Apa yang kamu ketahui tentang biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani?

Usahatani mempelajari bagaimana petani dapat secara efektif, efisien dan terus-menerus mengelola input atau faktor produksi untuk mencapai hasil yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan dan memaksimalkan pendapatannya. Dalam hal ini, biaya, penerimaan dan keuntungan menjadi faktor penting dalam berjalannya usahatani.

Referensi

Hafidh, M. (2009). Pengaruh Tenaga Kerja, Modal, dan Luas Lahan terhadap Produksi Usaha Tani Padi (Studi kasus Di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Biaya

Biaya yaitu segala pengorbanan atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasilkan suatu produk. Pada aktivitas produksi pertanian, ada beberapa macam biaya namun intinya terdiri dari dua biaya utama yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan (Supriyono, 2000). Menurut Henry (2002), biaya merupakan nilai kas yang dikeluarkan untuk barang atau jasa yang nantinya akan memberi manfaat bagi organisasi, dimana pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Carter (2009), yang menyatakan bahwa Biaya merupakan nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang dikeluarkan untuk menjamin memperoleh manfaat.

Jadi kesimpulannya, dalam arti sempit biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva dan dalam arti luas biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya produksi yaitu semua pengeluaran untuk memperoleh faktor produksi yang akan digunakan perusahaan untuk menghasilkan barang produksi. Besar biaya produksi berhubungan erat dengan jumlah produk yang dihasilkan, Jika jumlah barang yang dihasilkan ditambah, maka biaya produksinya juga bertambah. Penambahan jumlah produk mengakibatkan biaya per satuan semakin kecil karena bebannya dibagi atas banyaknya jumlah produk. Oleh karena itu, hasilnya menjadi lebih kecil. Berikut merupakan tiga konsep biaya dalam usahatani:

a) Biaya Investasi

Biaya investasi termasuk biaya awal yang harus dikeluarkan petani sebelum melakukan usahatani. Dalam menentukan jumlah biaya investasi menurut Ibrahim (2003), secara keseluruhan harus disesuaikan dengan aspek-aspek teknis produksi, yaitu :

  • Lahan, luas lahan yang dibutuhkan oleh petani perlu disesuaikan dengan luas yang ditetapkan dalam aspek teknis, jumlah biaya pengadaan lahan juga perlu disesuaikan dengan harga yang sedang berlaku.
  • Gedung, berfungsi untuk pabrik, kantor, gudang, dsb.
  • Mesin, teknologi mesin yang digunakan perlu disesuaikan dengan aspek produksi.
  • Peralatan, dapat digunakan menunjang produksi. Harga peralatan harus sesuai dengan jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan, juga dihitung dalam harga berlaku (cangkul, gunting, spray pestisida, dsb).
  • Biaya Lain, termasuk biaya studi kelayakan, impor-ekspor, dan biaya pembangunan proyek

b) Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang digunakan selama proses produksi berjalan, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap jumlahnya relatif tetap dan juga selalu dikeluarkan walaupun jumlah produksi sedang banyak atau sedikit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh seberapa besar atau kecil produksi yang dijalankan. Rumus biaya tetap yaitu :

image

Keterangan :

  • TFC = total biaya tetap (Rp)
  • Xi = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap
  • Pxi = harga input (Rp)
  • n = jumlah atau banyaknya input

Biaya produksi yang kedua yaitu biaya variabel, yang dibedakan menjadi engineered variabel cost yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan nyata (biaya bahan baku) dan discretionary cost yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat kebijakan manajemen. Rumus biaya variabel yaitu :

image

Keterangan :

  • VC = Biaya variabel (Rp)
  • TVC = Biaya variabel total (Rp)

c) Biaya Total

Biaya total (total cost) merupakan biaya yang didapatkan dari total biaya tetap dan biaya variabel. Rumus biaya total yaitu :

TC = TFC + TVC

Keterangan:
  • TC = Biaya total (Rp)
  • TFC = Biaya tetap total (Rp)
  • TVC = Biaya variabel total (Rp)
  • Q = Kuantitas produk

Penerimaan

Penerimaan merupakan merupakan perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual. Rumus penerimaan yaitu :

TR = P x Q

Keterangan:
  • TR = Penerimaan Total (Rp)
  • P = Harga Produk (Rp/unit)
  • Q = Jumlah Produksi (Unit)

Keuntungan

Keuntungan usahatani merupakan selisih dari penerimaan dengan total biaya yang digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani yaitu luas lahan, tingkat produksi, pilihan dan kombinasi cabang usaha, intensitas pengusaha pertanaman, dan efisiensi tenaga kerja. Rumus keuntungan yaitu :

π = TR – TC

Keterangan:
  • π = Keuntungan (Rp)
  • TR = Penerimaan total (Rp)
  • TC = Biaya total (Rp)
Referensi

Carter, K. W. (2009). Akuntansi Biaya. Buku 1 Edisi Keempat Belas, Jakarta: Salemba Empat.
FPUB. (2019). Modul Praktikum Manajemen Usahatani. Malang: Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian.
Henry, S. (2002). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, R. A. (2000). Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. Buku Kedua. Yogyakarta: BPFE.