Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan pernah menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia di masa lalu, dan kemudian dimenangkan oleh Malaysia. Kedua pulau ini punya lokasi yang strategis. Berada di Selat Makassar, kedua pulau berada di dekat perbatasan ketiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Selain lokasi yang strategis, pulau-pulau ini jadi sengketa karena keindahan alamnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa keindahan pulau-pulau itu memikat siapa saja untuk berkunjung. Kini, terutama Pulau Sipadan, dijadikan objek wisata unggulan oleh Malaysia.
Pulau Sipadan yang seluas 50 kilometer persegi itu dijadikan lokasi scuba diving bagi wisatawan. Meskipun begitu, banyak aturan yang diterapkan di pulau ini, demi menjaga ekosistem sekitarnya tetap lestari.
Kamu dilarang menginap di Pulau Sipadan
Sipadan adalah salah satu tempat scuba diving paling indah di dunia. Sipadan adalah satu-satunya pulau samudera di Malaysia yang membentuk fungsi atol sebagai tempat berlindung bagi banyak hewan dan ikan laut.
Selain itu hanya ada beberapa tempat di dunia yang memiliki konsentrasi dalam pelestarian penyu laut, salah satunya Pulau Sipadan. Pulau ini tidak mudah dikunjungi dan kamu cuma bisa menginap di pulau-pulau sekitar, seperti Pulau Mabul dan Kapalai.
Ada pembatasan jumlah penyelam setiap harinya
Jika kamu punya hobi menyelam dan ingin menyelam di Diving Spot di Pulau Sipadan, kamu harus tahu bahwa izin menyelam akhir-akhir ini lebih sulit. Hanya segelintir orang per hari yang dapat menyelam di pulau kecil.
Pemerintah Malaysia membuat aturan yang mengizinkan hanya 120 kali menyelam per hari. Jadi, penting sekali untuk mendapatkan izin menyelam di Pulau Sipadan jauh-jauh hari.
Untuk mendapatkan izin, kamu harus memesan paket menyelam atau non-menyelam. Semakin lama rencana berwisata di pulau ini, semakin besar pula kesempatanmu untuk memperoleh izin.