Apa yang dimaksud Perencanaan Karir?

Apa yang dimaksud Perencanaan Karir?

Dalam pengembangan siswa di sekolah, salah satu layanan yang dapat diberikan adalah perencanaan karir. Layanan ini sangat berguna bagi siswa terutama di bangku sekolah menengah baik kejuruan maupun SMA.

Lalu, apa yang dimaksud perencanaan karir?

Parsons (dalam Winkel & Hastuti, 2004) merumuskan perencanaan karier sebagai proses yang dilalui sebelum melakukan pemilihan karier. Proses ini mencakup tiga aspek utama yaitu pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta penggunaan penalaran yang benar antara diri sendiri dan dunia kerja.

Tujuan Perencanaan Karier

Sedangkan menurut Dillard (1985), memaparkan tujuan perencanaan karier sebagai berikut:

1. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri ( acquiring self awareness )

Penilaian kekuatan dan kelemahan pada diri siswa merupakan langkah penting dalam perencanaan karier. Salah satu penilaian memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri sendiri yang berhubungan dengan tujuan dan rencana karier. Hasil penilaian ini akan memungkinkan siswa untuk realistis dalam mengevaluasi diri sendiri dan membantu atau menerapkan karier secara tepat.

2. Mencapai kepuasan pribadi

Mencapai kepuasan karier secara pribadi adalah salah satu tujuan dalam perencanaan karier. Siswa harus memilih karier yang menghasilkan keuntungan tertinggi dalam kepuasan pribadi. Siswa mungkin lebih suka dalam kegiatan karier yang mirip dengan minat atau yang memberikan perasaan emosional dan kesenangan fisik.

3. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai ( preparing for adequate placement )

Selama perencanaan karier, siswa mungkin ingin menghindari daerah-daerah yang memberikan peluang terbatas atau tidak sesuai dengan minatnya. Hal ini sama pentingnya untuk menginvestasikan waktu dan energi ini dengan karier siswa, mengidentifikasi tanpa melampaui batas kemampuan siswa. Sepanjang perencanaan karier, fokus perhatian adalah pada karier yang sesuai untuk siswa.

4. Efisiensi usaha dan penggunaan waktu ( efficiently using time and effort )

Tujuan lain perencanaan karier adalah untuk memungkinkan siswa untuk secara sistematis memilih karier. Perencanaan sistematis akan membantu menghindari metode uji coba dan membantu menghabiskan lebih banyak waktu bekerja ke arah tujuan lain. Siswa dapat menggunakan waktu secara efisien untuk mempelajari diri sendiri dalam kaitannya dengan berbagai pilihan karier. Siswa yang telah berpartisipasi dalam perencanaan karier lebih puas dengan karier mereka dan tetap aktif bekerja lebih lama daripada mereka yang tidak melakukan perencanaan karier.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karier

Dalam merencanakan karier, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri ( internal ) maupun dari luar diri sendiri ( eksternal ). Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan satu sama lain, namun tidak dapat dipisahkan karena secara bersamaan faktor-faktor tersebut akan membentuk keunikan kepribadian seseorang.

Menurut Corey & Corey (2006), perencanaan karir adalah suatu proses yang mencakup penjelajahan pilihan dan persiapan diri untuk sebuah karir. Witko, dkk (2005) menyatakan bahwa perencanaan karir adalah proses yang harus dilewati sebelum melakukan pengambilan keputusan karir.

Perencanaan karir menjadi suatu hal yang penting karena dengan adanya perencanaan karir maka akan mengurangi ketegangan dan kekalutan individu dalam mencari informasi karir pengambilan keputusan akan karir yang diinginkan.

Menurut Supriatna (2010) perencanaan karier adalah aktivitas siswa yang mengarah pada keputusan karier masa depan. Aktivitas perencanaan karier sangat penting bagi siswa terutama untuk membangun sikap siswa dalam menempuh karier masa depan. Tujuan utamanya adalah siswa memiiki sikap positif terhadap karier masa depan terutama bidang karier yang diminatinya.

Super (1980) mengatakan perencanaan karier adalah proses pemikiran individu dalam pencarian informasi dan pemahaman diri serta berbagai aspek pekerjaan. Perencanaan karier menurut Feller dalam Capuzzi dan Stuffer (2006) adalah proses pemahaman, mengekspresi dan pengambilan keputusan yang langsung terhadap kehidupan individu, keluarga dan dalam konteks pekerjaan.

Winkel (2006) menyatakan bahwa Parsons merumuskan perencanaan karir sebagai proses yang dilalui sebelum melakukan pemilihan karir. Proses ini mencakup tiga aspek utama yaitu pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri, pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta penggunaan penalaran yang benar antara diri sendiri dan dunia kerja.

Menurut Harris-Bowlsbey (2002) perencanaan karir adalah cara dalam memutuskan apa yang ingin individu lakukan dalam hidupnya. Dengan adanya perencanaan karir akan membantu individu dalam melihat gambaran pekerjaan apa yang ideal bagi dirinya.

Perencanaan karir akan menentukan apa yang menjadi minat, potensi, dan kemampuan kita, membantu memutuskan apa yang terbaik, dan mengarahkan kepada pekerjaan apa yang paling kita sukai untuk dilakukan. Perencanaan karir akan membantu efektivitas keputusan ketika harus memilih karir atau mengubah karir yang berubah sesuai dengan tuntutan jaman.

Menurut Simamora (2001) perencanaan karir adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir merupakan proses untuk:

  1. menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihanpilihan, dan konsekuensi-konsekuensi;
  2. mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir;
  3. penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir.

Melalui perencanaan karir, setiap idividu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatankesempatan yang secara realistis tersedia.

Perencanaan karir adalah sekumpulan pengetahuan sikap dan keterampilan yang diimiliki individu dalam menyusun cara atau strategi tentang persiapan pilihan pendidikan lanjutan atau pekerjaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan masa depan.

Perencanaan karir diukur berdasarkan skala perencanaan karir yang disusun berdasarkan tiga aspek perencanaan karir menurut Parsons (dalam Winkel, 2006) yaitu

  1. pengetahuan dan pemahaman diri,
  2. pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, serta
  3. penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan dunia kerja.

Aspek Perencanaan Karier

Menurut Dillard (1987) perencanaan karier mempunyai tiga aspek yaitu pengetahuan diri, sikap dan keterampilan. Adapun indikator dari setiap aspek yaitu:

  1. pengetahuan diri meliputi: tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, persepsi realistis terhadap diri dan lingkungan,
  2. sikap meliputi: cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, dorongan untuk maju dalam bidang pendidikan dan pekerjaan yang dicita-citakan, memberi penghargaan yang positif terhadap pekerjaan dan nilainilai, mandiri dalam proses pengambilan keputusan,
  3. keterampilan meliputi kemampuan mengelompokan pekerjaan yang diminati dan menunjukan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita.

Menurut Super (dalam Savicas, 2002) perencanaan karier terdiri dari dua aspek yaitu pengetahuan dan sikap. Aspek pengetahuan meliputi individu mengetahui mengenai dirinya. Aspek sikap meliputi menggunakan berbagai pengetahuan dan informasi pekerjaan.

Menurut Feller (2013) perencanaan karier didasari oleh aspek pengetahuan dan sikap. Aspek pengetahuan dengan adanya pemahaman diri dan aspek sikap dengan adanya pengeksplorasi informasi pekerjaan dan pengambilan keputusan yang langsung mempengaruhi kehidupan individu dan keluarga.

Menurut Parsons (dalam Winkel, 2006), ada tiga aspek yang harus terpenuhi dalam membuat suatu perencanaan karir, yaitu:

  1. Pengetahuan dan pemahaman diri sendiri, yaitu pengetahuan dan pemahaman akan bakat, minat, kepribadian, potensi, prestasi akademik, ambisi, keterbatasanketerbatasan, dan sumber-sumber yang dimiliki.

  2. Pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu pengetahuan akan syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk sukses dalam suatu pekerjaan, keuntungan dan kerugian, kompensasi, kesempatan, dan prospek kerja di berbagai bidang dalam dunia kerja.

  3. Penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu kemampuan untuk membuat suatu penalaran realistis dalam merencanakan atau memilih bidang kerja dan/atau pendidikan lanjutan yang mempertimbangkan pengetahuan dan pemahaman diri yang dimiliki dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja yang tersedia.

Tujuan dari Perencanaan Karir

Menurut Dillard (1987) terdapat empat tujuan dari perencanaan karier, yaitu:

  1. meningkatkan kesadaran diri (selfawarenes) dan pemahaman diri (self understanding);
  2. mencapai kepuasan pribadi (personal satisfaction);
  3. mempersiapkan diri pada penempatan yang memadai (adequate placement) dalam berkarier;
  4. mengefisienkan waktu dan usaha yang dilakukan dalam berkarier.

Menurut Holland (1973) perencanaan karir memiliki tujuan :

  1. Mencocokkan individu dengan pekerjaan, baik dalam segi pemilihan pekerjaan maupun pemilihan pelatihan/training yang sesuai.
  2. Membantu merencanakan aktivitas karir untuk meningkatkan kualitas individual.
  3. Membantu individu dalam membuat keputusan karir yang tepat dan efektif
  4. Membantu individu untuk memahami dirinya serta pekerjaannya
  5. Membantu individu untuk mendapatkan kepuasan kerja.