Apa yang kamu ketahui tentang komik dalam seni?

Komik adalah sebuah media yang menyampaikan cerita dengan visualisasi atau ilustrasi gambar, dengan kata lain komik adalah cerita bergambar, dimana gambar berfungsi untuk pendeskripsian cerita agar si pembaca mudah memahami cerita yang disampaikan oleh si pengarang.

Komik merupakan salah satu hal penghilang bosan yang paling digandrungi saat ini. Tapi, masyarakat saat ini hanya menganggap komik tidak lebih dari itu, padahal dibalik semua itu, komik adalah salah satu media ekspresif si pengarang.

Komik sudah dikembangkan sejak manusia pertamakali ada di muka bumi ini, dimulai dengan coretan-coretan di dinding gua di berbagai tempat, seni komik mulai digunakan sebagai simbol religius. Sejak saat itu, seni komik mulai berkembang pesat 2.500 tahun yang lalu di Mesir. Dengan ditemukannya sebuah cerita bergambar di makam Menna sang juru tulis, “lukisan” itu menceritakan tentang proses kehidupan orang-orang di sana sebagai petani, dan kehidupan seputar masyarakat lainnya di sana.

Kemudian di Eropa, seni komik dikembangkan baik genre, bentuk, dan penyajiannya, dengan hanya berupa gambar manusia garis (Stickman), tapi gebrakan terbesarnya adalah adanya beberapa tulisan dalam komik itu. Diperkirakan komik yang diikuti kata-kata dan kalimat diawali di India, kemudian dilanjutkan di Cina.

Lalu semakin lama dengan ditambahkannya kata-kata, komik menjadi salah satu karya sastra sekaligus seni. Pada tahun 1950-an di Amerika Serikat terjadi penentangan terhadap komik, dengan munculnya buku karya Fredric Wertham berjudul ‘Seduction of the innocent’, yang menyebabkan buku-buku komik dibakar di jalan-jalan Amerika.

Kemarahan masyarakat paling keras jatuh kepada komik-komik seram, kriminal, dan horror, yang digila-gilai para remaja pada saat itu. Lalu di New York, pada tahun 1954, satu subkomite senat AS untuk kenakalan remaja mengadakan rapat untuk membahas kejadian tersebut. Berkat kejadian itu dibentuklah amandemen pertama terhadap konstitusi AS. Pada tahun yang sama, para penerbit komik menyetujui kode etik komik yaitu ‘Comic code’ .

Saat itu, bisnis komik sudah kembali berjalan lancar, tapi seni komik benar-benar jatuh tercerai berai, hingga di tahun itu isi cerita komik hanyalah berupa hewan-hewan lucu, Pahlawan pemberani, cerita-cerita humor, dan hiburan-hiburan tak berbahaya lainnya.

Kejatuhan komik itu berakhir saat Will Eisner menerbitkan komiknya tanpa persetujuan Comic code, karena terdapat kata Narkoba dalam hasil karyanya. Hal itu segera diikuti oleh pengarang komik dewasa lainnya.

Sekarang, di Indonesia komik sudah menjadi sangat populer, jenis komik paling favorit di Indonesia pada saat ini adalah ‘Manga’ yaitu komik produksi Jepang. Hal itu membuat sebagian komikus kita beraliran Anime, contoh komik Indonesia dengan genre ini adalah ‘Garudayana’ ciptaan Is Yuniarto.

Sumber :

http://liveworldegg.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-singkat-komik.html