Apa yang kamu ketahui tentang East Asian Community?

Apa yang kamu ketahui tentang East Asian Community?

Apa yang kamu ketahui tentang East Asian Community?

Lahirnya Konsep East Asian Community (Komunitas Asia Timur)

Ide pembentukan EAC berawal pada Desember tahun 199 yaitu saat Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Muhammad mengusulkan pembentukan East Asian Economic Group (EAEG). Organisasi regional ini hanya beranggotakan negara-negara di wilayah Asia Timur, seperti ASEAN yang saat itu masih terdiri dari enam negara anggota yaitu Brunei Darussalam, Indonesia Malaysia, Singapura, Philipina, dan Thailand. Ditambah negara-negara di wiayah IndoCina yaitu Kamboja, Laos, dan Vietna, serta lima entitas ekonomi di wilayah Asia Timur Laut yaitu Cina, Hongkong, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. EAEG merupakan sebuah forum konsultatif untuk mendiskusikan masalah-masalah ekonomi dan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi yang diarahkan pada perdagangan bebas, pertumbuhan perekonomian dan memberi kontribusi terhadap sistem perdagangan multilateral. Selain itu dengan adanya organisasi ini Asia Timur mampu “berbicara” dalam forum yang lebih besar.

Usulan ini ditentang kuat oleh Kanada, Australia dan Selandia Baru yang dipimping oleh Amerika Serikat. Negara-negara tersebut merasa dipinggirkan dalam format organisasi regional usulan Mahathir tersebut. alasan lain yang mendasari penolakan usulan tersebut adalah keyakinan Mahathir bahwa “ Asia for the Asians ” dan adanya kecurigaan bahwa dengan organisasi baru tersebut wilayah Asia Timur akan terpisah dari wilayah Pasifik. Atau dengan kata lain wilayah Pasifik akan terbagi dua. Usulan ini juga mendapat reaksi negatif dari internal wilayah Asia Timur atas ketidakterlibatan negara-negara barat.

Mendapatkan penolakan kuat baik dari dalam maupun luar wilayah Asia Timur, membuat Malaysia merubah terminologi Group dalam EAEG menjadi Caucus ( East Asian Economic Caucus ) pada Februari 1991. Dengan berubah menjadi caucus maka diharapkan organisasi yang akan terbentuk merupakan pelengkap dari organisasi-organisasi regional yang telah ada seperti GATT, ASEAN dan APEC. Tujuan dari EAEC tidak jauh berbeda dengan EAEG, yaitu tetap sebagai forum konsultasi untuk menuju pada perdagangan bebas.

Perubahan nama organisasi dari EAEG enjadi EAEC disampaikan Malaysia pada ASEAN Econmic Minister (AEM) yang diselenggarakan pada tanggal 7-8 Oktober tahun 1991 di Malaysia dan mereka menyepakati bahwa EAEC merupakan inisiatif ASEAN. Selain iu dalam pertemuan tersebut juga dicapai dua persetujuan tentang caucus, yaitu memperluas kerjasama intra kawasan yang akan meningkatkan perekonomian kawasan dan mendukung perdagangan bebas serta tidak ditujukan untuk membentuk sebuah blok perdagangan. EAEC didesai untuk beraksi dan berkompetisi dengan organisasi-organisasi lain seperti North America Free Trade Agreement (NAFTA) dan European Union (EU). Hal ini terungkap dari perkataan Mahathir “ We think the EAEC will prevent domination of world trade by anyone bloc, enhance East Asian prosperity and contribute to regional stability and peace ”.

Pada 5 November 2001, secara resmi laporan EAVG disampaikan pada KTT ASEAN Plus Three kelima di Bandar Seri Begawan. EAVG melalui East Asia Vision Group Report: Towards an East Asian Community: Region of Peace, Prosperity and Progress menerangkan mengenai kebutuhan yang jelas untuk membangun sebuah East Asian Community (Komunitas Asia Timur).

Melalui rekomendasi dan laporan tersebut, mulai tercantum suatu konsep tebentuknya suatu organisasi kawasan di Asia Timur berupa Komunitas Asia Timur. Melalui rekomendasi dan laporan tersebut, disebutkan tujuan, visi, alasan-alasan pemunculan konsep, prinsip-prinsip panduan, dan agenda-agenda kerja sama komunitas Asia Timur. Adanya pemunculan konsep tersebut memunculkan sebuah harapan untuk menuju terciptanya integrasi di Asia Timur.

Terdapat beberapa poin pedoman-pedoman dasar menuju Komunitas Asia Timur menurut laporan EASG. Diantaranya: 1.) adanya rasa saling berbagi identitas regional untuk menumbuhakan rasa dari suatu komunitas kawasan; 2.) kerja sama ekonomi digunakan sebagai katalis dalam proses pembangunan komunitas yang komprehensif; 3.) fokus pada generasi muda Asia Timur; 4.) berdasarkan pada rasa keterbukaan yang melibatkan partisipasi aktif dan kerjasama di berbagai sektor dan lapisan masyarakat; 5.) dipandu oleh norma-norma internasional; 6.) mekanisme kerjasama regional harus didasarkan pada pemikiran regional dan kesejahteraan semua masyarakat Asia Timur; 7.) adanya kelembagaan yang progresif; dan 8.) selaras dengan sistem global dan berkontribusi terhadap perdamaian dan upaya pembangunan internasional.