Apa yang dimaksud penyakit myiasis?

Apa yang dimaksud penyakit myiasis?

Sebenarnya kasus myiasis masih sering terjadi, terutama di daerah endemik tetapi sering kali dilupakan. Langkah-langkah pengendalian masih harus terus dilakukan, yaitu pengobatan luka secara dini, pemantauan terhadap populasi lalat myiasis dan pengawasan lalu lintas ternak.

1 Like

PENGENALAN PEYAKIT

1. Gejala Klinis dan Patologi

Infestasi larva myasis tidak menimbulkan gejala klinis yang spesifi k dan sangat bervariasi tergantung pada lokasi luka. Gejala klinis pada hewan demam, radang, peningkatan suhu tubuh, kurang nafsu makan, tidak tenang sehingga mengakibatkan ternak mengalami penurunan berat badan dan produksi susu, kerusakan jaringan, infertilitas, hipereosinofi lia serta anemia.

Apabila tidak diobati, myasis dapat menyebabkan kematian ternak sebagai akibat keracunan kronis ammonia.

Gajala umum yang terjadi pada myasis manusia antara lain demam, gatalgatal, sakit kepala, vertigo, eritrema, radang (infl amasi), pendarahan serta memicu terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri. Gambaran darah penderita myasis akan menunjukkan gejala hipereosinopilia dan meningkatnya jumlah neutropil.

2. Diagnosa

Periode antara adanya telur lalat diluka sampai menunjukkan gejala sakit karena larva membuat terowongan di dalam tubuh inang adalah 1 – 2 hari. Tidak jarang, luka hanya nampak kecil (lubang kecil) dari luar dan terlihat pembengkaan yang berair pada lokasi luka. Apabila luka tersebut dibuka, maka akan dijumpai larva yang bergerombol ataupun terpisah.

Penegakan diagnosis myasis pada penderita adalah dengan ditemukannya larva C.bezziana pada daerah luka. Umumnya larva C.bezziana ditemukan pada kondisi infestasi primer, namun jika penyakit ini telah berjalan beberapa hari tanpa adanya tindakan pengobatan, maka akan dijumpai larva lalat yang lain seperti Sarcopagha sp, C.megachepala atau Musca domestica. Identifi kasi larva lalat dilakukan dibawah mikroskop stereo untuk melihat spirakel anterior dan posterior serta bentuk spina (duri) yang khas pada masing-masing spesies larva lalat. Dalam beberapa kasus, myiasis terjadi dalam bentuk multi infestasi, yaitu terdapat lebih dari stadium larva dalam luka tersebut (Gambar 4). Larva C.bezziana tidak pernah dijumpai dalam bangkai karena sifatnya sebagai obligat parasit.

3. Diagnosa banding

Diagnosa banding penyakit myiasis adalah infestasi jaringan oleh lalat-lalat yang lain, seperti C.megacephala, Sarcophaga sp dan Phormia regina.

4. Pengambilan dan pengiriman spesimen

Sebelum diobati, sampel larva dikoleksi dari luka dan dimasukkan ke dalam kontainer plastik. Apabila larva masih berada didalam jaringan, luka ditetesi dengan minyak kayu putih atau larutan hydrogen peroksida 3%. Larva yang telah dikoleksi disiram dengan air panas selama 10 detik sehingga larva mengalami kontraksi. Selanjutnya, larva yang telah mati, dimasukkan ke dalam etanol 80% atau isopronil alkohol dan diberi label berupa tanggal pengambilan sampel, lokasi luka, desa, kecamatan dan kabupaten termasuk kolektor. Sampel dapat dikirim ke laboratorium untuk diidentifi kasi. Tidak disarankan menyimpan larva myiasis didalam formalin, karena dapat merusak DNA yang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut jika diperlukan.

Referensi

http://wiki.isikhnas.com/images/b/b9/Manual_Penyakit_Hewan_Mamalia.pdf

Myiasis atau koreng atau borok adalah penyakit yang disebabkan oleh lalat. Lalat myiasis dapat berkembang biak dalam kondisi tropis dan kelembaban yang tinggi. Salah satu lalat myiasis yaitu Chrysomya bezziana . Penularannya melalui angin dan trasportasi ternak. Larva lalat yang jatuh ke tanah akan membentuk pupa yang berpotensi untuk menginfestasi hewan ternak secara bebas. Gejala penyakit myiasis yaitu demam, radang, peningkatan suhu tubuh, kurang nafsu makan, tidak tenang, mengalami penurunan berat badan, produksi susu, kerusakan, jaringan, infertilitas, hipereosinofilia.

image
Gambar Agen penyebaran penyakit Myasis

Gambar tersebut merupakan contoh agen-agen yaitu lalat yang dapat menyebarkan penyakit Myasis di Indonesia.

image
Gambar Hewan ternak yang terserang Myasis

Gambar tersebut merupakan contoh hewan ternak yang terserang penyakit Myasis yaitu (A) pedet sapi, (B) unggas, © vulva, (D) moncong sapi dan (E) kaki kerbau.

Cara pengendalian penyakit Myiasis yaitu:

  1. Gunakan insektisida sistemik seperti ivermectin pada dosis 200 mg/kg untuk pengobatan.

  2. Gunakan doramectin 200mg/kg pada luka agar mencegah serangan larva lalat.

  3. Gunakan spinosad dengan cara disemprot.

  4. Pemasangan perangkap lalat untuk mengurangi populasi lalat.