Apa yang kamu ketahui tentang pedang tertajam dalam sejarah dunia ?

Pedang

Pedang adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan, jika dibandingkan senjata lainnya, pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja.

Apa yang kamu ketahui tentang pedang tertajam tersebut ?

Menurut sebuah studi yang dipelopori oleh Peter Paufler bersama koleganya dari sebuah universitas asal Jerman, mengungkapkan bahwa katana atau pedang besar bukanlah yang paling hebat. Berdasarkan ilmu metalurgi yang ditelaah secara mendalam, mereka menyimpulkan bahwa pedang paling hebat dengan ketajaman mencengangkan adalah pedang Damaskus.

Bahan utama pembuatan pedang ini adalah baja wootz. Namun, karena berkat pertempuran antara prajurit muslim dan prajurit kristen, orang-orang mulai menyebut baja tersebut sebagai baja Damaskus, yang diambil dari nama ibu kota Suriah. Padahal, baja ini merupakan pasokan dari India.

Menurut para ilmuwan asal Jerman, baja wootz saat itu memiliki kandungan Carbon Nano Tubes (CNT). Dengan adanya partikel CNT ini, pedang baja Damaskus menjadi lebih kuat hingga puluhan kali lipat dibanding baja biasa. Mitosnya, pedang atau senjata lain yang menggunakan bahan ini tak akan pernah tumpul dan tak perlu lagi repot-repot diasah.
Namun, rahasia utama pedang ini terletak pada teknik pembuatannya. Tingkat presisi dalam menempa pedang ini disinyalir telah berhasil menghasilkan CNT dalam struktur mikro baja tersebut. Hal yang hingga kini tak mampu dilakukan dengan menggunakan studi paling modern sekalipun.

image

Namun, sayangnya teknik otentik dalam menempa pedang ini berangsur hilang sejak abad ke-18. Hal itu diakibatkan surutnya pasokan baja wootz dari India. Dan sedikitnya sumber rujukan mengenai cara atau proses pembuatan pedang super tajam ini.

Para pembuat pedang di era modern saat ini bahkan berlomba-lomba untuk mencoba menduplikasi pedang Damaskus. Namun, pedang yang mereka hasilkan tak pernah sama dengan pedang Damaskus asli peninggalan Salahudin Al-Ayyubi atau para prajuritnya.

Material mentah yang digunakan tak lagi sama dengan kondisi baja Damaskus saat itu dan teknik orisinalnya telah jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh para pengrajin besi saat itu. Dan hingga kini tak ada lagi pedang yang mampu menandingi kekuatan dan ketajaman pedang Damaskus.