Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan kerentanan terhadap virus?

Beberapa virus dilaporkan lebih parah saat menyerang pria dibandingkan saat menyerang wanita untuk membantu virus bertahan hidup, menurut sebuah penelitian. Para peneliti mengatakan bahwa kemungkinan wanita untuk menularkan penyakit ke orang lain—terutama menularkan ke anak-anak –lebih besar dibandingkan pada pria, sehingga virus memiliki insting primitif bahwa wanita lebih bermanfaat untuk keberlangsungan hidupnya.

Para peneliti dari School of Biological Sciences menemukan sebuah kasus pada virus HTLV-1 yang dapat menyebabkan leukimia di Jepang dan Karibia. Di Jepang, virus ini menyebabkan kematian pada pria sekitar 2-3,5 kali lipat dibandingkan pada wanita, sementara di Karibia, kemungkinan virus untuk menjadi mematikan pada kedua jenis kelamin sama.

Peneliti berpendapat bahwa hal ini kemunkinan karena waktu ASI eksklusif di Jepang lebih lama dibandingkan dengan di Karibia, sehingga virus lebih menunggu untuk Ibu menularkan virus melalui ASI ke anaknya untuk berkembang daripada berubah menjadi mematikan.

Meski penemuan ini dapat membantu untuk mencegah penyebaran penyakit, Jonathan Ball, virologis dari University of Nottingham mengemukakan bahwa studi tersebut hanya merupakan model matematis, sehingga hipotesis tersebut belum terbukti kuat.

Sumber:

  • Medscape
  • The evolution of sex-specific virulence in infectious diseases, F U´beda, V Jansen, Nature Communications Royal Holloway, University of London
  • Jonathan Ball, professor of molecular virology, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Nottingham