Apa yang harus dilakukan apabila ibu mengalami perdarahan banyak ketika melahirkan?

image

Sesaat setelah Anda melahirkan, tubuh Anda akan mengeluarkan plasenta. Rahim Anda harus melakukan kontraksi kuat untuk memutuskan pembuluh darah di mana plasenta tersebut menempel pada dinding rahim. Pada saat ini, Anda mengalami kehilangan darah karena plasenta berusaha terpisah dari dinding rahim dan hal ini normal terjadi.

Namun, perdarahan berat pun bisa terjadi saat ini, biasanya hal ini disebabkan oleh rahim yang tidak berkontraksi dengan baik (atonia uteri).

Apa yang harus dilakukan apabila ibu mengalami perdarahan banyak ketika melahirkan ?

Merupakan suatu hal yang normal jika ibu mengalami perdarahan sedikit setelah persalinan. Tetapi perdarahan dapat menjadi suatu masalah serius jika perdarahan tersebut tidak berhenti sampai 1 jam setelah persalinan, atau jumlah darah yang keluar sangat banyak, lebih dari 2 cangkir penuh, atau cukup untuk merendam 2 kain tebal dalam waktu 1 jam.

  1. Bawalah ibu ke Rumah Sakit terdekat.
  2. Saat anda membawanya ke Rumah Sakit, lakukanlah hal-hal berikut:

Untuk perdarahan banyak yang terjadi sebelum plasenta keluar:

  • Mintalah ibu untuk jongkok atau mengedan agar plasenta segera keluar.
  • Mintalah ibu untuk buang air kecil.
  • Tempatkan bayi pada puting susu ibu agar mulai menyusu. Jika bayi tidak mau menghisap, mintalah ibu untuk memijat puting susunya atau mintalah seseorang untuk menghisap puting susunya. Hal ini dapat membantu kontraksi rahim dan mengeluarkan plasenta.
  • Jika anda punya, anda dapat menyuntikkan 10 unit Oksitosin di bagian bokong atau paha, atau berikan 600 mikrogram misoprostol melalui mulut, hanya satu kali pemberian.

Jika ibu terlalu lemah untuk melahirkan plasenta sendiri atau karena dia mengalami perdarahan banyak sehingga dia pingsan, bawalah ibu tersebut ke Rumah Sakit terdekat. Dalam perjalanan ke Rumah Sakit, anda dapat membantu mengeluarkan plasentanya. Anda mengeluarkan plasenta dalam perjalanan ke Rumah Sakit hanya jika nyawa ibu terancam. Pertama-tama lihatlah tanda-tanda lepasnya plasenta dari dinding rahim.

  1. Tandai tali pusat dengan mengikat benang bersih berjarak satu telapak tangan dari liang vagina.
  2. Letakkan satu tangan pada perut ibu bagian bawah. Tunggulah sampai rahimnya terasa mengeras, kemudian dorong ke atas ke arah kepala.
  3. Jika benang mengarah masuk ke dalam liang vagina, plasenta kemungkinan masih melekat pada dinding rahim. Jangan memaksa untuk mengeluarkannya. Jika benang tidak bergerak masuk, kemungkinan plasenta sudah lepas dan berada di liang vagina, maka anda bisa mengeluarkan plasenta tersebut.
  4. Dengan menggunakan tangan anda yang lain, peganglah bagian tali pusat yang sudah dipotong (Anda bisa memegangnya dengan kain kering), dan tarik perlahan dan lembut. Jangan menarik terlalu keras. Jika anda merasakan plasenta tidak keluar, segera hentikan penarikan.
  5. Ketika plasenta sudah keluar, remas-remaslah perut ibu sampai rahimnya terasa lebih keras. Pada saat yang bersamaan, dorong bagian bawah rahim ke atas dengan menggunakan tangan anda yang lain.
  6. Berikan cairan, baik melalui infus maupun melalui anus.

Apabila perdarahan terjadi setelah plasenta keluar

  • Mintalah ibu untuk kencing (buang air kecil).

  • Mintalah ibu untuk berbaring dan letakkan bayi pada puting susu ibu. Jika bayi tidka mau menghisap, pijatlah puting susu ibu. Hal ini akan membantu rahim kontraksi dan perdarahan berhenti.

    Memijat puting susu dapat membantu kontrakasi rahim dan menghentikan perdarahan.

  • Remaslah bagian atas rahim dengan lembut tepat di bagian pusat sampai rahim teraba lebih keras. Tetap meremas rahim sampai perdarahan berhenti.

  • Jika rahim tidak mengeras setelah diremas beberapa menit, atau perdarahan tetap terjadi, berilah obat untuk menghentikan perdarahan.

Obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan setelah plasenta keluar

  1. Oksitosin 10 unit : suntikan diberikan di paha bagian samping. Anda dapat memberikan dosis ini kembali dalam 20 menit jika perdarahan belum berhenti.

atau
2. Ergometrin 0,2 mg : suntikan diberikan di paha bagian samping, atau

  1. Tablet Ergometrin 0,2 mg : berikan melalui mulut. Anda dapat memberikan Ergometrin tiap 2-4 jam untuk perdarahan berat, atau tiap 6-12 jam untuk perdarahan sedang, tetapi lanjutkan pemberian obat sampai perdarahan berhenti dan rahim mengeras, biasanya sekitar 48 jam. Efek kerja tablet tidak secepat suntikan. Jangan berikan Ergometrin pada ibu hamil dengan tensi tinggi.

  2. Misoprostol 1000 mikrogram : diberikan melalui anus. Gunakan sarung tangan saat anda memasukkan tablet ini ke dalam anus ibu, kemudian buanglah sarung tangan tersebut dan cucilah tangan anda. Lihatlah bagian tentang daftar obat-obatan untuk menghentikan perdarahan.

Jika ibu tetap mengalami perdarahan, segera bawa ke Rumah Sakit terdekat. Bawalah sekitar 2 orang anggota keluarganya untuk persiapan donor darah untuk dirinya jika diperlukan. Amati adanya tanda-tanda syok… lihat bagian mengenai tanda-tanda syok dan bagaimana menanganinya.