah dibohongin makanan kaleng. Menurut hasil riset dari Tufts University menyatakan bahwa jumlah kalori yang terkandung dalam makanan kaleng ternyata tidak sama dengan angka yang tertera pada kemasan.

Makanan kaleng memang memberikan banyak kemudahan, ada yang bisa langsung dikonsumsi atau tinggal dipanaskan lalu siap disantap. Namun kita perlu lebih berhati-hati dan mengurangi mengonsumsi makanan ini. Bagaimanapun makanan segar tanpa bahan pengawet lebih baik bagi tubuh kita. Repot sedikit tapi insya Allah manfaatnya lebih bagus dan mudhoratnya juga lebih sedikit, yuk ganti makanan kaleng dengan makanan segar agar terhindar dari berbagai macam penyakit di masa depan.