Apa yang dimaksud sifilis?

Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat infeksius, disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema pallidum subspesies pallidum. Schaudinn dan Hoffmann pertama kali mengidentifikasi Treponema pallidum sebagai penelitian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, dari 24 lapas dan rutan di Indonesia didapatkan prevalensi sifilis 8,5% pada responden perempuan dan 5,1% pada responden laki-laki.

Treponema pallidum subspesies pallidum (biasa disebut dengan Treponema pallidum) merupakan bakteri gram negatif, berbentuk spiral yang halus, ramping dengan lebar kira-kira 0,2 µm dan panjang 5-15 µm. Bakteri yang patogen terhadap manusia, bersifat parasit obligat intraselular, mikroaerofilik, akan mati apabila terpapar oksigen, antiseptik, sabun, pemanasan, pengeringan sinar matahari dan penyimpanan di refrigerator. Penularan sifilis biasanya melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi, kontak langsung dengan lesi/luka yang terinfeksi atau dari ibu yang menderita sifilis ke janinnya melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan.

Sifilis dapat disembuhkan pada tahap awal infeksi, tetapi apabila dibiarkan penyakit ini dapat menjadi infeksi yang sistemik dan kronik. Infeksi sifilis dibagi menjadi sifilis stadium dini dan lanjut. Sifilis stadium dini terbagi menjadi sifilis primer, sekunder, dan laten dini. Sifilis stadium lanjut termasuk sifilis tersier (gumatous, sifilis kardiovaskular dan neurosifilis) serta sifilis laten lanjut. Metode definitif untuk mendiagnosis sifilis dilakukan dengan pemeriksaan mikroskop lapangan gelap terhadap eksudat dari chancre pada sifilis primer dan lesi mukokutis pada sifilis sekunder serta uji antibodi fluoresens langsung. Uji serologi lebih mudah, ekonomis, dan lebih sering dilakukan. Terdapat dua jenis uji serologi yaitu :

  1. uji nontreponema, termasuk uji Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) dan Rapid Plasma Reagin (RPR),
  2. uji treponema, termasuk Fluorescent Treponemal Antibody Absorption (FTA-ABS)
  3. Treponema pallidum Particle Agglutination(TP-PA).

Asal Sifilis

Treponema diambil dari bahasa Yunani yaitu trepo dan nema yang artinya turning thread (benang bergulung). Treponema pallidum subspesies (sekarang disebut dengan Treponema pallidum) merupakan salah satu bakteri Spirochetes patogen dominan. Treponema pallidum sudah dikenal selama 500 tahun sebagai penyebab penyakit menular seksual yaitusifilis.

sifilis sudah banyak dipelajari namun asal mula sifilis belum diketahui secara pasti. Ada dua hipotesis utama, yang pertama menyebutkan bahwa sifilis dibawa dari Amerika ke Eropa oleh awak kapal Christopher Columbus, hipotesis kedua mengatakan bahwa sifilis sebenarnya sudah ada di Eropa tetapi belum diketahui. Hipotesis ini dikenal dengan hipotesis Columbia dan pre-Columbia. Hasil penelitian yang diterbitkan tahun 2008 oleh Harper dan Armelagos mengatakan bahwa hipotesis yang mendekati adalah hipotesis Columbia. Sifilis pertama kali dikenal di Eropa pada abad ke-15, ketika penyakit ini muncul pertama kalinya di daerah Meditarian dan secara cepat menjadi endemik pada saat itu. Awalnya sifilis disebut dengan Italian disease (penyakit Italia), French disease (penyakit Perancis), dan great fox membedakannya dengan Smallpox. Sampai abad ke- 18 baru diketahui bahwa penyakit ini merupakan penyakit menular seksual. Penggambaran karakteristik sifilis terhalangi karena menyamai gejala gonorrhea.

Tahun 1767, John Hunter, ahli biologis ternama dari Inggris menginokulasi eksudat dari urethera pasien gonorrhea, yang kebetulan juga mengidap penyakit sifilis. Penemuan oleh John Hunter ini juga diyakinkan oleh dua ahli kedoteran lainnya. Pemisahan sifat dasar gonorrhea dan sifilis dilakukan pada tahun 1838 oleh Ricord, yang melaporkan hasil observasinya dengan lebih dari 2500 sampel inokulasi pasien. Pengenalan stadium sifilis dilanjutkan sampai pada tahun 1905 Fritz Schaudinn seorang ahli zologi dari Jerman dan Erich Hoffman seorang ahli kulit menemukan sumber penyebabnya, diberi nama Treponema pallidum (Spirochaeta pallida), ordo Spirochaetales merupakan bakteri gram negatif, tipis, motil, bentuk spiral. Tahun berikutnya (1906) August von Wasserman pertama kali memperkenalkan uji diagnostik serologi.

TAKSONOMI

Treponema pallidum merupakan salah satu bakteri spirochaeta. Bakteri ini berbentuk spiral. Terdapat empat subspesies, yaitu Treponema pallidum pallidum, yang menyebabkan sifilis, Treponema pallidum pertenue, yang menyebabkan yaws, Treponema pallidum carateum,yang menyebabkan pinta dan Treponema pallidum endemicum yang menyebabkan sifilis endemik (juga disebut bejel atau Klasifikasi bakteri penyebab sifilis adalah ;

  • Kingdom
  • Eubacteria
  • Filum: Spirochaetes
  • Kelas: Spirochaetes
  • Ordo: Spirochaetales
  • Familia: Treponemataceae
  • Genus: Treponema
  • Spesies: Treponema pallidum
  • Subspesies: Treponema pallidum pallidum.

EPIDEMIOLOGI

Treponema pallidum merupakan bakteri patogen pada manusia. Kebanyakan kasus infeksi didapat dari kontak seksual langsung dengan orang yang menderita sifilis aktif baik primer ataupun sekunder. Penelitian mengenai penyakit ini mengatakan bahwa lebih dari 50% penularan sifilis melalui kontak seksual. Biasanya hanya sedikit penularan melalui kontak nongenital (contohnya bibir), pemakaian jarum suntik intravena, atau penularan melalui transplasenta dari ibu yang mengidap sifilis tiga tahun pertama ke janinnya. Prosedur skrining transfusi darah yang modern telah mencegah terjadinya penularan sifilis.

Angka sifilis di Amerika Serikat terus menurun sejak tahun 1990, jumlahnya dibawah 40.000 kasus per-tahun. Sekitar 20% kasus adalah sifilis primer atau sekunder dan sisanya adalah laten dan tertier. Center for Disease Control (CDC) melaporkan hanya 11,2 kasus sifilis per 100.000 populasi pada tahun 2000 dan kasus-kasus ini terpusat di kota-kota besar dan wilayah tertentu. Angka kejadian ini merupakan hasil laporan terendah sejak pelaporan kasus sifilis dimulai (1941). Terjadi peningkatan kasus setiap tahun dari 2001-2009, meskipun angka sifilis di Amerika Serikat menurun 89,7% dari tahun 1990-2000, kemudian terjadi penurunan kasus pada tahun 2010. Angka kejadian sifilis tidak banyak berubah ditahun 2011 (gambar 1). Terjadi peningkatan kasus sifilis pada pria dari 3,0 menjadi 8,2 kasus per 100.000 populasi (2001-2011), sedangkan pada perempuan terjadi peningkatan kasus dari 0,8 menjadi 1,5 kasus per 100.000 populasi (2004-2008), menurun menjadi 1,1 kasus per 100.000 populasi pada tahun 2010 dan 1,0 kasus per 100.000 populasi di tahun 2011. Berdasarkan umur, angka kejadian tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun yaitu 13,8 kasus per 100.000 populasi dan 25-29 tahun dengan 12,1 kasus per 100.000 populasi pada tahun 2011.

Penyebaran sifilis didunia telah menjadi masalah kesehatan yang besar dan umum, dengan jumlah kasus 12 juta per-tahun.4 Hasil penelitian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, 24 lapas dan rutan di Indonesia dari 900 narapidana laki-laki dan 402 narapidana perempuan di tahun 2010, didapatkan prevalensi sifilis 8,5% pada responden perempuan dan 5,1% pada responden laki-laki.

Treponema pallidum merupakaan salah satu bakteri yang patogen terhadap manusia (parasit obligat intraselular) dan sampai saat ini tidak dapat dikultur secara invitro. Dahulu Treponema pallidum dianggap sebagai bakteri anaerob obligat, sekarang telah diketahui bahwa Treponema pallidum merupakan organisme mikroaerofilik, membutuhkan oksigen hanya dalam konsentrasi rendah (20%). Kuman ini dapat mati jika terpapar dengan oksigen, antiseptik, sabun, pemanasan, pengeringan sinar matahari dan penyimpanan di refrigerator.

Bakteri ini berkembang biak dengan pembelahan melintang dan menjadi sangat invasif, patogen persisten dengan aktivitas toksigenik yang kecil dan tidak mampu bertahan hidup diluar tubuh host mamalia. Mekanisme biosintesis lipopolisakarida dan lipid Treponema pallidum sedikit. Kemampuan metabolisme dan adaptasinya minimal dan cenderung kurang, hal ini dapat dilihat dari banyak jalur seperti siklus asam trikarboksilik, komponen fosforilasi oksidatif dan banyak jalur biosintesis lainnya. Keseimbangan penggunaan dan toksisitas oksigen adalah kunci pertumbuhan dan ketahanan Treponema pallidum.

Ringkasan

efrida, elvinawaty. 2014. Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi. Jurnal Kesehatan Andalas. 3 (3).