Apakah ada media tanam lain selain arang untuk pertumbuhan anggrek, agar bisa cepat berbunga?

Tanaman anggrek dirumah sudah sekitar 7 bulan tapi belum tumbuh bunga juga.

Kira-kira media apa yang bisa membuat anggrek bisa tumbuh bunganya…

2 Likes

Media tanam yang ideal untuk pertumbuhan anggrek yaitu media yang memiliki tingkat aerasi yang baik, tidak menjadi sumber penyakit, dan mampu mengikat air serta kandungan hara lainnya, seperti media tanam moss, pakis, sabut kelapa, dan daun kaliandra.

Media tanam untuk tanaman anggrek ada 3, yaitu:

  1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari, serat pakis yang telah digodok, kulit kayu yang dibuang getahnya, serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu, ijuk, potongan batang pohon enau, arang kayu, dan pecahan genting/batu bata.
  2. Media untuk anggrek Terrestria
    Jenis anggrek ini dapat hidup di tanah sehingga perlu ditambah pupuk kompos, sekam,
    pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
  3. Media untuk anggrek semi Terrestria
    Bahan untuk media anggrek ini harus menggunakan pecahan genteng yang agak besar,
    ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu dengan derajat keasaman air tanah yang digunakan adalah 5,2.

Referensi
Budidaya Tanaman Anggrek – Departemen Pertanian 1987, 63 hal.

Kalau saya pakai media pakis, sabut kelapa, pecahan genting atau media lainnya yang mempunyai tingkat aerasi baik.

Saya pribadi lebih suka untuk menanam anggrek dengan cara menempelkannya pada kayu atau pohon dengan cara diikat (jangan terlalu kencang, diikat hanya agar menempel sampai akarnya muncul dan melilit). Kayu atau pohon tersebut dapat pula sebelumnya dilapisi oleh ijuk atau lumut agar kelembabannya baik.

Dengan cara ini aerasi saya rasa cukup baik, dan juga meniru pertumbuhan anggrek di alam liar. Namun dengan cara ini perlu diperhatikan kelembaban anggrek karena rentan kering…

Berikut anggrek Dendrobium linearifolum yang saya tanam dengan cara ditempelkan pada pohon jambu.
.

1 Like

Beberapa faktor agar anggrek cepat berbunga

  1. intensitas cahanya 50 – 70 % (teduh tdk terlalu panas), maka atap dari rumah lindung harus diberi paranet.
  2. sebaiknya penyusunan rak-rak anggrek ditaruh datar dengan ketinggian 1 m dan jangan ditaruh berjenjang sebab akan mengganggu sirkulasi udara.
  3. kelembaban antara 60-80% supaya kelembaban tetap terjaga dibawah rak bisa dibikin kolam
  4. Media tanam. Media tanam yang pasuntuk membuat anggrek rajin berbunga tersusun 2 bagian. 1/3 bagian bawah diisi dengan potongan batu bata dan 2/3 sisanya pake pakis.
  5. Konstruksi pot, paling ideal pot yang digunakan ialah pot yang terbuat dari tanah liat dan banyak lobangnya.
  6. kandungan air dari medianya. Bila cuaca panas dibutuhkan penyiraman 2 kali dan bila cuaca hujan tidak harus melalukan penyiraman. Waktu penyiraman yang 7. pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara P yang tinggi. Pemupukan bisa diberikan melalui penyemprotan/ penyiraman bisa juga memakai pupuk slow rilis yang ditaburkan pada media tanam anggrek.
  7. Pemberian ZPT atau Hormon. Bisa juga dipakai air kelapa dengan konsentrasi 15 % (150 ml air kelapa dibuat larutan semprot 1 liter)
  8. Pengendalian hama dan penyakit. Untuk membuat anggrek rajin berbunga harus dibersihkan dari kotoran, gulma dan daun-daun busuk. pemakaian insektisida bila terserang hama, fungisida bila terserang jamur dan bakterisida bila terserang bakteri.

Dalam (Wagiman dan Maloedyn,2007), selain arang beberapa media tanam yang umum digunakan oleh para penganggrek di Indonesia, yaitu:

  1. Pecahan batu bata
    Pecahan batu bata digunakan sebagai dasar pot, karena mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik. Media ini memiliki kemampuan menyerap air lebih besar dibandingkan dengan pecahan genting. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek dendrobium.
  2. Moss
    Moss sudah lama digunakan sebagai media tanam anggrek karena memiliki daya ikat air, serta sistem aerasi dan drainase yang baik. Selain itu, unsur kandungan N pada moss juga sangat tinggi, yakni mencapai 2–3%. Media tanam ini sangat baik digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.
  3. Pakis
    Pakis memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, serta masa lapuknya tergolong lama. Selain itu, kandungan unsur haranya cukup lengkap untuk pertumbuhan anggrek. Media tanam ini cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.
  4. Serabut kelapa
    Walaupun serabut kelapa mudah lapuk dan busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit, tetapi daya simpan airnya sangat baik. Selain itu, media tanam ini juga mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan anggrek. Keunggulan lainnya, serabut kelapa mudah didapat dengan harga murah. Serabut kelapa yang digunakan sebaiknya berasal dari kelapa yang tua. Serabut kelapa cocok digunakan sebagai media tanam anggrek Phalaenopsis sp.
  5. Serutan kayu atau potongan kayu
    Media ini tidak mudah lapuk karena banyak mengandung senyawa-senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Serutan kayu atau potongan kayu memiliki tingkat aerasi dan drainase yang baik, tetapi daya menyimpan airnya kurang dan miskin unsur N. Media serutan kayu, terutama kayu jati sangat baik digunakan sebagai media tanam anggrek Aranthera james Storia.

Bila tanaman anggrek kamu tidak berbunga karena pemilihan media tanamnya yang kurang tetap, media tanam diatas bisa menjadi referensi buat kamu untuk memilih media tanam mana yang baik untuk jenis anggrekmu.

Referensi:

Wagiman dan Maloedyn S. 2007. Menanam dan Membungakan Anggrek di Pekarangan Rumah. Jakarta: Agromedia Pustaka

Pada saat memilih media tanam yang cocok untuk menanam anggrek, maka harus disesuaikan dengan tempat tumbuh anggrek di alam. Terdapat 2 jenis anggrek yang dibedakan berdasarkan media tanamnya menurut Wiryanta (2007), antara lain:

1. Anggrek Epifit

Tanaman anggrek epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuh dengan menumpang pada batang tanaman lainnya. Namun, jenis anggrek ini tidak bersifat parasit. Melalui menumpang pada batang tanaman lainnya, anggrek epifit dapat memperoleh posisi yang lebih baik agar mendapatkan cahaya matahari yang lebih. Selain itu, akar anggrek epifit juga akan mendapatkan air dari kabut dan hujan untuk berfotosintesis. Adapun contoh anggrek epifit antara lain Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Cymbidium, dan Vanda. Anggrek epifit pada umumnya lebih mudah ditanam dari pada anggrek tanah.

Anggrek epifit mempunyai akar berambut pendek, bahkan ada yang tidak berambut. Dimana setiap akarnya dilapisi dengan velamen berongga yang berguna untuk memudahkan dalam menyerap air hujan yang jatuh di sekitar tempat tumbuh anggrek. Anggek epifit dapat ditanam dengan menempelkan secara langsung pada akar tanaman pakis. Ketika hendak menanam anggrek di akar pakis, anggrek yang dipilih harus memiliki batang yang tidak terlalu panjang agar tidak mudah patah. Namun, anggrek ini juga dapat di tanam di dalam pot dengan media tanam sebagai berikut:

  • 100% terdiri dari cacahan akar pakis
  • Campuran cacahan akar pakis, arang kayu, dan sabut kelapa dengan perbandingan 1 : 1 : 1
  • Campuran cacahan akar pakis, arang kayu, dan humus dengan perbandingan 2 : 2 : 1
  • Campuran cacahan akar pakis dan arang kayu dengan perbandingan 1 : 1
  • Campuran sabut kelapa dan arang kayu dengan perbandingan 1 : 1
  • Campuran spaghnum moss dan cacahan akar pakis dengan perbandingan 1 : 1

Media Tanam Anggrek Epifit

2. Anggrek Tanah atau Anggrek Terrestrial

Anggrek terrestrial merupakan jenis anggrek yang tumbuh di permukaan tanah atau media tanam yang diletakkan di tanah. Melalui hidup di tanah, anggrek terrestrial dapat tumbuh dengan menyerap unsur hara dari dalam tanah. Adapun contoh anggrek terrestrial adalah Calanthe, Paphiopedilum, dan Arachnis, dan beberapa anggrek Cymbidium.

Berbeda dengan anggrek epifit, akar anggrek terrestrial merupakan akar berambut yang panjang dan rapat. Rambut akar ini berguna untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Di hutan, biasanya anggrek terrestrial hidup di bawah pohon. Di mana tempat tumbuhnya merupakan tanah yang banyak mengandung humus, gembur, dan subur. Sehingga media tanam yang cocok untuk anggrek terrestrial harus memiliki sifat yang sama dengan tempat tumbuhnya di alam untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Adapun media tanam yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Terdiri dari 100% humus gunung
  • Terdiri dari campuran pupuk kandang dan humus gunung dengan perbandingan 1 : 1
  • Terdiri dari humus kaliandra, pupuk kandang, dan humus gunung dengan perbandingan 2 : 1 : 2
  • Terdiri dari campuran sekam bakar, pupuk kandang, dan humus gunung dengan perbandingan 1 : 1 : 1
  • Terdiri dari campuran humus gunung dan kompos dengan perbandingan 1 : 1

Referensi

Wiryanta, Bernardinus T. W. (2007). Media Tanam Tanaman Hias. Jakarta: AgroMedia.

Saya menggunakan arang, bata merah, sabut kelapa, ijuk, dan ditambah pupuk kandang, alhasil anggrek saya subur