Apabila Ada Orang Yang Menghina Seseorang, Menurut Ajaran Islam, Apa Yang Harus Dilakukan Menghadapi Orang Ini?

Apabila ada orang yang menghina seseorang, menurut ajaran agama, apa yang harus dilakukan menghadapi orang ini?

Sebaik-baik cara yang harus dilakukan adalah menutup mata terhadap masalah ini. Hal ini merupakan anjuran ajaran-ajaran agama dan para pemimpin agama kita sebagai para teladan akhlak. Mereka memilih cara seperti ini tatkala berhadapan dengan tindakan atau ucapan yang tidak senonoh yang dilontarkan kepada mereka. Al-Quran dalam hal ini menyatakan:

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan, serta menolak keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).” (Qs. al-Ra’ad [13]:22)

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia terdapat permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (Qs. Fusshilat [41]:34)

“Dan apabila mereka bertemu dengan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan diri mereka.” (Qs. al-Furqan [25]:72)

Dalam riwayat disebutkan bahwa

“Tidaklah dua orang saling mengumpat kecuali yang paling buruk (dalam mengumpat) yang akan menang.”

Berkata tidak senonoh dan melontarkan umpatan merupakan karakter orang-orang rendah dan orang-orang besar tentu tidak akan melakukan perbuatan seperti ini.

Imam Shadiq berkata,

“Rasulullah Saw mendengar seorang wanita melontarkan perkataan yang tidak senonoh kepada budak dan pembantunya sementara ia sedang berpuasa. Rasulullah Saw mengundangnya makan dan wanita itu berkata bahwa sedang berpuasa. Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah Saw berkata kepadanya bagaimana engkau dalam keadaa berpuasa sementara engkau melontarkan kata-kata yang tidak senonoh kepada pembantumu.”