Apa yang menyebabkan Startup Travel Valadoo hanya berjaya 5 tahun?

Disini kita akan membahas Startup Travel yang pernah berjaya namun gagal, yuk kita simak artikel berikut.

Valadoo adalah startup travel Indonesia yang pada Akhir April 2015 lalu, situs marketplace layanan travel di Indonesia ini yaitu Valadoo, menyatakan telah menutup layanannya. Startup ini termasuk salah satu pionir di ranah travel, namun akhirnya harus “tergulung ombak”.

Co-Founder Jaka Wiradisuria menuturkan perihal kondisi sebenarnya yang terjadi selama lima tahun eksistensi Valadoo. Kenapa membuka jasa travel online. Tentu ini kan jamannya teknologi internet ada di genggaman kita. Inilah kisah tiga orang sahabat yaitu ada Jaka Wiradisuria, Aris Suryamas, dan Bondan Herumurti, yang berjaya memberikan layanan travel online.

Pada Desember 2010, lahirlah Valadoo fokus melayani liburan domestik.Tentu lewat jalur internet memudahkan kita semua. Salah satu pendiri, Jaka Wiradisuria, menjelaskan bahwa mereka bukanlah keturunan pengusaha. Terutama dia yang menyebut keputusan menjadi pengusaha gila. Dia tidak pernah membayangkan bahwa bisnis ini sukses.

Bahkan sejak awal pembuatan, Valadoo bukan disiapkan menjadi bisnis travel online. Mereka saat itu tengah keranjingan bisnis daily deal. Waktu itu memang bisnis online daily deal tengah naik daun alias booming. Jika dirunut munculnya Valadoo bersamaan Disdus dan Dealkeren asli Indonesia.

Untuk kasus lain Disdu dan Dealkeren masing- masing diakuisis oleh Groupon dan Livingsocial. Sementara itu mereka tertinggal beberapa saat -tetapi malah menjadi berkah tersendiri. “Kami kesulitan tanpa ada investor. Setelah empat bulan berdiri, perkembangan Valadoo cenderung stagnan,” kenang Jaka

Sumber : TechInAsia.com


valadoo sebenarnya adalah startup yang baik yang bekerja di bidang layanan travel di Indonesia. Bahkan Valadoo sempat mendapatkan pendaan dari Wego sebesar US$ 550.000 . Wego sendiri adalah mesin pencari wisata paling lengkap di dunia yang membandingkan data real-time dari jasa penerbangan, tarif hotel, serta ketersediaan tempat milik ratusan situs perjalanan wisata terkemuka.

Tetapi dikutip dari pernyataan Founder Valadoo, Jaka Wiradisuria, beliau mengakui sendiri bahwa kegagalannya berasal dari kurang siapnya dia dan motifasinya yang belum kuat di valadoo ini. Pengalamannya yang juga baru pertama kali mendirikan startup dalam bidang wisata juga menjadi penyebab lambatnya atau kurangnya respon yang tepat dalam menghadapi masalah yang ada.


BANYAKNYA ALASAN YANG MEMBUAT START UP TRAVEL VALADOO GULUNG TIKAR

Menurut saya produk yang tidak dapat mengikuti perkembangan zaman maka produk tersebut akan lenyap. Banyak indikator-indikator yg menjadi penyebabnya gulung tikar salah satunya yakni biaya opeasional melebihi biaya yg dimiliki

Hal yang dapat dipelajari dari tutupnya Valadoo. Poin yang paling penting ketika membangun startup agar tidak seperti Valadoo yaitu

  • Kenali diri sendiri, kenali betul siapa dirimu dan apa alasanmu membangun startup

  • Startup tidak terlalu penting, yang paling penting adalah mengapa kita membangun startup

  • Apakah startup hanya dibangun untuk mengikuti tren saja atau benar mempunyai solusi yang benar-benar memberi dampak positif untuk orang banyak.

  • Jangan terlambat dalam menentukan langkah-langkah strategis.

Untuk itu konstribusi dalam semangat kewirausahaan, tidak harus selalu menjadi founder yang terpenting adalah kontribusi dan memberikan skill yang terbaik agar startup tumbuh besar.

Alasan Valadoo mengalami kegagalan mungkin lebih karena faktor biaya operasional seperti yang disampaikan oleh Jaka Wiradisuria, padahal valadoo sendiri sudah memiliki Wego sebagai investornya. Selain itu valadoo juga tidak matang dalam perencanaan bisnisnya, seperti gagalnya merger dengan Malesbanget.com yang malah membuat biaya marketing membengkak.

saya akan memberikan tanggapan dari sisi sebagai pengguna. sederhana, saya suka berpegian ke luar kota menggunakan pesawat, tentunya saya harus membeli tiket terlebih dahulu. tetapi hal yang pertama saya lakukan adalah dengan mengakses situs traveloka, bukan mengakses situs valadoo. dan saya yakin saya bukanlah salah satu orang yang berpikiran seperti itu. hal itu dapat membuktikan bahwa situs valadoo kalah bersaing dengan kompetitor nya karena memang kompetitor dari valadoo (traveloka) lebih dapat diterima dan dikenal di kalangan masyarakat.

Benar pernyataan dari teman saya Alfian, bukti bahwa valadoo kalah saing dengan produk serupa tidak dapat dihindari lagi. Selain itu jika dilihat dari tampilan web valadoo, ini jelas sekali berbeda dengan web-web sejenis lain yang menampilkan kesan bersih dan terpusat. Valadoo menggunakan gambar sebagai latar yang menurut saya tidak memberikan kenyamanan pada mata pengguna. Menu yang ada pun terkesan tidak bersahabat.

Namun pertanyaan saya untuk diskusi kali ini, apakah perlu website travel yang responsive untuk traveller?

saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari joshua

sebelumnya saya akan menjelaskan apa itu web resposif terlebih dahulu, menurut sember : Desain web responsif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas " Desain Web Responsif (bahasa Inggris:Responsive Web Design (RWD)) adalah sebuah metode atau pendekatan sistem web desain yang bertujuan memberikan pengalaman berselancar yang optimal dalam berbagai perangkat, baik mobile maupun komputer meja."

Dari penjelasan diatas pun sudah dapat saya simpulkan bahwa penggunaan web responsif untuk berbagai web sangat diperlukan, karena apa? karena jika kita sebagai pengguna, tentu membutuhkan sebuah web yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Tanpa terbatas hal-hal seperti media tertentu, penggunaan web yang responsif juga menguntungkan bagi perusahaan penyedia layanan tersebut, karena konsumen bisa melakukan pemesanan dan daya akses konsumen tidak terbatas. Penggunaan web di mobile pun sangat bersahabat untuk orang-orang sibuk yang memerlukan tindakan cepat dan dapat dibawa kemana-mana dengan tetap melakukan pemesanan atau transaksi, tanpa harus duduk di depan komputer .

USER INTERFACE YANG BAIK MENCIPTAKAN USER EXPERIENCE YANG POSITIF
menanggapi pertanyaan dari josua, sudah seharusnya untuk para pemilik bisnis dibidang travel agent memiliki website yang responsive karena hal ini merupakan alat jual mereka yang tentunya akan digunakan oleh para user atau customer yg ingin melakukan transaksi di web kita tsb. Apabila website yang di berikan rumit , susah untuk digunakan bahkan tidak responsive . maka hal tersebut akan membuat User experience yang jelek terhadap webisite travel tsb dan membuat cust berfikir ulang untuk singgah di web travel tsb,

Tentu perlu. Traveler pasti akan lebih menyukai website yang dapat dijangkau dengan mudah ketika dibutuhkan seperti yang dijelaskan kedua teman saya di atas. Website yang mampu mendengar dan menanggapi kebutuhan pengguna dapat meningkatkan loyalitas pengguna sehingga akan dengan mudah berkembang.

Baik sekali pendapat teman2. Tentu dalam hal ini kita mempelajari bagaimana membangun startup agar dapat sukses. Belajar dari kegagalan merupakan guru yang terbaik. Dan tak lupa jangan gegabah dalam mengambil tindakan. Kita harus pelajari lebih mendalam agar apa yg ingin kita ciptakan dapat terencana sesuai dengan tujuan yang kita harapkan.