Apa yang kamu ketahui mengenai monosakarida dan turunannya?

Unit pembangun semua karbohidrat adalah monosakarida. Monosakarida dapat diartikan sebuah (mono-) unit gula (saccharide). Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana karena monosakarida tidak dapat lagi dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana. Sifat monosakarida adalah larut di dalam air, berwarna putih, padat kristalin, dan berasa manis. Kebanyakan monosakarida disintesis dari senyawa sederhana pada proses yang dinamakan glukoneogenesis. Monosakarida lainnya dihasilkan melalui fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan dan bakteri tertentu. Monosakarida juga merupakan komponen asam nukleat dan senyawa yang penting dari lipid kompleks. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, dan ribosa. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula yang paling manis, sedangkan glukosa merupakan gula yang paling penting dalam tubuh manusia. Glukosa merupakan sumber energi utama otak dan sistem saraf dan dapat digunakan oleh jaringan lainnya. Kadar glukosa normal di dalam darah kita adalah 100-120 mg/100 mL darah. Galaktosa terikat glukosa membentuk laktosa. Laktosa adalah disakarida yang terdapat pada susu.

Secara struktur kimia, monosakarida adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan tipe gugus karbonilnya dan jumlah atom karbonnya. Jika gugus karbonil monosakarida sebuah aldehid maka dinamakan aldosa. Jika gugus karbonil monosakarida sebuah keton, maka dinamakan ketosa. Aldosa dengan tiga, empat, lima, enam dan tujuh atom karbon berturut-turut dinamakan aldotriosa, aldotetrosa, aldopentosa, aldohexosa dan aldoheptosa. Ketosa dengan tiga, empat, lima, enam dan tujuh atom karbon berturut-turut dinamakan ketotriosa, ketotetrosa, ketopentosa, ketohexosa dan ketoheptosa. Monosakarida paling sederhana mengandung tiga-karbon. Gliseraldehid adalah sebuah aldotriosa, sedangkan dihydroxyaceton adalah sebuah ketotriosa. Gula dengan lima karbon yaitu ribosa terdapat pada RNA dan deoxyribosa terdapat pada DNA. Gula dengan empat dan tujuh karbon memainkan peranan pada fotosintesa dan jalur lainnya. Senyawa satu atau dua-karbon tidak mempunyai sifat-sifat khusus monosakarida.

Kebanyakan monosakarida merupakan senyawa kiral. Gliseraldehid adalah kiral karena karbon sentralnya (C-2) mempunyai keempat gugus yang terikat berbeda, tetapi dihidroksiaseton suatu triosa ketonik atau ketotriosa adalah akiral. Molekul kiral adalah optik aktif. Molekul tersebut memutar cahaya terpolarisasi. Tanda D dan L adalah isomer berdasarkan sifat optiknya. Rotasi ke kanan ditandai dengan D (dextrorotatory), sedangkan rotasi ke kiri ditandai dengan L (levorotatory). Struktur isomer molekul dalam bentuk D dan L disebut proyeksi Fischer.

Monosakarida bentuk enantiomer D disintesa di dalam sel hidup. Monosakarida yang paling melimpah di alam adalah Dglukosa, yang kadang-kadang dinamakan dextrose. Monosakarida lainnya termasuk D-glyceraldehyde, D-ribosa, D-manosa dan Dgalactosa adalah komponen penting molekul biologi yang lebih besar. Gula dengan sifat optik D lebih melimpah dibanding L. Pada dua gambar berikut secara berurutan ditunjukkan struktur monosakarida tiga sampai enam karbon aldosa dan ketosa.

Struktur pada kedua gambar ditulis sebagai molekul berantai lurus/terbuka. Pada kenyataannya dalam larutan berair, semua monosakarida dengan lima atau lebih atom karbon dominan sebagai struktur siklik. Stuktur siklik terbentuk karena gugus aldehid atau keton (gugus karbonil) membentuk sebuah ikatan kovalen dengan oksigen dari gugus hidroksi bebas pada rantai terbuka membentuk turunan yang dinamakan hemiacetal atau hemiketal.

Pembentukan hemiacetal atau hemiketal pada monosakarida siklik menghasilkan atom karbon asimetri (karbon kiral) tambahan. Atom karbon kiral tambahan yang dihasilkan pada reaksi siklisasi dinamakan karbon anomerik. Dengan demikian, gugus OH pada karbon anomerik dapat berada dalam dua bentuk stereoisomer yaitu α atau β. Sebagai contoh D-glukosa berada dalam larutan sebagai hemiacetal intramolekul yang mana gugus hidroksi bebas pada C-5 bereaksi dengan aldehid pada C-1, dimana β menunjukkan gugus hidroksi pada sisi yang berlawanan (di atas), sedangkan α. menunjukkan ke sisi bawah. Senyawa siklik (cincin) enam-karbon dinamakan piranosa yang analog dengan pyran, sedangkan senyawa siklik lima-karbon dinamakan furanosa yang analog dengan furan. Bentuk siklik glukosa dan fruktosa dengan cincin enam dan lima dikenal berturut-turut sebagai glukopiranosa dan fruktofuranosa. Penggambaran cincin pada gambar ini dinamakan projeksi Haworth. Gambar pertama di bawah ini merupakan siklisasi dari D-Glukosa membentuk α-D-Glucopyranose dan β-D-Glucopyranose sedangkan gambar berikutnya menunjukkan siklisasi D-fruktosa membentuk β-D-fructofuranose.


Dua anomer D-glukosa sebagai pasangan diastereomer mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda. Sebagai contoh, nilai rotasi optikal spesifik, [α]20D, untuk α-D-Glucopyranose dan β-DGlucopyranose berturut-turut adalah +112,2º dan +18,7º. Ketika salah satu senyawa ini dilarutkan di dalam air, rotasi optikal spesifik larutan berubah lambat sampai mencapai nilai kesetimbangan [α]20D = +52,7º. Fenomena ini dikenal sebagai mutarotasi. Pada glukosa mutarotasi hasil dari pembentukan campuran kesetimbangan terdiri dari 63,6% β anomer dan 36,4% α anomer. Interkonversi antara anomer ini melalui bentuk linear glukosa. Karena bentuk linear monosakarida ini secara normalnya hanya dalam hitungan menit, maka karbohidrat ini akurat digambarkan sebagai polihidroksi hemiasetal atau polihidroksi hemiketal siklik.

Pada larutan, aldosa dan ketosa membentuk struktur cincin dengan kesetimbangan variasi siklik α dan β serta bentuk rantai terbuka. Pada suhu 31ºC, D-glukosa berada dalam campuran kesetimbangan sekitar 64% β-D-glucopyranose dan 36% α-Dglucopyranose dengan variasi kecil furanosa dan bentuk rantai terbuka (gambar atas). D-ribosa berada sebagai campuran 58,5% β-Dribopyranose, 21,5% α-D-ribopyranose, 13,5% β-D-ribofuranose dan 6,5% α-D-ribofuranose dengan fraksi kecil bentuk terbuka. Kelimpahan relatif variasi bentuk monosakarida pada kesetimbangan merefleksikan stabilitas relatif dari setiap struktur. Meskipun D-ribosa yang tidak tersubsitusi paling stabil sebagai βpyranose, strukturnya dalam nukleotida adalah sebagai bentuk βfuranose.

Konformasi Monosakarida


Projeksi Haworth umumnya digunakan pada biokimia karena secara tepat menggambarkan atom dan gugus pada setiap atom karbon dari gula. Geometri atom karbon dari sebuah cincin monosakarida adalah tetrahendral (sudut ikatan 110º). Oleh sebab itu, cincin monosakarida sesungguhnya tidak planar. Monosakarida siklik dapat berada dalam variasi konformasi (bentuk tiga dimensi, konfigurasinya sama).

Cincin furanose (lima karbon) menerapkan ‘envelope conformation’ dimana satu dari lima atom cincin (C-2 atau C3) berada di luar bidang datar dan 4 sisanya agak coplanar. Furanose dapat juga membentuk konformasi berpilin ‘twist conformation’ dimana dua dari atom cincin lima ke luar bidang datar, satu di samping bidang dibentuk oleh tiga atom lainnya. Stabilitas relatif dari setiap konformer tergantung pada derajat gangguan sterik antara gugus hidroksil. Dengan demikian, konformasi dari β-D-ribofuranose dapat berupa projeksi Haworth, C2-endo envelope conformation, C3endo envelope conformation dan twist conformation. Pada C2-endo envelope conformation, C-2 terletak di atas bidang datar yang dibentuk oleh C-1, C-3, C-4 dan cincin oksigen. Pada C3-endo envelope conformation, C-3 terletak di atas bidang datar yang terbentuk oleh C-1, C-2, C-4 dan cincin oksigen. Pada twist conformation C-3 terletak di atas dan C-2 terletak di bawah bidang datar yang terbentuk oleh C-1, C-4 dan cincing oksigen. Bidang datar diperlihatkan warna kuning pada gambar di bawah.

Cincin pyranose cendrung diasumsikan satu dari dua konformasi yaitu konformasi kursi ‘chair conformation’ atau konformasi perahu ‘boat conformation’.

‘Konformasi kursi’ meminimumkan rintangan sterik antara substituen cincin dan umumnya lebih stabil dari pada konformasi perahu. β-DGlukopyranose mempunyai dua konformasi kursi. Konformasi kursi yang lebih stabil adalah struktur yang di kiri pada gambar di bawah karena rintangan sterik antara substituen cincin lebih kecil.

image

Turunan Monosakarida


Terdapat banyak turunan monosakarida yaitu sugar phosphatet, deoxy sugar dan amino sugar, sugar alcohol serta sugar acid. Monosakarida dan turunannya mempunyai singkatan yang digunakan untuk menggambarkan polisakarida yang lebih kompleks. Singkatan yang diterima adalah tiga huruf dengan akhiran pada beberapa kasus. Singkatan untuk beberapa pentosa dan heksosa serta turunan utamanya dimuat pada tabel berikut.

  • Sugar Phosphate
    Monosakarida sering diubah ke ester fosfat agar lebih reaktif. Triosa fosfat, ribosa 5-fosfat dan glukosa 1-fosfat adalah contoh ester alcohol-phosphate. Struktur sugar phosphate penting dimuat pada gambar berikut
    image

  • Deoxy Sugars
    Atom hidrogen menggantikan gugus hidroksil pada monosakarida induk, 2-Deoxy-D-ribosa yang merupakan unit pembangun DNA, L-Fucose (6-deoxy-L-galactose) yang secara luas terdistribusi dalam tumbuhan, binatang dan mikroorganisme.
    image

  • Amino Sugars
    Pada gula tipe ini, sebuah gugus amina (-NH2) atau satu dari turunannya disubtitusikan pada gugus hidroksi dari gula induk. Pada gula N-asetil amino, gugus aminonya membawa sebuah gugus asetil (CH3-CO-) sebagai substituen. Dua contoh penting adalah Nacetyl-β-D-glucosamine dan turunannya N-acetyl-β-muramic acid yang mempunyai sebuah rantai samping asam karboksil tambahan. Dua senyawa ini adalah komponen dinding sel bakteri. Amino sugars terbentuk dari glukosa dan galaktosa umumnya terjadi pada glycoconjugates. NeuNAc adalah asam yang terbentuk dari N-acetylmannosamine dan piruvate. NeuNAc adalah konstituen penting kebanyakan glikoprotein dan famili lipid yang dinamakan gangliosida.
    image

  • Sugar Alcohol
    Pada sugar alcohol, oksigen karbonil dari monosakarida induk direduksi menghasilkan polyhydroxy alcohol. Gambar 45 merupakan contoh sugar alcohol. Glycerol dan myo-inositol adalah komponen penting lipid. D-Ribitol adalah senyawa dari flavin mononucleotide (FMN) dan flavin adenin dinuclotide (FAD). Pada umumnya sugar alcohol dinamakan dengan menggantikan akhiran –ose dari monosakarida induk dengan –itol.
    image

  • Sugar Acids
    Sugar acid adalah asam karboksilat turunan dari aldosa, oksidasi dari C-1 (karbon aldehid) untuk menghasilkan aldonic acid atau oksidasi atom-karbon bernomor lebih tinggi untuk menghasilkan aldurotic acid. Struktur aldonic dan turunan alduronic dari glukosa (gluconate dan glucoronate). Sugar acid adalah komponen dari kebanyakan polisakarida.